Ahok – Gubernur DKI Basuki T Purnama mendapat informasi bahwa kuda-kuda delman dari Monas ditolak oleh Unit Pelaksana Teknis Taman Margasatwa Ragunan. Padahal, Ahok berencana memindahkan 28 ekor kuda dari Monas ke Ragunan karena kuda-kuda itu berpenyakit.
“(Ditolak kebun binatang ragunan) Karena bawa penyakit kan? Kalau ditolak ya ditolak semua,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Belum jelas betul akan dikemanakan kuda-kuda itu setelah ditolak oleh Kebub Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. Semula, dipilihnya Ragunan karena tempat itu punya fasilitas kesehatan untuk hewan. Namun ternyata rencana Ahok ini tak berjalan mulus. Apa solusinya?
“Ya enggak ada solusi lah. Disembelih kali,” kata Ahok setengah berkelakar.
Solusi mengatasi kuda-kuda tak sehat tersebut akan diserahkan ke pemilik kuda masing-masing. “Terserah yang punya dong. Kalau enggak, mesti diobati dulu,” kata dia.
“Kamu mau enggak kuda penyakitan ditaruh di rumah kamu? Takut juga kan? Aku juga takut,” ucap Ahok. [Detik.com]
Apakah tidak berbahaya dan membahayakan kalau kuda sakit tetap diberdayakan? Mengapa tidak dibunuh seperti juga masalah unggas karena ini bisa membahayakan orang2 yang mati untuk kuda sakit berbahaya yang tetap hidup, ini tidak salah Gub ini?
Mengapa berputar-putar sekali? Di luar negeri kuda2 seperti ini belum pernah sejauh di JKT sakit berbahaya sudah segera diobati dan dikarantina, jika tidak segera dimusnahkan karena bisa dituntut pembiaran ini. Tolong OmSak Gub ini nglindur apa salah minum obat, ini kan bukan sesuatu yan untuk dilucukan?
Kalo dimusnakan, yg punya kuda minta ganti untung, siapa yg bayar?