Basuki Pisah Rekening Dana Operasional dan Pribadi

7
93

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama memastikan bahwa dana operasional kepala daerah tidak digunakan untuk keperluan pribadi. Ia menempatkan dana tersebut dalam rekening terpisah dan dapat diawasi.

Jumlah dana operasional kepala daerah DKI Jakarta tahun ini mencapai Rp 26,6 miliar. Jumlah ini lebih besar dibanding dana operasional pada masa Fauzi Bowo, yakni Rp 17,6 miliar.

Basuki menyatakan, tidak ada dana operasional yang digunakan untuk keperluan pribadi. Akuntabilitas dan transparansi dapat dilihat, setidaknya dari dipisahkannya rekening pribadinya dan rekening titipan dana operasional. Selain itu, penempatan di rekening terpisah juga memudahkan pengawasan terhadap penggunaan dana tersebut.

“Kita juga minta uang dari BPKD (Badan Pemeriksa Keuangan Daerah) supaya masuk ke situ, supaya kelihatan. Saya juga takut lupa,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (22/7/2013).

Basuki menyatakan, tidak mengherankan jika kota besar seperti Jakarta memberikan dana operasional kepala daerah bisa sampai dua digit miliar rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus bertambah membuat semuanya mungkin. Menurut Basuki, porsi 0,15 persen dari PAD untuk dana operasional merupakan salah satu cara pemerintah pusat mendorong daerah meningkatkan PAD mereka.

“Kenapa beda dengan Foke? Karena PAD naik, tahun depan ikut naik lagi kan. Itu saja kita enggak pakai 0,15 persen, kita hanya gunakan 0,1 persen,” katanya.

Ia menyebutkan, dana Rp 26,6 miliar tersebut sudah cukup besar untuk bantuan sosial dan operasional lainnya. Pembagiannya 40 persen untuk Basuki dan 60 persen untuk Jokowi. Jumlah itu setelah dikurangi Rp 900 juta kali 12 bulan untuk dititipkan di Biro Kerja Sama Daerah (KDH) Pemprov DKI.

Basuki membantah tudingan bahwa dana tersebut dihambur-hamburkan untuk memuaskan hasrat blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sebaliknya, 80 persen anggaran operasional tersebut dialokasikan untuk bantuan sosial.

Ia menilai pihak-pihak yang seolah menelanjangi anggaran operasional tersebut salah alamat. Basuki menyindir kata “temuan” yang digunakan oleh pihak tersebut. “Itu (temuan) sudah kalimat yang salah. Temuan apa, semua kita buka di website kok,” ujarnya.[Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Betul itu. Fitra pahlawan kesiangan. sudah kesiangan, salah pula. Selama ini, sejak Balaikota dinahkodai Jokowi-Ahok, Balai kota jadi luar biasa transparan. Bapak Transparansi Publik Indonesia, adalah Pak Basuki, yang juga diterapkan oleh Pak Jokowi. Semua sudah dibuka secara transparan di ahok.org.. jadi benar2 telmi dan kuper Fitra ini.. kacian dech lu.. hehehe

  2. harusnya yg Namanya temuan itu dicek utang republik yg sampai 2000T u membiayai apa saja. Lah ini semua jelas, bisa diverifikasi, bermaslahat by orang banyak Dan Ada landasan aturannya lg. Dasar ucok malang , seharusnya namamu berubah menjadi ulok malang. Hanya manguloki Aja kerjamu.

  3. FITRA,,,,ketinggian ilmu jd gila,,,,klo butuh dana trs nggak ada yg di korupsi ngomong aja trs terang,,,,kasian deh loe,,,,,seluruh pelosok nusantara aja th kok dana apa aja yg di pakai pak jokowi / pak ahok,,,,,kok loe bikin gara2,,,,katanya pengamat,,,,,hehehehehe,,,,kok kalah sama orang yg nggak punya gelar cara mengamatinya,,,,,,,,mimpi buruk di siang bolong loe fitra,,,,,,,penduduk Indonesia nggak ada yg bodoh kecuali orang yg percaya fitra dan anggota partai democrat,,,,,kt lbh pandai menilai drpd ftra goblok,,,,,,semangat pak jokohok,,,,we love you

  4. Beginilah jadinya bila LSM dibentuk hanya digunakan sebagai alat untuk mengacaukan negara kita. bukan memberikan kritik yang membangun,tetapi sebaliknya. Harusnya fitra meminta detail penggunaan anggaran kepada Jokowi-Ahok. Gitu aja kok Repot.
    Jangan-jangan Fitra dibiayai oleh asing???? kita harus bersatu agar menjadi bangsa yang berdikari. kita lawan neo colonialism yang memecah belah bangsa kita. Karena mereka(asing) takut akan kejayaan Bangsa Indonesia. Jokowi-Ahok maju terus. Mari kita kawal mereka, berikan kritik yang efektif,agar jakarta baru dapat terwujud

  5. Pak Jokowi & Pak Basuki Gubernur&Wakil Gubernur:’Pegawai Pemerintahan bagian Pelayanan Rakyat, dgn Ke Sepakatan Rakyat/(colleagues) Pekerja nya yg Bekerja br Sama2 masyarakyatnya, ber maksud Benar/Sungguh2 Ingin mm Perbaiki Kota Dan Penduduk dgn Tata Kerja yg Baik, Tolak Suap/ Sayang pd rakyat nya’ (JW utk Jujur&wibawa) (BTP Bersih Transparan Professional) Br Jiwa Pemimpin yg Ingin Br Niat Mm Perbaiki Image, Jakarta sbgi Ibu Negara.’ Ingin mmg kreasifikasi (Bekerja Sama dgn rakyat nya) Utama kan Negara dari pada Pribadi, cb pikir… Kepanjangan Umur Manusia itu Brapa Lama?” Selama manusia itu boleh Bekerja Sama mem Perbaiki Masyarakat (sekitar Lingkungan hidup kita)/Masa Depan, Kenapa Tidak,?” Kita Ber Sama Ber juang Untuk Jakarta Kita yg Lebih Baik??? Tujuan nya Sama utk mem Bangun Kenapa harus Banyak Ribut2,?? Bekerja Sama dgn harmonis sprti Dlm rumah tangga kluarga Besar.’ Hasil nya Baik itu dari Kerja Sama Semua Rakyat. Masyarakat semua juga ikut Andil, Ada dpt Bagian yg Punya Arti Dalam Per juangan Innii…!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here