Ahok.Org – Ribuan buruh kembali menggeruduk Kantor Gubernur DKI Jakarta, Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/11/2012).
Ribuan buruh tersebut ingin memastikan 13 nutulensi hasil rapat antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan berbagai organisasi buruh minggu yang lalu, diterima pemprov DKI.
Diantaranya adalah, tuntutan upah layak buruh tersebut Rp. 2.799.000 dan KHL (kebutuhan hidup layak). Sementara ribuan buruh berorasi di depan gerbang Balai Kota, orang perwakilan buruh kembali berunding dengan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama.[Tribunnews]
Selain memperhatikan buruh jangan lupa pengusaha juga harus diperhatikan, kalau semua kebijakan pro buruh ujungnya yg rugi dki dan buruh juga karena pengusaha akan memilih merelokasi usaha keluar daerah atau bahkan keluar negri, jalan terbaik bukan dengan kenaikan ump tapi lebih ke peningkatan layanan masyarakat sehingga meringankan beban hidup.
Salam
Susah kasi komentar
Upah murah minta naik, ini manusiawi… tapi produktivitas rendah… Pengusaha berat..
Masa Transisi, tunggu gebrakan duet Jokowi Ahok, membuat uang siluman dan praktek pemalakan dari aparat menjadi bersih dulu…. baru upah bisa naik…
salam Jakarta Baru
apa salah denger ya, minggu lalu kayaknya udah deal jumat pagi ini berunding antar pemprov dg perwakilan buruh aja kok sekarang datang ribuan masa ngapain? Mau berunding atau mau memaksakan kehendak? Coba siapa punya jawabannya…..???
musti ditanya dulu:
yg nyuruh demo itu si Foke ato monya mereka sendiri – koq serangan demonya beruntun begitu.
soalnya soal UMP buruh ini isu sensitip yg menaker aja rada ogah bahas ini terus2an – bisa bikin jatoh kompetensi jabatan klo salah jalan/ngomong. pengusaha juga bisa kabur klo bikin rugi mereka – trus narik pajak gampang darimana klo bukan dari pengusaha ‘gede’ yg pada kabur?
Mudah-mudahan saya tidak salah denger… lewat tayangan salah satu stasiun televisi (saya tidak begitu perhatikan stasiun televisi apa?) karena saya lebih tertarik dengan Pak Ahok yang waktu itu terlihat berang dengan salah seorang staf pembuat notulensi. Namun diakhir tayangan tersebut saya sempat mendengar Pak Ahok membuat statemen bahwa notulensi yang berisi 13 kesepakatan dengan buruh itu akan diteruskan kepada pihak-pihak yang mewakili pengusaha-pengusaha di Jakarta dan Pak Ahok memang belum mengambil keputusan apa-apa (selain menerima perwakilan buruh dan membuat 13 kesepakatan)sampai tau benar, berapa sesungguhnya KHL di Jakarta? Kalau saya salah dengar, saya mohon maaf. Dan anggap saja komentar ini tidak pernah ada. Ada benarnya juga komentar yang sudah disampaikan oleh Fc dan Mas Budipranoto S. Artinya, dalam konteks seperti ini, Pak Ahok harus hati-hati dalam mengambil keputusan finalnya, karena ini memang jadi dilematis kalau melihat dua kepentingan (buruh-pengusaha) yang seolah-olah berseberangan, tapi tetap harus ada keputusan yang jelas dan tegas dari Pemrov DKI Jakarta — apa pun resikonya. Mengambangkan persoalan (yang tidak memberi kepastian) itu akan sama artinya dengan menyimpan “bom waktu”…
Betul mas ireng tapi kenapa berunding gitu aja kok bawa2 buruh pendemo sampai ribuan. Kan udah jelas pemprov membuka diri untuk berdialok secara transparan dan baik2 (jarang dilakukan pimpinan daerah& pusat yg lain) untuk mencari solusi. Maka semestinya buruh ga perlu show power dg pengerahan pendemo sebesar itu yg hanya menjadi jalanan macet mengganggu masyarakat lainnya…..(urun rembuk) thanks bro…..
Kalau konteksnya seperti itu, iya juga sih, Bro… Naaaah… itu sebenarnya jadi kerjaan intelejen : apa benar ribuan buruh yang demo itu murni mewakili kepentingan kaum buruh yang ingin hidupnya sejahtera atau ada kepentingan lain yang bersembunyi di balik unjuk kekuatan kaum buruh seperti itu? Gubernur Pemrov DKI Jakarta sebagai pemegang otoritas pemerintahan skala Ibu Kota dapat meminta komfirmasi tentang kemungkinan-kemungkinan seperti itu kepada Kapolda Metro Jaya, Kodam Jaya, bahkan Badan Intelejen Negara (BIN). Mungkin begitu, Bro…