Wawancara Informal, Kamis (18/8)

Sepertinya belum mengerti mengapa PakGub menggunakan jurus bicara seperti ini mengenai Sekda. Sepertinya juga cukup tiba-tiba. Ini kan sperti provokativ. Sudah dijawab pula oleh Sekda yang dinyatakan PakGub. Sekarang Pak Herunyapun didorong. Pertanyaan kalau si Sekda ini pada akhirnya toh memilih tetap Sekda, lalu? Kalau sungguh benar yang dikatakan Gub mengenai Sekda maka dia orang yang menghambat seluruh pemberesan birokrasi yang dilakukan Gub?! Susah juga untuk mengatakan Gub tidak tahu yang dikatakannya, pastinya dia tahu dan dia juga tahu mau apa dengan hidden transcript ini!

Sekarang si Sandi Uno mengundang Sylvia Murni ini yang cctvnya sudah dihapus itu masih ingat temanya dengan BuVero? Kekagumannya dengan bentukan perempuan ini, Pak Uno ini seperti naive sekali ya, anak manis imut2 gini mau dipasangkan dengan musang dari Rorotan, abis kamu segera diterkamnya. Kekaguman Pak Uno pada bentukan empowering gender a la si Murni dan bagaimana dengan Bu Tuti dengan kepiawaiannya dan kehandalannya tema tata ruang pantura? Dan BAPPEDAnya yang membuat DKI mendapat 4 penghargaan itu?? Sandiaga Uno itu pastinya orang yang penting kemasan/wow katanya, ya penting Bung tapi isi jauh lebih penting karena ini substansial, masih jauhlah untuk jadi Gub bentukan gini, jadi cover boy lebih cocok.

Sekda mengatakan dia ketua NU di DKI JKT dan ini semua jatahnya untuk pemilihan. Apa betul? Lalu Mas Nusron kan juga NU juga di JKT markasnya, jangan lupa. Sekda ini pecundang tenyata!! Sepertinya sekda ini lupa Presiden kita itu siapa ya sekarang pasti bukan bentukan Foke. Kalimatn si sekda: siapa yang tidak mau jadi gubernur, lagi, 100 juta masih kurang Pak, orang ini sepertinya aslinya betul2 berbahaya dari anak singkong menjadi pecundang dari Rorotan.
Betul yang dikatakan Gub siapa Gub sampai sekarang yang memberikan uang operasionalnya 100juta kepada Sekdanya, Foke jug tidak. Sekda menyeringai.