Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta para guru untuk mengawasi anak didik di sekolah. Hal ini menyikasi banyaknya eksploitasi anak yang dilakukan oleh orangtua.
“Guru kita minta perhatikan siswa mana yang di sekolah mengantuk. Anak sekolah itu harusnya kan semangat kalau di sekolah,” ujarnya saat Rapat Pimpimnan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/3).
Para guru diminta lebih peka terhadap kondisi anak didik yang datang ke sekolah setiap harinya. Karena bukan tidak menutup kemungkinan banyak anak didik yang diminta oleh orangtua untuk mengemis di jalan raya.
“Kasus eksploitasi anak masih sangat marak, seperti yang di jalanan dikasih obat tidur. Jangan sampai ada anak didik kita yang terkena juga,” tandasnya. [Beritajakarta]
DKI Kaji Hapus 3 in 1 untuk Kurangi Eksploitasi Anak
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengkaji penghapusan aturan three in one untuk mengatasi kemacetan. Sebab, saat ini banyak joki-joki yang malah menjadikan kebijakan tersebut sebagai ajang eksploitasi anak.
“Sebenarnya nggak perlu ada three in one juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar nggak mengganggu yang membawa mobil. ini kan nggak benar kalau gitu,” ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/3).
Basuki menegaskan, bila orang tua hanya ingin mencari makan, maka pihaknya akan menanggung di panti. Namun, sejumlah oknum ini justru memanfaatkan anak-anak untuk mencari uang diluar kebutuhan makan.
“Masalahnya kan ini dimanfaatin orang tua buat beli handphone, pulsa. Ini kan kurang ajar. Dia nongkrong di mal, di minimarket, atau apa. Ya nggak benar,” katanya.
Menurut Basuki, kasus eksploitasi anak serupa dengan kasus penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Beberapa orang tua kerap memanfaatkan pemberikan KJP untuk kebutuhan pribadinya. Namun, anaknya tetap menggunakan perlengkapan sekolah yang kurang layak.
“KJP saja ada yang manfaatin sama orang tua, ambil kontan. Anaknya tetep nggak pakai sepatu, nggak beli tas baru. Diambilin uang anaknya, dibelanjain,” tandasnya. [Beritajakarta]