Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mempertimbangkan menerapkan kebijakan ganjil genap sebagai pengganti 3 in 1. Keputusan penerapan aturan ganjil genap akan diputus setelah diketahui hasil evaluasi penghapusan 3 in 1 selama dua pekan ke depan.
“Tapi belum terlalu cepat ya, apakah kita akan balik lagi ke ganjil genap. Tergantung evaluasi dua minggu ini. Kalau evaluasi dua minggu ini kemacetannya mirip ya nggak perlu terapkan,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/5).
Aturan ganjil genap ini sudah pernah diwacanakan beberapa waktu lalu. Aturan tersebut rencananya diterapkan sebelum menuju ke sistem Electronic Road Pricing (ERP). Kemudian wacana dibatalkan, karena diperkirakan penerapan ERP bisa lebih cepat.
Nyatanya hingga saat ini sistem ERP belum bisa diterapkan lantaran aturan yang tidak mudah. Basuki menargetkan pada tahun depan ERP sudah bisa diterapkan.
“Memang dari awal 3 in 1 sudah mau kami hapus. Karena itu banyak membuat kemacetan dipinggiran. Nah kamu mau menuju ERP, waktu mau menuju ERP kami pikir bisa cepat ternyata kan memang aturannya nggak gampang,” ujarnya.
Menurut Basuki aturan ganjil genap juga sudah ada kajian sebelumnya. Jika akan diterapkan, dirinya meminta kesiapan dari Polda Metro Jaya agar tidak menerima penggantian nomor plat kendaraan. Pihaknya juga akan terus menambah bus.
“Polda kami akan minta tidak boleh menerima penggantian nomor plat. ERP tahun depan kami usahakan pasang, kami mau lelang,” tandasnya. [Beritajakarta]
4 in 1 Bukan Solusi Atasi Kemacetan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tak ada aturan 4 in 1 sebagai ganti penghapusan 3 in 1. Kebijakan tersebut dinilai bukan solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan di Ibukota.
Basuki mengatakan, saat ini solusi yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yakni sistem electronic road pricing (ERP).
“Aturan 4 in 1 itu enggak ada, itu ngaco. Itu bukan solusi. Ini sama saja ngangkut anak-anak,” kata Basuki, Selasa (5/4).
Menurut Basuki, jika tetap ada aturan serupa maka tetap akan bermunculan joki. Penghapusan 3 in 1 ini juga bermula agar tidak ada lagi eksploitasi anak-anak, yang sering dijadikan joki. Bahkan beberapa anak-anak yang diajak untuk menjadi joki diberi obat tidur.
“Kenapa kami setop? Karena obat tidur dan obat penenang. Kamu nggak mau joki-joki ini manfaatin anak-anak kalau cuma kasih lapangan kerja okelah. Tapi kalau kasih anak obat tidur kan masalah,” tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba penghapusan 3 in 1. Aturan tersebut berlaku dibeberapa jalan protokol di Ibukota. [Beritajakarta]
masalah yang perlu lebih diwaspadai adalah: “Macet Ekonomi”, global…beberapa ahli memprediksikan hal yang buruk untuk tahun 2016, berikut ini saya sertakan sumber dan ahli ekonomi makro:
1. World Bank: The risk of the global economy being battered by a “perfect storm” in 2016 has been highlighted by the World Bank in a flagship report that warns that a synchronised slowdown in the biggest emerging markets could be intensified by a fresh bout of financial turmoil.
The Bank said the possibility that Brazil, Russia, India, China and South Africa – the so-called Brics economies – could all face problems simultaneously would put in jeopardy the chances of a pick-up in growth in the coming year
sebaiknya kontak ibu Sri Mulyani di World Bank mengenai hal ini, siapa tahu ada ide untuk minimasi efek domino (kalau hal ini terjadi).
2. Robert Kiyazaki, authoer of Rich Dad, Poor Dad (analisa demografi): Fourteen years ago, the author of a series of popular personal-finance books predicted that 2016 would bring about the worst market crash in history, damaging the financial dreams of millions of ‘baby boomers’ just as they started to depend on that money to fund retirement.
ralat: *Robert Kiyosaki
untuk Indonesia, bisa diharapkan untuk efek ‘rebound’ dan recovery, setelah badai berlalu, demografinya mendukung untuk pertumbuhan ekonomi. beberapa investor ahli memprediksi kawasan ASEAN akan menjadi growth engine berikutnya.
3. Dr. Marc Faber (Gloom Boom Doom Report), analisa market & kebijakan bank sentral: markets could see a sudden crash similar the one in 1987, when the Dow Jones Industrial Average fell about 23 percent in one day.
salah satu saran beliau: kencangkan ikat pinggang (masalah gaya hidup)
4. Interest Rate (suku bunga), selama 5000 tahun, baru kali ini ada suku bunga negatif di negara-negara tertentu, beberapa ahli memprediksi akan efek buruk…hasil aktualnya seperti apa kita belum tahu, sampai hal itu terjadi…untuk yang percaya pada Tuhan YME: berdoalah…
TNI dan Polri akan punya tugas penting untuk pengamanan jika prediksi para ahli menjadi kenyataan. jadi tingkat kesejahteraan TNI dan Polri perlu ditingkatkan—> caranya lewat bisnis ikan & pangan. cctv + video analytic (untuk jaga malam).
hal lain yang pak Ahok bisa antisipasi mulai dari sekarang adalah: mempersiapkan ‘job creation’ untuk mereka yang mungkin akan kehilangan pekerjaan akibat efek domino dunia. focus on ‘real economic activity’. misal: pengolahan ikan, hidroponik, (sekalian antisipasi global warming effect), dll…TNI dan Polri bisa dilibatkan untuk pengamanan bisnis tsb…