Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta pengembang reklamasi memperbaiki pulau yang dibuatnya sesuai analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Meski saat ini tengah dilakukan moratorium pembangunan pulau reklamasi, pengembang masih memiliki kesempatan untuk merapikan pulau.
“Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) ada surat kepada dia (PT Kapuk Naga Indah) untuk menghentikan reklamasi. Tapi tutup pintu masih ada jendela. Dia menghentikan tapi diberi tugas merapikan seluruh reklamasinya,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5) malam.
Menurut Basuki, pemerintah tidak anti terhadap reklamasi pulau. Namun proyek tersebut tetap harus mengikuti aturan yang ada. Sementara beberapa pengembang melakukan reklamasi tidak sesuai dengan Amdal.
“Pemerintah untuk reklamasi ini oke. Ini kenapa kami setop, karena dia (pengembang) ngerjainnya jorok, nggak sesuai dengan Amdal,” ucapnya.
Ia mencontohkan, pembangunan reklamasi di Pulau C dan Pulau D yang seharusnya terpisah namun dibangun berdekatan. Karena itu, PT Kapuk Naga Indah, selaku pengembang diminta membuat kanal untuk memisahkan kedua pulau tersebut.
“Pulau C dan D kan harus membuat kanal, dan macam-macam. Jadi pemerintah ini bukan mau mematikan reklamasi. Kami nggak bisa menyetop reklamasi. Hanya bisa menyetop karena mereka tidak sesuai dengan Amdal. Sekarang mereka harus merapikan kerjaan supaya sesuai dengan Amdal,” tegasnya.
Jika sudah sesuai dengan Amdal, lanjut Basuki, pengembang diperbolehkan melanjutkan pembangunan pulau kembali. Saat ini pekerjaan hanya dilakukan di atas pulau yang sudah ada, bukan lagi melebarkan pulau.
“Kalau sudah sesuai dengan Amdal. Nanti boleh terus jalan,” tandasnya. [Beritajakarta]
Yang pasti pemerintah pusat dan pemprov DKI setuju reklamasi dan setuju bahwa reklamasi harus dijalankan juga ini sudah dikatakan PakPres sendiri hanya sperti kata menteri LHK ada banyak dari sisi pengembang yang harus dibereskan dan ini harus ketat dalam pengawasan kedepan terutama yang berkenaan dengan amdal.
Tetapi ini dia, ada bom malam, malam di kcm ada berita pernyataan yang paling bodoh yang boleh terjadi dan yang hanya bisa dinyatakan oleh seorang sarjana sosial UI yang mau bicara tentang reklamasi tentu saja, Farncisia Seda, siapa lagi, katanya: reklamasi adalah hal yang destruktif dan pemerintah dan pemprov dki memang sejalan untuk reklamasi, ya memang sejalan lah, ada hal yang baru. Begitu banyak diterangkan keharusan dari reklamsi kedepan bagi existensi lanjut Jakarta. Terus lebih gila lagi sarjana sosial ini berkata Ibu Susi tidak pernah setuju buktinya ketidakhadiran Bu Susi waktu temu wicara itu hanya Ibu Menteri Siti, Menko RR dan Gub. Loh Bu Susi kan ikut PakPres dan ada di Inggris mengurus bisnis ikan kita, dan sudah bersurat dan sudah setuju, dan kemudian 4 Mei kan bersama ke pulau2 CDGQ oooooh sarjana sosial Indonesia ini lulusan US ternyata guoblok pisan nothing good can come from UI. Cari sarjana sosial dan sarjana2 dapatkan dari UGM lain2 hanya sampah. What about the archeologist of UI? We give them the benefit of the doubt. Be careful PakGub!
Bagaimana dengan syukuran tanggal 16 nanti ini PakGub, hati2 kalau bicara jangan selalu emosi gitu, dan jangan terlalu banyak bicara sudah sering diingatkan oleh banyak orang, menguasai diri, temanya. Ayo kerja kerja kerja nanti biar dapat penghargaan lagi! Seneng juga kan Om Basuki, makanya hargai juga yang lain dengan kata2 Anda dan berterimkasih, sudah ya, tetapi kurang sering sepertinya karena ada yang nulis di fesbuk uuuggghhh.
Pengawasan Amdal kasih ke ahli nya , KemenKLH biarkan mereka bekerja sesuai bidangnya…
Bukan minta pendapat pengamat abal ini itu ga bolehlah, bukannya cari solusi…
Mohon perhatiaan serius dari pemprov dki.Kabel2 FO banyak menjuntai menyebrangi jalan2 besar sering terjadi ketarik oleh truk2 besar yg melintas pernah terjadi sampai tiang listrik hampir ambruk.Mereka berhak memasang kabel FO dari tiang listrik ke tiang listrik karena perjanjian dengan PLN dan TIDAK ADA URUSAN dengan Pemprov dki.