Ahok – 15 April 2016 Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki T. Purnama, memberikan arahan pada acara Penandatanganan Key Performance Indicator (KPI) seluruh Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta.
Ahok – 15 April 2016 Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki T. Purnama, memberikan arahan pada acara Penandatanganan Key Performance Indicator (KPI) seluruh Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta.
Ide brilliant seperti ini dari mana, coba.
Heran kalau dengan adanya KPI ini semua PNS yang serius tidak berterimakasih kepada Gubnya, heran heran. Untuk semua yang serius bekerja dan mengabdi untuk birokrasi yang baru yang restored akan lebih daripada berterimkasih kepada Gubnya!!
Selamat semua terutama kepada PakGub, who is always innovative and avangard!
S e m a n g a t to become the best civil servants Indonesia!!!
Ijin semua, mengapa hari ini di kcm ada begitu banyak tema dari Bu Susi. PakPres beberapa hari ini kan bertanya kpd PakGub sudah berbicara dengan BuSusi, setahu saya jawabnya sudah, ya dan mengapa masih terjadi polemik berkepanjangan begini. Tidak ada coach yang bisa membawa semua duduk bersama and please tanpa BPK!!
Pak Oswar Muadzin Mungkasa? Anda kan TGUP?? Tata ruang dan expertise, panglima pembangunan dan entah apalagi, untuk ini, ayuh yang Doktor dari Jepang katanya, show your best achievement!
Hallooo..
Trus sebelum sebelumnya indikator kinerja pemerintah apaan ya..kalo gak ada kpi
Hanya sistim like and dislike aja kah?ato sistem “lama lama juga naek jabatan” saya bingung…kalo di perusahaan saya sih udah dari dulu banget pake kpi..
Ini lah bukti kalo perusahaan pemerintah kurang “pro”…kalo perusahaan maju udah sampe tahap “improvement” pemerintahan baru tahap “bersih bersih” dan terakhir baru kpi….
Tapi syukurlah..mending telat dari pada gak ada…maju terus bang ahok
Gitu dong Pak…. ini baru mantap!!! Sama PNS gak perlu ngamuk, sama Wartawan gak perlu bentak “Kamu dari koran apa!?” Ini kemajuan yg luar biasa…. Semoga konsisten!
ya, setuju…suatu kemajuan…mantap!
“untuk menjadi besar, diperlukan etika. apa jadinya jika seorang perdana menteri berbicara sembarangan diantara presiden-presiden: perang…”
Wartawan yg memancing emosi tidak usah dijawab, apalagi tema yg ditanya berulang-ulang, coret aja blacklist
menuruh saya tidak usah terima kasih, kerena kalau kita mengerjakan tugas kita dengan baik, pasti dapat ucapan terima kasih.
Patut dicurigai Kompasdotcom sdh dibayar untuk terus menerus memberitakan komentar pak Ahok tentang BPK dan Reklamasi… Dgn satu kali wawancara, mereka menjadikan beberapa fragmen berita, ini menimbulkan kesan seolah-olah Pak Ahok terus menerus berpomentar ttg hal tsb… Hati2 dgn kompas! kalo MNC dkk sudah jangan dibilang.