Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap perusahaan swasta ikut membangun ibu kota dengan program Corporate Social Responbility (CSR) yang dimilikinya.
Menurut Ahok, itu bagian dari strategi dirinya bersama Gubernur Jokowi untuk melibatkan masyarakat ikut aktif membangun ibu kota. Strategi itu juga menurutnya pintar, karena dari situ pihaknya bisa memanfaatkan dana yang datang dari sumber lain, tanpa mengeluarkan pendapatan asli daerah.
“Itu namanya pintar. Manfaatkan duit orang, jangan pakai duit sendiri (untuk bangun Jakarta),” ujar Ahok, kepada Sindonews, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu 20 Maret 2013.
Selain itu, Ahok juga tak terlalu khawatir seandainya pihak CSR mempunyai kepentingan lain, saat memberi bantuan tersebut. Baginya, yang terpenting tidak melanggar aturan. “Enggak papa, yang penting tidak melanggar aturan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, duet Jokowi-Ahok dengan semboyannya “Jakarta Baru” sering mengandalkan bantuan dari CSR. Bahkan, bisa dibilang semua program unggulan maupun program taktis unsur pembiayaan mereka sering menunggu dana yang bersumber dari kewajiban perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Jakarta.
Diduga, hal ini disebabkan tidak adanya anggaran, karena belum ditemukannya kesepakatan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD tentang APBD periode pertama.[Sindonews]
Salut buat Pak Jokowi dan Pak Ahok,
Cara cerdas menanggulangi perlawanan yang bersembunyi dibalik peraturan karena punya agenda yang menguntungkan diri sendiri tetapi membawa kerugian pada masyarakat banyak yang seharusnya disejahterakan.
Sulit dibuktikan namun masyarakat cukup cerdas untuk mengerti apa yang sedang terjadi.
Semoga apa yang mereka tanam akan mereka tuai juga. Karena siapa menanam berkat akan menuai berkat paling tidak sampai tujuh turunan.
mending dari CSR, daripada dari APBD. Selain ribet juga DPRD bikin ribet (banyak yang tidak suka Jokowi-Ahok)
rakyat juga udah muak, kalo memungkinkan adanya UU yg bisa mencabut suara pilihan kita terhadap wakil rakyat, yg nyata-nyata terbukti dongok berkiprah menyusahkan rakyatnya sendiri…main korupsi, minta komisi, keluarganyapun minta fasilitas negara…..sungguh memuakkan!!!
Tidak perlu lagi, dpr dan dprd, tdk ada yg bagus semuanya hanya utk kepentingan pribadi dan partai.
tarik ulur kepentingan eksekutif dan yudikatif sering digunakan untuk maksud lain, apalagi politis menjadikan program tidak bisa berjalan sesuai keinginan
Rakyat Jakarta tidak salah memilih langsung pak Jokowi dan pak Ahok jadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Duet pimpinan yang sangat bagus. Sekarang sudah waktunya bagi semua anggota DPR and DPRD agar merubah mental mereka agar sungguh2 pro rakyat, keluar dari hati nurani dan diwujudkan dalam karya nyata, jangan hanya dibibir saja. Buang jauh2 mental korupsi. Rakyat tidak perlu kata2 yang muluk dan janji demi janji dari para anggota DPR dan DPRD. Karya nyata yang bermanfaat utk rakyat itu lebih bagus.
Model Pak Wagub mendapatkan biaya membangun Jakarta diluar APBD (sekarang sumbernya CSR) sebenarnya masa Gubernur Ali Sadikin sudah dilakukan dulu Jakarta belum sekaya sekarang dan belum ada yg namanya CSR, tapi dia lakukan dengan memberikan banyak ijin yg kontroversial dan uang yg diperoleh dipakai untuk merubah Kampung Besar menjadi Kota Metropolitan
Mantap pak jokowi