Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mengkaji penerapan sistem Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Layang Transjakarta Ciledug – Tendean. Ditargetkan pengerjalan jalan sepanjang 9,3 kilometer tersebut rampung pada akhir tahun ini.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatkan, saat ini peruntukan jalan tersebut hanya untuk bus Transjakarta saja. Jalan layang tersebut dibangun untuk menunjang operasional koridor XIII Ciledug-Tendean.
“Sekarang untuk Transjakartas saja dulu. Yang lainnya kami lagi pikirin, misalnya yang boleh masuk tapi pasang ERP mungkin. Mungkin, loh ya,” ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8).
Basuki memastikan pembangunan jalan layang yang akan dilengkapi dengan 12 halte tersebut, saat ini masih sesuai jadwal. “Sejauh ini sih masih oke ya, selama ini masih sesuai jadwal,” katanya.
Sementara untuk pembebasan lahan warga yang terkena proyek, Basuki sudah meminta kepada wali kota untuk segera menanganinya. Ia tidak ingin pembangunan terhambat karena ada permasalahan pembebasan lahan. [BeritaJakarta]
Herannya proyek untuk kepentingan publik selalu terhambat pembebasan tanah?!
Apa kurang payung hukum atau kerjaan PNS merangkap makelar tanah, jadi proyek makin bertele-tele?!