“Ahok Memang Tak Bisa Jadi Imam tetapi Bisa Jadi Pelayan Masyarakat”

0
51

Ahok – Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, meminta warga Jakarta untuk tidak membeda-bedakan pemimpin berdasarkan suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA). Djarot menyatakan, setiap warga negara bisa menjadi pemimpin karena Undang-Undang 1945 menjamin hal itu.

Pernyataan itu disampaikan Djarot ketika mendatangi warga di Rusun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Sabtu (21/1/2017).

“Ketika memilih (pemimpin), tolong jangan dibeda-bedakan agama, suku, apa asal usulnya. Saya sampaikan, siapapun yang jadi warga negara bisa jadi lurah, camat, bupati, wali kota, dan gubernur,” ujar Djarot.

Djarot mencontohkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat ini menjadi calon gubernur pendampingnya pada Pilkada DKI 2017. Menurut dia, sekelompok orang mempermasalahkan kepemimpinan Ahok karena agamanya. Namun, Djarot meminta agar warga menilai Ahok bukan dari agama, tapi dari kinerjanya saat memimpin Jakarta.

“Pak Ahok memang nggak bisa jadi pemimpin agama, nggak bisa jadi imam (di masjid) nggak bisa. Tapi dia itu pelayan masyarakat,” ujar Djarot.

“Silakan, nggak usah takut, ragu nanti masuk neraka. Sing ngomong sopo (yang ngomong siapa)? Masuk neraka dan surga itu apa amal ibadah perlakuanmu ke orang lain, yang menentukan Allah,” kata Djarot. [Kompas.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here