MRT Tak Perlu Dikaji Lagi, Tinggal Pelaksanaan

3
157

Ahok.Org – Warga Jakarta tak lama lagi akan memiliki transportasi massal baru yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sarana transportasi pilihan. Karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memberikan lampu hijau terkait keberlanjutan mega proyek transportasi massal berbasis rel atau mass rapid transit(MRT).

Proyek senilai Rp 15 triliun itu rencananya akan dilaksanakan pembangunannya pada 2013 ini. Jokowi pun mengatakan tak perlu lagi untuk mengkaji MRT karena studi kelayakan sudah dilaksanakan sejak 26 tahun lalu.

“Studi kelayakan sudah 26 tahun yang lalu diulang-ulang, kalau kajian-kajian mau kapan kita melaksanakan. Enggak ada lah itu, kan sudah ada kajian, studi kelayakan juga sudah ada, kok suruh ngulang lagi, 26 tahun mundur kita kalau seperti itu. Sudahlah ini tinggal pelaksanaannya saja,” kata Jokowi, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2012).

Untuk menjawab pertanyaan dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang mengatakan bahwa studi kelayakan MRT belum lengkap untuk jalur MRT Dukuh Atas ke arah Bundaran Hotel Indonesia dan Dukuh Atas ke Stasiun Kota belum selesai, maka dana belum dapat cair, Jokowi membantahnya.

“Yang belum itu yang HI menuju ke Kota ini. Nanti kalau diputuskan jalan, berarti yang dari Lebak Bulus ke Bundaran HI jalan dulu. Kemudian Maret ke sana itu yang detail engineering design (DED) Bundaran HI ke Kampung Bandan mulai dikerjakan,” kata Jokowi.

Target operasi untuk rute Lebak Bulus-Kampung Bandan pada sekitar tahun 2016, namun Jokowi minta dipercepat agar dapat digunakan pada tahun 2015. Untuk rute Bundaran HI-Kampung Bandan yang rencana awalnya ditargetkan 2019 beroperasi, Jokowi percepat menjadi tahun 2017 sudah dapat dioperasikan. “Sehingga DED ini harus segera dikerjakan. Kami ini penginnya berkejar-kejaran dengan macet,” kata Jokowi.

Hari ini, Jokowi telah melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Koordinasi Perekonomian, Hatta Rajasa; Menteri Keuangan, Agus Martowardojo; Menteri BUMN, Dahlan Iskan; Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana untuk membahas keberlanjutan mega proyek MRT dan membahas renegosiasi sharing investment kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) yang diminta Jokowi antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI.

“Intinya sudah 90 persen lah positif, tinggal keputusan tanggal 15 Januari berapa persen pembagiannya oleh Pak Menko,” kata Jokowi.

Pada tanggal 15 Januari 2013, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa akan mengumumkan berapa persen pembagian beban pinjaman kepada JICA. Selama ini, pembagian beban pinjaman itu adalah sebesar 42:58 untuk Pemprov DKI. Jokowi merenegosiasi menjadi sebesar 60:40.

“Ya yang paling penting porsi pusat lebih banyak, bisa saja 59:41 bisa turun sedikit,” kata Jokowi.

Beban pengembalian pinjaman kepada JICA tersebut, kata Jokowi, berpengaruh kepada besaran subsidi yang akan diberikan Pemprov DKI kepada harga tiket MRT. “Harga tiket masih tergantung bebannya berapa, saya penginnya di bawah Rp 10.000. Karena, kalau di Singapura hanya 1 dollar Singapura kan kira-kira Rp 7.000 sampai Rp 8.000, kami angkanya kira-kira seperti itu, Rp 10.000-an untuk tahun 2015,” kata Jokowi.

Selain itu, untuk pengumuman pengumuman tender MRT fase pertama Lebak Bulus-Bundaran HI, akan diputuskan pada tanggal 16 Januari 2013 oleh Jokowi setelah mendengar keputusan dari Menko Perekonomian terkait sharing investment MRT antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI pada tanggal 15 Januari 2013. Mengenai nilai proyek yang mencapai lebih dari Rp 15 triliun, Jokowi mengatakan bahwa jumlah tersebut masih bisa berubah, tergantung kontraktor yang akan menjalani proyek kereta bawah tanah tersebut.

“Nilainya Rp 15 triliun, tetapi tergantung lelang juga nanti. Kalau lelangnya nanti bisa turun banyak, ya kan bisa turun jauh juga. Makanya kami tunggu dulu, setelah tanggal 15 Januari Pak Menko umumkan, tanggal 16 langsung saya umumkan pemenangnya,” ujarnya.[kompas]

3 COMMENTS

  1. jangan sampai karena tekanan pemerintah pusat, studi kelayakan masa lalu, tanggung jawab masa depan….jgn kepaksa, jgn masa bodoh, tanpa pengawasan PT.MRT nya gampang dikorupsi…..

    MRT mestinya dibawah tanah semua….karena jalurnya melalui daerah ramai semua…..

  2. siapa pemakai MRT ???
    klo 5rb okelah beda tipis dg angkutan lainnya.
    klo diatas 5rb jelas mahal bgi klas pekerja.
    .
    ooh mungkin MRT ini utk org2 yg penghasilan besar yg tidak masalah mau 10rb 20rb / 38rb.
    pertanyaan :
    apa org2 penghasilan bsr mau resiko naik MRT d jkt yg notabene idak aman ???
    .
    batalkan saja, tegas2..!!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here