Ahok – Pembangunan Light Rail Transil (LRT) akhirnya disepakati menggunakan gauge atau rel berstandar internasional. Hal tersebut disepakati setelah ada rapat koordinasi antara Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perhubungan, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Hasil rapat, kami sudah putuskan seluruh LRT Jakarta akan menggunakan rel ukuran standar internasional,” ujar Basuki di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/3).
Basuki mengatakan, untuk pembangunan LRT di dalam kota akan dibangun oleh Pemprov DKI. Sementara untuk di kota pinggiran dikerjakan oleh Kemenhub.
LRT standar internasional tersebut juga digunakan diberbagai negara, seperti Jepang, Bangkok, Singapura, dan Manila. Keputusan ini diambil, juga telah mempertimbangkan beberapa hal lainnya.
“Tadi saya berpikir kalau bangun rel yang sempit, tapi pakai kabel di atas ternyata kan ada jalan layang. Akhirnya kami putuskan pakai yang listriknya di bawah,” katanya.
Basuki ingin LRT yang dibangun di Jakarta berstandar internasional. Karena standar tersebut sudah teruji dan terbukti di berbagai negara.
“Kamu mau ikut yang standar atau pesan yang aneh sendiri di dunia? Jangan minta barang yang orang lain nggak bikin. Nah itu alasan. Menhub sudah setuju semua,” tandasnya. [Beritajakarta]
DKI Siapkan Rp 4 Triliun untuk Investasi Awal LRT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp 4 triliun untuk investasi awal Light Rail Transit (LRT). Sementara kekurangan Rp 1 triliun untuk investasi awal akan ditanggung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut bergabung.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan LRT akan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Nantinya PT Jakpro akan bergabung dengan BUMN, yakni PT Waskita Karya (Wika).
“Kami akan siapkan Rp 4 triliun untuk awal. Nanti Wika Rp 1 triliun,” kata Basuki usai melakukan rapat koordinasi di Gedung Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/3).
Basuki mengatakan, Rp 5 triliun merupakan investasi awal, dari total keseluruhan investasi yang bisa mencapai triliunan rupiah. “Dengan investasi awal dari kami sudah cukup untuk jalan,” tandasnya.
Nantinya anggaran diambil dari APBD DKI 2016 dengan memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Jakpro. Tipe LRT yang akan dibangun sudah disepakati dalam rapat koordinasi ini. [Beritajakarta]
Groundbreaking LRT Ditargetkan Mei
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menargetkan Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Light Rail Transit (LRT) dilakukan Mei mendatang. Untuk pembangunannya pun juga tidak memerlukan lelang.
“April kalau bisa groundberaking. Kalau nggak keburu ya Mei,” kata Basuki usai melakukan rapat koordinasi di Gedung Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/3).
Basuki mengatakan, karena tidak melalui mekanisme lelang, dibutuhkan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (light Rail Transit) Terintegrasi Di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Karena dalam Perpres hanya diatur penunjukan langsung untuk pembangunan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sementara kepada BUMD belum ada.
“Langsung cepat nggak usah lelang lagi. Kan yang bangun BUMD. Tapi ada Perpres yang mesti direvisi sedikit,” ujarnya.
Basuki optimis revisi Perpres bisa lebih cepat, karena sudah disetujui oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution. Revisi akan segera diajukan kepada Presiden Joko Widodo.
Basuki menuturkan setelah Perpres direvisi pembangunan LRT langsung bisa dimulai. Meski mengacu pada Perpres, pembangunannya tetap harus sesuai dengan aturan.
“BUMN yang join dengan BUMD ditafsirkan jaksa juga nggak bisa. Makanya lagi pelajari untuk ditambahin BUMD dalam Perpresnya. Tapi tentu dengan nilai tata cara yang benar. Bukan di-mark up,” tandasnya. [Beritajakarta]
At last … well done Gov.!