DKI Ikuti Negara Maju Atasi Pencemaran dengan Reklamasi

3
201

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku memiliki keuntungan tersendiri memimpin di Ibukota negara yang saat ini tengah berkembang.

Karena apa yang sudah dilakukan negara-negara maju sebelumnya bisa diikuti dan dicontoh seperti cara mengatasi pencemaran laut dengan reklamasi.

“Negara maju sudah lakukan praktek-praktek. Anda tinggal nyontek saja. Air laut tercemar, mengatasinya gimana? Reklamasi, tanam pohon bakau,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (11/6).

Ia juga menjelaskan, reklamasi dilakukan di lempeng benua, bukan lempeng samudera. Dari reklamasi ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dan bukan sekedar  penambahan daratan saja.

“Jadi yang kita uruk ini bukan lempeng samudera, tapi lempeng benua,” terangnya.

Menurut Basuki,  pencemaran air laut tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan bakau saja. Karena bakau hanya dapat ditanam di tepi laut yang tidak terlalu dalam.

“Bakau enggak bisa tumbuh di tengah laut yang dalam. Bakau itu mesti ada air tawar dan lumpur baru bisa hidup,” tandasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Ijin OmSak, terimakasih karena sudah ada jawaban mengapa Kadis pertaman itu belum juga dipecat. Mengapa tidak Pak Maulana Ali itu wakil Kadis Air masuk ke Pertanaman dengan catatan seluruh gudang pertanaman itu harus diganti bersih. Hanya bertanya-tanya apa yang terjadi dengan lahan dari kedubes Inggris itu. Ini benar2 malu. Gub harus konsisten dan sungguh keras dengan dinas ini, mereka ini memermainkan dan membangkang betul. Si Ratna itu juga mesti dipecat suruh aja umroh lagi.

    • Mengapa sudah satu tahun tidak ada orang yang bisa menggantikan Kadis pertanaman ini, apa ini bukan kesengajaan guru besar dan Petogokan Agus Suradika yang mengurus jabatan2 ini?

      • Jawaban Gub kedengaran aneh, PNS begitu banyak ternyata tidak ada orang, lebai banget. Lalu untuk mengisi gudang Dinas Pertanaman itu tidak ada PNS juga kemana aja semua ini ya.
        Ada satu lagi yang mau dipecat tetapi sepertinya tidak bisa si Bles BPPBJ waktu rapim Senin lalu belum juga mulai lelangnya. Sepertinya permasalahan rendahnya penyerapan ada di bagian ini. sepertinya BPPBJ ini menghambat, tampaknya si Bles ini juga main. Sikat PakGub.
        Ada seseorang yang turut menanggapi kesalahan Pak Bles Miyanda ini tetapi tidak tahu siapa apa cameraman ketiduran atau bagaimana karena tidak mengarah pada pembicara. Sepertinya suara dari Pak Yusuf.
        Pak Bles ini kan orang pinter dan dia bukan tidak tahu apa yang dilakukannya! Gila!
        Satu lagi mengapa setelah ini ada seperti lucu2, moments seperti ini membuat teguran keras Gub menjadi sepertinya hanya proforma tidak serius, tolong sampaikan OmSak, thanks.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here