Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki ” Ahok Tjahaja Purnama yakin, banyaknya masyarakat yang bertransaksi non-tunai tidak akan mematikan pasar tradisional.
Ia bahkan menyebut Pemprov DKI Jakarta sudah menyusun strategi untuk menanggulangi masalah tersebut.
Caranya adalah dengan mulai memperkenalkan teknologi mesin electronic data capture (EDC) kepada pedagang tradisonal. “Kan teknologi kita akan suplai,” kata Ahok di Balai Kota, Sabtu (6/5/2017).
Selain itu, Ahok menyatakan, Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya sudah memiliki pusat perkulakan di Kramat Jati, Jakarta Timur, yang diyakininya mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok ke depannya.
“Kami akan pegang sembilan bahan pokok. Kita distributor paling besar,” ujar Ahok.
Sebelumnya Ahok menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang menuju ke arah masyarakat non-tunai.
Karena itu, menurut dia, warga perlu dilatih untuk mulai membiasakan diri tidak lagi menggunakan uang tunai, termasuk warga yang anaknya menjadi peserta KJP.
Ia juga mengkritik sistem tarik tunai yang nantinya akan diterapkan dalam program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Ahok menganggap diperbolehkannya dana KJP ditarik tunai itu sebagai langkah mundur.
“Kalau Anda melakukan penarikan tunai, berarti Anda membuat Jakarta mundur. Orang seluruh dunia menuju ke non-tunai kok. Bagaimana dibalikin ke tunai?” ujar Ahok. [Kompas.com]