Basuki: Jakarta Butuh Lurah Yang Punya Hati

3
162

Ahok.Org – Lewat lelang jabatan, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengidamkan mampu menjaring lurah dan camat yang mempunyai hati. Dengan begitu, warga Jakarta bisa hidup nyaman.

“Mau melayani Jakarta. Kita membutuhkan lurah yang seperti manager bank. Jadi tempat orang DKI datang meminta diuruskan apa saja, Pak Lurah akan bilang bisa diurusin,” kata Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok usai meninjau pelaksanaan uji kompetensi lelang jabatan lurah di SMAN 1, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2013).

Menurut dia, sistem tersebut akan membuat warganya hidup nyaman.

“Kalau sistem online kita sudah jalan, Perda pelayanan satu pintu sudah jalan, nanti orang mau urus online semacamnya tinggal online saja. Dia bisa komputer dan mendaftar dari rumah. Jadi pada saat pemeriksaan saja dia datang. Datang ke kelurahan saja. Sistemnya seperti itu,” papar Ahok.

Hasilnya kapan? “Sebenarnya begitu selesai tes langsung ketahuan. Tapi kan kita tidak mencari siapa yang pintar tapi pakai hati. Tadi kan sudah kelihatan ada psikotest segala macam. Kita mencari dan kita lihat rekam jejaknya. Bisa saja lurah camat yang bagus-bagus nanti tidak diganti,” papar Ahok.

Ahok menambahkan masyarakat juga dilibatkan untuk memberikan masukan seputar calon lurah dan camat.[Detikcom]

3 COMMENTS

  1. Semoga sukses pemilihannya koh ahok, setuju banget dengan ide ini mendapatkan pelayan masyarakat memang seharusnya pemprov itu adalah pelayan masyarakat dan mereka juga hrs sering blusukan supaya tanah negara yg udah di beresin jangan di serobot lagi
    Doa dukungan untukmu…. JB

  2. Muantap Pak..semoga dengan seleksi ini, kinerja pemprov DKI lebih cepat, lebih akurat,efisien dan efektif dalam menjalankan program-program Jakarta Baru…selamat dan sukses ya Pak…Go…JB

  3. Saya setuju dengan Bung Ahok. Yang sekarang ini diperlukan bukan hanya sekedar orang pintar akan tetapi orang yang mau bekerja dengan hati dan mau melayani masyarakat. Yang terjadi sekarang ini adalah, Lurah/Camat merasa dirinya pejabat yang sudah selayaknya dihormati-dilayani. Tidak heran terbentang jarak yg lebar antara Lurah/Camat dengan warganya. Survey membuktikan bahwa 80-90% warga tidak mengenal Lurah/Camatnya. Di era Jakarta Baru hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi. Lurah/Camat adalah ujung tombak Pemda DKI, ditangan merekalah kebijakan2 dari pusat diimplementasikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here