Ahok.Org – Hibah murni aset PPD, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di jasa transportasi, dari pemerintah pusat ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum menemukan titik terang.
Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta belum bisa mengelola PPD. Padahal, dengan hibah murni itu, Pemprov DKI Jakarta berharap mampu memperbaiki manajemen transportasi Ibu Kota.
“Enggak tahu masalahnya apa? Enggak tahu nyangkut di mana, di Kementerian BUMN atau di Kemenkeu,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditemui di Balaikota, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Buruknya manajemen transportasi massal Ibu Kota membuat mantan Bupati Belitung Timur itu risih. Bahkan, ia mengungkapkan, pembangunan transportasi massal di Jakarta terlambat 20 tahun.
Pengelolaan PPD oleh Pemprov DKI Jakarta diharapkan menjadi salah solusi. Saat ini, setidaknya ada 300 unit bus PPD.
Selain dari PPD, penambahan bus transjakarta pun menjadi pekerjaan rumah Jokowi-Ahok. Selama sembilan tahun berjalan jumlah bus hanya 600 unit. Jumlah ini sangat kurang dibanding jumlah penggunanya.
Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan membeli 694 unit bus lagi untuk penambahan secara bertahap. Jika rencana berjalan mulus, sebagian akan tersedia pada November-Desember 2013.[Kompas.com]
Pak Jokowi & Ahok. Saya mau kasi feedback yg mungkin terdengar simple, tp sangat penting (berdasarkan pengalaman negara2 maju yg sudah menerapkannya). Tolong lebih banyak lagi tempat yg WAJIB DILENGKAPI DENGAN CCTV (public transport, mall, stasiun, bandara, jalan tol, tempat wisata, dan tempat2 yg jadi sumber aktivitas publik, terutama trans jakarta yg nantinya akan jadi access transportasi di malam hari.
For one simple reason: untuk keamanan yg lebih terkontrol, dan mempermudah kerja aparat keamanan juga. Orang ga bener mau beraksi juga mikir2. Mulai aja dari kopaja-metromini baru, transjakarta, mrt, monorel, dan stasiun2/koridor2nya.
Kasian kan orang2 (terutama perempuan) yg selama ini harus beraktivitas malam hari pada ketakutan pulang malam karena masalah keamanan. Masa warga sendiri harus takut beraktivitas di tanah airnya sendiri.
Thanks Pak Jokowi & Pak Ahok.
di Guangzhou, China bahkan ditiap perempatan jalan dipasangi CCTV yg tersembunyi (diatas pohon, dibalik rambu LL, dll).
Dan kayaknya jarang dah polisi mejeng jaga, tapi jangan harap berbuat kriminal, bayak intelnya, bahkan mobil parkirpun sangat memperhatikan rambu LL, sekali kena tilang bisa-bisa SIM dicabut bahkan hukuman kurungan badan…..
Setuju dengan gagasan CCTV tersebut.
Masalah lain adalah apakah nantinya penjahat yang tertangkap akan ditindak tegas?
kemudian siapa yang bisa menjamin CCTV tidak dicolong maling?
orang Indo terlalu banyak yang tidak waras.. kesadaran akan cinta tanah air parah sekali..
saat ini, menurut saya sih ya, lebih efektif petugas berpakaian sipil. Yang berhak menangkap atau mendenda, pelaku pelanggaran.
Mental masyarakat saat ini, adalah kucing2an. Jika mental nya sdh mulai terbina, kendali diri sendiri sdh ada.
Pemasangan CCTV bisa dilaksanakan.
Karena kalo sekrg di terapkan, yg ada adalah keinginan mengakali…keisengan dll.