Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan rumah susun (rusun) akan menjadi pusat kegiatan operasi pasar (OP) sembako dan daging bagi warga tidak mampu.
Basuki menjelaskan, agar barang yang dijual di OP tidak disalahgunakan warga, perlu adanya Kartu Jakarta One. Melalui kartu ini dapat diketahui persis berapa warga yang tidak mampu berbelanja. OP di RPTRA ini juga dapat menahan inflasi daerah dari bahan kebutuhan pokok.
“Rusun sudah punya kartu identitas bank, sedangkan di pasar pembelinya gunakan uang tunai. Saya maunya pembelian OP itu pakai non tunai. Nah yang paling siap non tunai ya penghuni rusun dan pemegang,” kata, Basuki, Kamis (3/6).
Basuki menilai rusun dan RPTRA sebagai tempat OP karena memang agar OP tepat sasaran. Di dua lokasi itu banyak berkumpul warga kelas menengah dan ke bawah. Mereka banyak memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) maupun kartu warga rusun.
Jika OP dilakukan di pasar maka ada kemungkinan pemilik toko meminta anak buahnya untuk berbelanja. Dengan sistem pembelian dengan kartu, baik pemilik toko dan anak buahnya tidak dapart membeli bahan pokok di OP. [Beritajakarta]
Emang kartunya ada photo pemilik kartu.Supaya tidak dipinjamkan tetangga atau pedagang.
Ini mindset lama warga DKI Jakarta, amburadulnya penataan rusun, sampai adanya dijual belikan unit rusun…