Ahok.Org – Gaya tegas kepemimpinan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikritik keras oleh mantan gubernur DKI Sutiyoso. Namun partai pengusung Ahok, Gerindra, justru mendorong Ahok menjaga sikap lugasnya.
Partai Gerindra memandang kritik Sutiyoso hanyalah masukan untuk Ahok. Bagaimana pun untuk mengubah Jakarta diperlukan cara yang lebih lugas.
“Ahok tidak perlu mengubah gaya kepemimpinan keras dan ketegasannya. Jangan sampai kritik sutiyoso mengubah gaya kepemimpinan Ahok yang tegas. Ketegasan itu yang dirindukan rakyat Jakarta untuk memperbaiki keadaan dan memberantas korupsi di DKI ini,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada detikcom, Senin (19/11/2012).
Tanpa ketegasan itu, menurut Martin, semua akan sia-sia. Reformasi birokrasi dan penganggaran proyek di DKI Jakarta harus ditegaskan bebas dari korupsi maupun kongkalikong anggaran. Perumpamaan Sutiyoso, ibarat perang kita harus merangkul anak buah menghadapi musuh, dinilai Martin keliru.
“Sebab musuh Pemprov DKI, bukan di luar tapi di dalam institusinya sendiri. Korupsi dan penggelembungan biaya itu bukan orang luar, tapi dibuat orang dalam dengan kerjasama dengan orang luar. Menghadapinya, ya perlu keberanian dan ketegasan. Tanpa itu semua dan tanpa ada idealisme, korupsi tidak akan pernah bisa diberantas di DKI,” kata Martin yang juga anggota Komisi III DPR ini.
Lebih dari itu, lanjut Martin, Ahok bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya beban berat untuk merealisasikan semua janji kampanyenya.
“Oleh karena itu Ahok harus tetap teguh melaksanakan apa yang diharapkan rakyat Jakarta kepadanya bersama Jokowi, yakni melakukan perubahan dan memberantas korupsi serta penggelembungan anggaran di Pemprov DKI dengan sikap tegas dan santun, tanpa kompromi dan tanpa ragu-ragu,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan Sutiyoso mengkritik sikap Ahok yang menunjukkan kemarahannya kepada bawahannya di depan umum. Sutiyoso menilai sikap itu tidak perlu ditunjukkan.
“Tidak perlu seperti itu,” kata Sutiyoso usai menghadiri acara Milad ke-100 Muhammadiyah di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2012).
Sutiyoso mencontohkan, di dalam militer, sorang panglima tidak akan memenangkan peperangan tanpa ada anak buah di garis depan. “Seperti halnya pemerintahan. Yang di garis depan adalah para kepala dinas dan mereka harus dirangkul dengan baik. Ada prinsip-prinsip. Jangan mempermalukan mereka di depan publik,” imbuhnya.[Detik]
Go Go Go Ahok,
We are with you. Sutiyoso ?
Tidak perlu seperti itu,โ kata Sutiyoso usai menghadiri acara Milad ke-100 Muhammadiyah di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu
Jatah + Setoran Berkurang dari “Yang di garis depan dan kepala dinas’ ya pak sutiyoso?
Boleh marah marah, tapi kalau bisa waktu marah marah sama bawahan tidak perlu di upload, tidak baik untuk pendidikan anak.
Boleh saja Kenalpot sepeda di Blong, tapi lebih enak kalau ada saringannya, bunyinya akan nyaring, he he he he
kalo videonya upload dah di edit malah nggak seru!!…
takutnya masyarakat malah menilai tidak transparant.
Wong sudah jelas kepemimpinan bapak Jokowi dan Ahok adalah transparan. Yang dimaksud dengan transparan itu apa sih? Tidak ada yang diubah-ubah, tidak ada yang dibagus-bagusin, apa adanya. Negara Indonesia perlu kepemimpinan model seperti bapak Jokowi dan Ahok.
AHOK maju terus,fokus dan lurus semoga ALLAH melindungimu dari hal hal negatif(FANS BATAM)
sutiyoso waktu jadi gubernur tidak ada hasil nyata yg betul2 kinerja yg mendobrak dan dirasakan warga dki selama 10 th. saya curiga sutiyoso banyak dapat jatah mulai dari waktu ditentara maupun dipemerintahan kalau dia berani usut hartanya mulai dari dulu sampai mengakhiri jabatan gubernur. jangan sutiyoso sok bicara jangan2 maling teriak maling
adohhh … ini kenapa sih orang udah sepuh bukannya pensiun aja bae2 di rumah ngurusin bini cucu, masih aja ikutan nyinyir kayak yang muda2 ini ๐ *saya ngaku lho sebagai golongan orang yang nyinyir hehehe*
Klo bawahan bisa milih tipe bos, wuihh enak betul, dan sepertinya itu harapan kosong deh, karena selama saya bekerja di beberapa perusahaan saja, tetep anak buah yang ngikutin ritme kerja bos. Ada bos yang kayak Pak Basuki, pernah juga yang kayak Pak Jokowi, dan intinya buat bawahan mah, gaji lancar, kerjaan beres, udah.
Entah yaaa klo anak buahnya pengen selingkuhan, nah, klo model anak buah yang kek gitu sih, pasti demen protes gaya bosnya ๐
Jangan berubah ya Pak Bas!
