BTP – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan CEO Krakatau International Port Akbar Djohan membahas kerja sama strategis untuk penyediaan bahan bakar kapal di kawasan Selat Sunda.
Akbar mengatakan bahwa pihaknya membahas kerja sama bunkering marine fuel oil (MFO) yang telah diteken pada Agustus lalu. Kerja sama itu disepakati antara PT Krakatau Bandar Samudera (Krakatau International Port/KIP) dan Pertamina.
Akbar menjelaskan, kerja sama tersebut adalah bentuk strategi yang dapat memberikan nilai tambah bagi banyak pihak. Kerja sama itu juga dapat memperkuat rantai pasok energi minyak dan gas bumi (migas) di sepanjang Selat Sunda.
“Saya juga yakin economic and opportunity loss akibat belum adanya jasa bunkering bahan bakar minyak untuk kapal niaga di Selat Sunda berpotensi besar untuk disinergikan dengan Pertamina, dan kami berkomitmen untuk menjadikan Selat Sunda sebagai pelabuhan strategis yang dapat melayani seluruh kebutuhan kapal dengan pelayanan berstandar internasional,” kata Akbar dalam keterangan resmi, Senin (13/09/2021).
Dalam pertemuannya tersebut, terdapat sejumlah kerja sama lainnya yang dibahas untuk meningkatkan sinergi antara Pertamina dengan Krakatau International Port.
“Selain mendiskusikan program MFO, kami berbincang mengenai upaya lainnya untuk penguatan Selat Sunda sebagai jalur maritim strategis dan potensial bagi Indonesia. Salah satunya, yaitu target 5.000 kapal yang akan melaksanakan perdagangan per tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok meyakini bahwa kerja sama tersebut dapat memberikan kekuatan bagi ekosistem perdagangan maritim di Indonesia, sekaligus memberikan manfaat besar bagi industri sektor energi seperti Pertamina.
Ahok turut mengapresiasi target yang ingin dicapai oleh Krakatau International Port. Untuk itu, Ahok memastikan pihaknya siap mendukung upaya pencapaian target dari anak usaha Krakatau Steel itu.
“Kehadiran layanan Pertamina di salah satu titik strategis maritim di Indonesia ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara, serta membuktikan sinergi dengan KIP adalah langkah strategis untuk memperkuat Indonesia sebagai poros maritim, khususnya di wilayah perairan strategis kita,” ujar Ahok. [Bisnis.com]