Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak ada anggaran untuk memenuhi kegiatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), blusukan.
“Blusukan mana ada dana sih? Aku aja enggak tahan (kalau ikut blusukan Jokowi),” ungkap Basuki di Balaikota, Senin (22/7/2013).
Menurut pria yang kerap disapa Ahok ini, begitulah gaya seorang Jokowi untuk mengenal Jakarta, menyelami permasalahan Ibu Kota. Ia pun mengaku kewalahan jika harus blusukan terus seperti mantan Wali Kota Solo itu.
Terkait dengan dugaan FITRA yang mengabarkan dana operasional sebesar Rp 26,6 miliar per tahun yang digunakan untuk blusukan, dengan tegas Ahok membantah.
“Operasional itu semua kepala daerah ada. Itu ada PP-nya nomor 109 tahun 2000, besarnya 0,15 persen dari PAD. Anda boleh pakai apa saja,” tegas Ahok.
Dari Rp 26,6 miliar per tahun dana operasional, lanjut Ahok, 80 persen digunakan untuk bantuan sosial, salah satunya untuk pendidikan. Banyak siswa lulusan swasta yang ijazahnya tertahan, Pemprov lunasi dengan dana ini.
“Banyak yang mau kerja ijazah masih tertahan, nunggak bertahun-tahun. Nah, kita keluarkan pakai itu (dana operasional), lebih cepet,” tutur dia.
Selain melunasi siswa yang menunggak hingga ijazahnya tertahan, dana operasional juga digunakan untuk menyumbang undangan kawinan, kematian, dan menambah kesejahteraan cleaning service di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Kita kasih ke KDH (Biro Kerja Sama Daerah), dia yang pegang untuk kawinan, sumbangan, jamuan makan, dan lain-laim, Rp 900 juta per bulan,” jelas Ahok.
Tak hanya terkait penggunaan anggaran operasional, gaya blusukan Jokowi pun dinilai sejumlah politisi sebagai strategi pencitraan jelang Pilpres 2014. “Semua orang politik bilang blusukan. Ya, mana bisa dihentiin, orang dia (Jokowi) hobinya begitu, gaya hidupnya begitu. Kalau gaya hidup gimana sih? Kalau saya enggak sanggup,” kata Ahok.[Kompas.com]
Terkait: Ahok: Orang Sudah Ada di Website Kok Dibilang Temuan!
heheehehe hoby itu susah di hentikan jokowi terus blusukan kami dukung hasilnya jg sdh mulai di rasakan masyarakat DKI, Hidup jokowi ahok cocoknya kalian jd presiden & wapres RI bukan sekedar gub & wakil Gub DKI !!!
Nah Ini setuju RI 1… tapi Ahok tetap jadi DKI 1….
Tolong sebarkan deh ke masyarakat, bedain mana yg blusukan demi rakyat…mana yg nampang demi terpilih….
Mudah koq, track record, apa cuman jelang pilkada, jelang pemilu baru nongol? Macam mr. A.R yg sampe sowan ke kongres US..tetep aja kagak laku. Liat kerjaan mrk yg tulus, jejak kerja dan hasilnya nyata.
Blusukan/pencitraan, liat ada baliho2 nya gak, lgkap foto2 supaya dipilih?
Perhatikan gaya ngomongnya, orientasi nya ke rakyat, atau menonjolkan diri? Contoh : kunjung daerah kebakaran, malah ngomong, ‘dulu lu nyoblos siape? Kalo bukan gw, pindah aje sono…..’ masih inget kan??
Sabar ya pak Jokowi – ahok, memang tdk mudah membenahi semua sisa kekacauan warisan jaman dulu…
100% Agree..!
