Menjelang pemilu legislatif 9 april 2009, hal-hal berkampanye dengan menyebarkan isu negatif yang saya alami di pemilu 2004 dan pilkada bupati Belitung Timur 2005 dan pilkada gubernur propinsi kepulauan bangka belitung 2007 terulang kembali, memang di bawah kolong langit ini tidak ada sesuatu yang benar-benar baru, demikian kata orang bijak zaman dulu.
Ada yang menarik di pemilu 2009 ini, dengan banyaknya spanduk ahok yang digunting dengan sengaja (ada tim khusus yang bertugas merusak ), beruntunglah ahok tidak memakai baleho, bayangkan berapa uang yang harus hilang jika baleho yang dirusak. Tindakan yang demikian sangat membuat ahok jadi “GE ER”, artinya ahok dianggap bisa memikat pemilih dengan spanduknya, mungkin yang meresahkan oknum caleg tersebut adalah adanya no sms ahok yang bisa dihubungi melalui 0811944728 dan email btp@ahok.org juga website www.ahok.org sebagai bukti kesediaan ahok menjadi wakil rakyat dan pembantu rakyat dalam pengawasan anggaran yang mencapai Rp4 trilyun / tahun untuk propinsi kepulauan bangka belitung . Bagi ahok jika mau menjadi wakil rakyat harus bisa dihubungi oleh rakyat supaya dapat menjadi pelayan rakyat yang baik.
Bagaimanapun juga kita harus mensyukuri proses demokrasi yang telah berlangsung sejak reformasi digulirkan hampir 11 tahun yang lalu, telah membuat rakyat semakin rasional dalam menentukan pilihannya, terutama menyangkut isu primordialisme yang terutama menyangkut isu agama telah tidak berpengaruh banyak di dalam mempengaruhi rakyat pemilih, hal ini dibuktikan dalam isu-isu negatif yang sengaja dilontarkan oleh oknum-oknum elite yang tidak mampu bersaing secara program yang nyata kepada ahok.
Berikut ini adalah alasan yang mereka kemukakan kenapa jangan memilih ahok serta jawaban Ahok atas alasan-asalan tersebut :
Ahok sangat ambisius, setelah gagal jadi gubernur di Bangka Belitung , mau menjadi gubernur di Sumatera Utara dan minta diutus ke pusat .
Memang saya sangat ambisius untuk mewujudkan adanya satu sistim jaminan sosial nasional di Indonesia, sehingga semua rakyat bisa menikmati pendidikan secara gratis sampai SMA, dan untuk yang berprestasi dapat melanjutkan kuliah termasuk biaya hidup ditanggung oleh negara , disamping itu tidak ada lagi orang menjadi jatuh miskin, atau kehilangan harta bahkan berhutang hanya karena mengalami sakit, bukan sistim kesehatan gratis yang masih mengharuskan rakyat membeli obat di apotik, tetapi suatu sistim asuransi yang akan menutupi biaya berobat rakyat termasuk sampai pembelian obat di apotik (konsep ini yang dilakukan di beltim dengan pt askes), dan yang paling penting lagi rakyat yang membayar pajak , tentulah pada masa tuanya sebagian biaya berobat yang tidak diperlukan lagi karena yang ditanggung sudah meninggal, maka uang yang tidak terpakai lagi dari yang sudah meninggal bisa diberikan kepada orang tua yang masih hidup (inilah konsep yang namanya ada uang pensiun buat orang tua), jka saya bisa jadi gubernur Babel pada waktu itu, saya akan mewujudkan propinsi BABEL adalah yang pertama di Indonesia menjadi propinsi yang memiliki dan menjalankan sistim jaminan sosial nasional, sayangnya tidak terwujud dengan kekalahan 14 .000 suara, saya ingin ke Sumut, supaya bisa mewujudkannya, sehingga di Indonesia akan memiliki contoh sistim jaminan sosial nasional , dan pada akhirnya akan membuat propinsi lain mengikutinya, sama seperti ketika Belitung timur pertama kali memberi jaminan kesehatan dan pendidikan bagi seluruh rakyatnya. Termasuk memberikan gaji kepada ketua RT (Rp.300.000/bulan), kadus (Rp.750.000,/bulan) sampai kades (Rp.2.000.000./bulan) telah membuat propinsi dan kabupaten lain mengikutinya.
Inilah yang saya perlu lakukan agar ambisi saya untuk hidup tenang dan nyaman karena saya tidak perlu lagi membantu rakyat yang miskin karena sakit , biaya pendidikan dan masa tua yang tanpa jaminan pensiun, kenapa saya katakana demikian ? karena sebagai seorang swasta dan orang “kaya” tidak mampu lagi membantu seluruh rakyat miskin yang susah, ini harus pemerintah yang lakukan dengan sistim jaminan sosial nasional yang benar. Seperti pepatah tiongkok kuno : “satu keluarga kaya tidak akan mampu memlihara 1.000 keluarga miskin.”
