Ahok – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kucuran modal untuk membantu usaha kecil menengah di kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan, seluruh gerobak bantuan harus dinomori agar tidak dijual kembali oleh pedagang.
“Gerobak ini tidak boleh diperjualbelikan. Namun kalau dioper ke anak isteri atau cucunya masih boleh. Kalau ketahuan dijual, harus diambil alih. Kalau tidak, kepala dinasnya saya pecat,” kata Basuki, Jumat (19/8).
Menurutnya, pemberian bantuan modal usaha dan gerobak ini, agar pedagang bisa terus berkembang. Pedagang yang usahanya meningkat akan terus diberikan bantuan agar mereka semakin kuat. Setelah itu baru beralih ke pedagang lainnya secara bergilir.
Namun Basuki juga meminta agar pedagang kuliner tetap menjaga kesehatan makanan dan minuman yang dijualnya. Oleh sebab itu, sejumlah dagangan harus terdata di BPOM. Bahkan ia memprediksi 30 persen pedagang makanan dan minuman sudah mengandung borak, formalin dan sebagainya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah DKI Jakarta, Irwandi mengatakan, tercatat ada 26 pelaku UKM yang mendapatkan kredit dari Bank DKI. Nilainya bervariasi, berkisar antara Rp 5-25 juta per pedagang tanpa agunan.
Mereka terdiri dari sektor kuliner, konveksi dan spare part. Kemudian ada 70 pedagang yang mendapatkan gerobak aluminium gratis. Di kawasan PIK Penggilingan ini terdapat sekitar 691 tempat usaha skala mikro.
“Pemberian bantuan gerobak dan modal usaha ini agar pelaku UKM bisa meningkatkan usahanya dan terus bersaing dalam menghadapi persaingan global, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” tandasnya. [BeritaJakarta]
Tetapi penduduknya seperti tidak antusias menyambut Gub padahal begitu banyak usaha dan kemudahan diberikan kepada UKM Pulogadung ini, apa tidak mengerti atau tingkat tangkapnya rendah, atau pemalas…. Juga orang2 yang berdiri untuk gerobak2 keren itu, seperti tidak semangat sakit apa, kebanyakan makan formalin dan borax di tahu??? Bagaimana kalau orang tanpa semangat dan Gub nya berkobar-kobar terus!!
Pak Irwandi itu juga tidak gesit kerjanya tidak tanggap pula itu sekretarisnya mana manatan Lurah LentengAgung, Ibu Susan?
Ayo kerja kerja kerja semua jangan kasih kendor (istilahnya!) !!