si kumis kemana yah sekarang… pak Kumis di potong kumis jojon aja… hahaha
tenang pak saya sllu percaya sama bpak apa yg bpak krjaakan saya sllu dukung bapak 🙂
sabar aja buat pak jokowi
kami semua bangga sama pak jokowi dan pak ahok. saya mohon sama pak jokowi dan pak basuki telusuri organisasi laknat/ pengacau. organisasi apa itu kalau fitra hebat jakarta tidak semrawut selama 40an tahun.sekarang pak jokowi dan pak basuki mengurus jakarta baru kelihatan bagus ada KJP & KJS.kelompok fitra sekarang tidak jalan mulus mau mengusik pak jokowi dan pak basuki soalnya tidak ada cela lagi untuk mengungkit masalah ayak-ayak waee.maju terus pak jokowi dan pak basuki masih banyak orang bersih mendukung pak jokowi dan pak basuki hantam balik kelompok fitra laknatdan kotor itu.orang bersih dan tidak ada cacat hukum pasti menang seperti pak jokowi dan pak basuki.maju terus kami semua mendukung salam pendukung jakarta baru.
biasa lah kalau ketemu yg jujur pasti di hujat hbs2an krn gak dpt uang msk lagi,perasaan saya gub sblm nya gak ada yg menghujat krn bisa kong kali kong,kalau gub & wagub skrg jgn coba maen2 uang rakyat jadi kingkong msk kerangkeng
Aneh?? Kenapa sewaktu beliau masih menjabat sebagai walikota Solo tidak terdengar ungkapan ‘pencitraan’??
Ungkapan ‘pencitraan’ ini dari sopo seh?? Jelas dari partai lawan yang ingin menjatuhkan nama beliau!
bener bgt sebagai warga solo ,,saya juga baru tahu kalau blusukan itu buat pencitraan ,,
padahal dulu sebagai walikota bapak memang suka fot2 ma warganya ,, ikut karnaval,, jalan2 kebalai kota ,, pembersihan kali sepeda sehat ,, car free day pas minggu gak pernah absen
7 tahun beliau memang ramah ug ,,,
apalagi pas kakak aku sakit di jebres,, tinggal telepon tidak ada biaya gitu dan di persulit oleh rs tersebut ,, ahkir nya bapak yang turun tangan dan kakak bisa di operasi di rs tersebut ,,,
dia memang bapak yang luar biasa,, yang terkecil pun dia perhatikan yang besar itu mengikuti ,,
dengan ini pendukung Jokohok menuntut Fitra hukum gantung unuk fitnah blusukan thd jokowi-itra buat itnah tanpa data mau terkenal tp caranya busuk
hanya orang orang bodoh atau tolol yang mengatakan pak jokowi nampang,,,
apa lagi yang mengatakan pak ahok korupsi itu adalah orang yang tidak pernah tau apa arti korupsi
mereka berdua adalah pemimpin transparan dan tanpa pamrih tidak mengharap lebih,,,
lanjutkan pak jokowi dan ahok
kami segenap warga kapuk jakarta barat pasti selalu mendukungmu pak
Ada aja ya org sirik …
Yg bner dicari kesalahan nya malah yg salah ditutupi kebohongan nya …
Kok nya sy dukung pak jokowi n pak ahok …
Para politisi busuk menuduh pak Jokowi hanya cari pencitraan jelang Pilpres 2014. Mereka tidak sadar kali bahwa pak Jokowi itu sejak jadi Walikota Solo selalu blusukan menghampiri, mendengar masalah rakyat dan cari jalan keluar utk rakyat. Sedikit orang yang sanggup konsisten blusukan seperti pak Jokowi itu.Harap para politisi busuk stop perkataan yang menjelekan pak Jokowi, rakyat tidak bodoh dan tidak buta seperti kalian.
Kelompok FITRA maksudnya apa menuduh uang operasional dipakai sekian milyar utk blusukan pak Jokowi?? Tahu gak sih bahwa dana operasional itu terserah dipakai oleh seorang Gubernur? Apalagi pak Jokowi pakai dana tsb utk kesejahteraan rakyat banyak, seperti tunjangan sosial pelajar, kesehatan, orang miskin yang tertimpa bencana, dlsb. Bila tidak blusukan, memangnya bisa tahu persis masalah rakyat miskin? Sebaiknya FITRA dukung pekerjaan pak Jokowi dan pak Ahok, jangan otaknya hanya mencari sensasi saja. Apa FITRA sekarang sudah tidak dapat uang sogok lagi?
Jangankan 26M dikasih 260M tapi kerja beres ga masalah, ketimbang keluar 10M tapi kerja ga beres.
LSM = Lebainya Sampah Masyarakat