Peluang untuk itu hanya tinggal di pusat, karena rakyat sudah semakin terjepit ekonominya, karena itu saya mencalonkan diri jadi caleg DPR RI melalui partai Golkar yang telah melahirkan UU sistim jaminan sosial nasional tetapi belum bisa diimplementasikan dengan berbagai alasan pemerintah, dan saya telah membuktikan sistim ini bisa jalan dengan cara menarik dari rakyat yang mampu membeli rokok 1 bungkus sehari , dengan membayar 1 bungkus rokok per bulan
Jadi apakah Ahok ambisius ?!, memang iya, bahkan saya mau jadi presiden jika harus menjadi presiden Republik Indonesia untuk mewujudkan sistim jaminan sosial nasional tersebut agar burung garuda Pancasila bangsa Indonesia bisa sejajar berdiri dengan tegak dengan burung elangnya Amerika Serikat di dalam hubungan internasional.
Ahok tidak berhasil di Belitung Timur, dia meninggalkan hutang yang banyak bagi pemkab Belitung Timur.
Saya kira tuduhan ini hanyalah dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab jika yang mengatakan demikian adalah oknum elite politik, sebab mereka seharusnya tahu tidak mungkin seorang bupati bisa memakai anggaran dalam programnya jika tidak disetujui oleh dprd dan tersedia dananya dalam apbd, jadi mana mungkin sebuah pemca meninggalkan hutang tanpa disetujui dprd dan menteri keuangan, saya juga menduga mungkin yang mengeluarkan isu tersebut adalah oknum elite politik yang memang tidak ngerti sistim anggaran sekalipun oknum ini adalah pejabat pemerintahan, maklumlah selama ini oknum elite politik tersebut bukan mengabdi untuk rakyat banyak tetapi buat dirinya dan keluarganya saja, jadi otaknya hanya pikir cari kekayaan saja selama jadi pejabat sekalipun tidak mengerti sistim jalannya pemerintahan, jadi udah gaji buta makan uang rakyat lagi.
(ini juga masih ada tetapi sudah bukan yang terutama dan sudah ndak laku), jangan pilih ahok karena ndak dapat sembahyang di masjid istilahnya jangan pilih ahok karena non-islam (non-muslim).
Sebenarnya tuduhan ini sudah tidak mempan lagi di telinga rakyat, karena rakyat udah tahu dan pintar, banyak oknum elite ngaku Islam, ternyata hanya mempermalukan Islam yang jelas dalam ajarannya melarang korupsi dan menyengsarakan rakyat, justru anjuran jangan memilih yang non-Islam itu benar dan tepat, artinya jangan memilih yang suka korupsi dan melanggar sumpah jabatan di hadapan Allah yang maha mengetahui, bukan sebaliknya menghasut rakyat jangan memilih non-islam yang tercantum di ktp.
Saya bersyukur masyarakat sudah sangat cerdas dan rasional, sudah bisa membedakan mana yang berkarakter Islam baik yang ber-KTP Islam maupun Non-islam dan mana yang hanya ber ktp Islam tetapi tidak berkarakter Islam sama sekali. Alangkah beraninya oknum elite yang menjual agama untuk kepentingan pribadi, apakah mereka tidak sadar Allah itu sungguh2 ada dan hidup ? dalam berpolitik yang saya pelajari disekolah , hanyalah komunis yang mengganggap Allah itu mati. Mudah-mudahan oknum elite yang menyebarkan isu agama untuk dipilih masih percaya Allah itu sungguh ada dan hidup.
Terima kasih.
Basuki Tjahaja Purnama
Sms . 0811944728 Email : btp@ahok.org www.ahok.org
Dlm pngmtan sy anda bkn sj hya seorang politik tp lbe tpt seorang negarawan karena seorang politikus akan selalu brkta dan cnderung ada pd diri ianya jd ahok anda harapan orang kecil juga oasis yg senantiasa berbisik ke telinga jiwa anda bukan pd telinga lahiriah oleh atas dasar karena apa?oleh karena cinta
ko aku setuju ,jangan kimacam nok la jadi gubernur sekarang ,mintak duit untuk jadi gubernur KOBAIN DEJUAL, ASET TIMAH DEJUAL .jadi kite urng belitong kan makan ape .kenak 2 bln harge timah endak ade begerak naik .mane urang jagok belitong nok memberikann jalan keluare ,bejuang terus bang .aku urang penyok
Biar wkt yg akan membuktikan.
Org bs merencanakan&
menuduh2 hal2 yg tdk baik,
Tp Allah Yang Maha Kuasa, akan membela
setiap pemimpin yg sungguh2 tulus menyayangi rakyatnya.
Maju terus dgn impianmu, ahok.
Pesan sy anda hrs terus pertahankan
hidup dlm kejujuran, ikhlas&
Memperhatikan rakyat kecil.