Kalau Lebih Pintar Silahkan Ajarin Saya tapi yang Adil!

2
73

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka focus group discussion soal reklamasi yang dihadiri para ahli yang tergabung dalam Komite Bersama reklamasi Pantai Utara di Balai Kota DKI, Sabtu (11/6/2016).

Ahok menuntut, para ahli harus memberi penjelasan ketika berpendapat mengenai reklamasi.

“Bapak boleh profesor dan doktor, tapi kalau anda katakan ini hitam, jelaskan!. Jangan bilang ‘pokoknya hitam pokoknya hitam’, kalau enggak itu brengsek,” ujar Ahok dengan nada tinggi.

“Kalau lebih pintar ajarin saya tapi yang fair yang adil supaya enggak perlu terjadi perdebatan konyol,” tambah Ahok.

Komite itu merupakan tindak lanjut dari rapat antara Ahok dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kemenko Maritim beberapa waktu lalu. Pembentukan komite itu menyusul moratorium reklamasi yang sudah lebih dulu ada.

Hasil diskusi dari komite itu akan dijadikan acuan sebelum moratorium dicabut.

Ahok tidak ingin para ahli berpendapat tanpa memaparkan penjelasannya, seperti misalnya banyak orang berpendapat bahwa reklamasi bisa membuat permukaan air laut menjadi naik.

“Itu pengetahuan yang bodoh karena laut naik atau turun enggak ada urusan dengan reklamasi tapi daya tarik bulan,” ujar Ahok.

Pada kesempatan itu Ahok juga menceritakan pengalaman saat dia kesulitan mengambilalih Palyja dan Aetra karena digugat. Akibat gugatan tersebut, kata Ahok, dia kesulitan menyediakan air bersih untuk orang miskin.

Semua itu karena orang-orang mengkritik dan menggugatnya tanpa memberi solusi.

Dalam diskusi sore ini, Ahok ingin ada solusi yang dihasilkan.

“Saya mau solusi, solusi,” ujar Ahok.

Komite bersama itu membahas tiga bidang kajian. Pertama adalah kajian lingkungan yang dipimpin oleh Kementerian LHK. Kedua terkait teknis reklamasi yang dipimpin pihak KKP. Ketiga adalah bidang hukum dan perijinan yang dipimpin pihak Kemenko Maritim.

Pemerintah sebelumnya sudah memutuskan untuk menghentikan sementara proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Keputusan itu diambil dalam rapat antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, serta jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 18 April lalu. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. Mungkin lain kali tidak demikian redaksinya atau dilanjutkan: selanjutnya focus group dicussion ini akan disertai oleh pakar2 dalam bidang tata kota yang akan menjawab semua pertanyaan dan solusi yang diberikan. Ini menghindarkan agar orang tidak mengatakan Gubnya sombong, meski sebenarnya bukan sombong tapi sudah jengkel saja.

  2. Saran saya tolong pertimbangkan profesional dari SAN DIEGO HILL untuk posisi DINAS Pertamanan dan Pemakaman kalaupun tidak bisa minimal bisa belajar dari mereka agar taman-taman dijakarta indah seperti SAN DIEGO HILL.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here