Penanganan Rob dan Banjir Dari Sungai Berbeda

1
213

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, teori air sungai tidak bisa diterapkan di laut. Karena sifatnya berbeda, sehingga untuk penanganannya pun memiliki cara masing-masing.

“Logika begini saja, kalau sungai lumpurnya dikeruk supaya airnya tidak banjir, itu betul. Karena kan dia kayak bak,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/6).

Namun cara tersebut tidak bisa diterapkan untuk mengatasi banjir rob yang disebabkan oleh air laut. Jika cara itu bisa diterapkan, maka pasir di laut bisa dikeruk dan diperjualbelikan dengan bebas.

“Tapi kalau laut pakai teori yang sama, waduh, saya bilang Alhamdulilah, puji Tuhan dong. Ngatasin banjir dapat pasir buat jual. Lumayan loh kamu pindahin sejuta kubik pasir berarti dapet sejuta kubik tambahan air.” ujarnya.

Basuki menambahkan, jumlah air laut di dunia ini sama. Hanya saja ada yang berbentuk cair dan padat. Saat ini sedang terjadi pemanasan global sehingga jumlah air dalam bentuk padat berkurang karena mencair.

“Dunia ini nih sama airnya. Jadi jangan dibayangin dunia itu kayak kolam akuarium, ini tuh gantung. Jadi kalau reklamasi bikin air laut naik ya mari kita keruk ramai-ramai,” tandasnya. [Beritajakarta]

1 COMMENT

  1. sebaiknya Pemprov DKI sediakan ‘flood barriers’ modern seperti Water Gate Megasecur untuk antisipasi banjir (pakai teknologi). kalau pakai karung pasir ada kebocoran. ini contoh kasus di Inggris: setup flood barriers 200 meter hanya perlu waktu 5 menit, melindungi banjir 400 rumah di Buckinghamshire. (m.youtube.com/watch?v=l7x3_6_bdN0)

Leave a Reply to Sam Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here