Saya sedih mambaca comment saudara-i yang terkadang tidak ada rasa hormat pada pemimpin terdahulu. seperti halnya bpk Suharto juga sering dikata-katai banyak anak bangsa ini. walopun saya anak kelahiran tahun 1990 dan mungkin tidak banyak mengetahui ttg sepak terjang para pemimpin terdahulu tapi menurut saya, haruslah tetap kita menghargai mereka, jangan dicacimaki atau dikata-katai karena pasti walaupun hanya sedikit, mereka para pemimpin terdahulu telah memberikan sumbangsih yang positif bagi kita.
Demikian juga pemimpin jakarta yang terdahulu, tetap hargai dan doakan beliau supaya jadi pribadi yg lebih baik. Anggaplah apa yang dikatakan beliau sebagai semangat dan motivasi untuk lebih maju lagi. Ambil bagian positifnya dan lupakan bagian negatifnya.
Untuk pak Jokowi dan pak Ahok, teruslah bekerja membangun masyarakat dengan ketulusan hati. Tuhan yang akan membalaskan kepada bapak berdua semua perbuatan baik yg bapak2 lakukan kepada masyarakat.
salam jakarta baru
saya juga sedih mbk, tp sepertinya saran mbk agnes lbh baik ditujukan dulu kepada bapak2 politikus yg terhormat itu, yg lahir di thn 50 or 60an itu, yang meskipun mereka udah berumur tp ga bisa bedain baik dan buruk, yg selalu mengkritik dan mengkritik, yg selayaknya membangun bangsa, bahu membahu…taunya hanya mencari2 kesalahan. bukannya mendukung pemimpin saat ini utk memperbaiki kesejahteraan warganya, tp sibuk beropini di media.
adalah sebuah kewajaran saya rasa, ketika orang2 tua tdk bisa mencontohkan hal baik bagi pemuda, dan efek timbal balik kan..ketika seseorang yang kita cintai/percayai sedang berjuang dan kemudian direcokin, dikritik, dimusuhin.. maka yg lain yg membela akan tersulut emosi sehingga sampai keluar kata2 makian. memang benar..lbh baik diusahain agar kalimat yg keluar adalah doa, bukan hujatan..tp itu juga suatu pembelajaran dan butuh proses. siapa tau, ada yg membaca komen mbk agnes dan kemudian menyadarinya.
๐
Akan lebih bijaksana bila Bang Yos, menyampaikan pendapatnya “di belakang layar” saja, tidak perlu memakai media seperti MetroTV atau TvOne, hanya utk diketahui oleh publik.
Cukup “di belakang layar” saja. Sampaikan langsung secara pribadi, tidak perlu melalui perantaraan media-media sentimen itu.
“Pemimpin Kafir” kita ternyata orang hebat.
betul…”seorang panglima tidak akan memenangkan peperangan tanpa ada anak buahnya di garis depan…”
tapi yang jadi masalahnya adalah siapa musuhnya???
selama ini yang banyak korupsi Rakyat atau Pejabat??? jadi musuhnya siapa???
tenang aja jokowi-ahok, saya dukung anda sepenuhnya,orang lama kebakaran jenggot karena ada statement “kita buka ke KPK tentang proyek2 yang sudah selesai” takut ke bawa2 kali…he..he..he…
Setuju, kalau anak buah koruptor apa harus dibela juga? Dia toh sudah jadi penghianat!
Dalam perangpun penghianat harus diadili!
Tapi memang yang baik harus dihargai/dibela.
benar tuh pendapat gerindra, musuh itu ada didalam sendiri, seperti tikus yg ada dirumah, kalau kucingnya loyo,lembek yah tikus akan bertambah. marilah kita koreksi diri dan instropeksi, berkobanlah utk kepentingan rakyat banyak, demi rakyat kita berkorban perasaan, uang, dll.
Pak sutiyoso harusnya bertanya sama rakyat, apa kalian merasakan perubahan selama menjabat, kalo rakyat setuju nah baru bisa mengajari pemimpin baru. Ini kan namanya gak ada kerjaan komentarin orang kalo gak ada hasil sebelumnya. Tong kosong nyaring bunyinya.
ah…bang Yos…(bisa aja)
bilang aja takut…klo “Boroklama” terbongkar…wkwkwkwkwk…
Jangan pernah kau coba utk berubah..(musik ST12)..
Ane seneng bgt dgn ketegasan Koh Ahok..Ane nyesel knp ga dari dulu az ada model pejabat kyk gini,kan ane ga akan putus sekolah..Go Koh Ahok..Go!!โกโฅโกโฅ
Hik…hik…hik… hik…hik…hik… saya prihatin, ikut merasa iba dan prihatin dengan komentar @Agnes. Jangan-jangan @Agnes lahir waktu Batavia dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, yaaaa…? Tiba-tiba nongol di Ahok.Org via time tunnel, yaaa…? Hik…hik…hik…
ayo SIAPA lagi mantan/ dinas pjbt yg mau diSEMPROT obat HAMA oleh rakyat non partisan koruptor…sini majuuuu
tinggal hitungan hari saja..para koruptor akan DICOPOT DAN DIHUKUM karena JUDGE HOK sudah datang berdinas.