Jokowi Ingin Para Siswa Manfaatkan Bus Sekolah

8
260

Ahok.Org – Kecelakaan yang menimpa AQJ (13) saat mengemudi di Tol Jagorawi, beberapa waktu lalu, menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Karena itu ia meminta orangtua tidak memfasilitasi anaknya yang masih dibawah umur dengan kendaraan. Sebab, sebagai pemerintah pihaknya telah menyiapkan bus sekolah bagi siswa DKI Jakarta, meskipun jumlahnya saat ini belum memadai.

“Bus sekolah kan ada. Tapi transportasi massal kita terus terang masih belum siap untuk memberikan kenyamanan yang baik,” kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (12/9).

Ia pun berjanji akan menambah jumlah armada bus di Jakarta, yakni 3.000 unit bus sedang dan 1.000 bus Transjakarta. Sementara waktu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta diminta untuk memberikan nasihat agar siswa bisa prihatin. “Ya kita sudah ajukan ke dinas untuk mulai diajarin prihatin lah. Siwa SMA jangan pakai mobil, apalagi SMP. Ini baru kita proses kebijakan apa yang dikeluarkan, apakah perlu sebuah pergub atau cukup dari dinas,” ujarnya.

Ia pun meminta kepada orang tua agar anak tidak dimanjakan oleh hidup. Agar ke depannya memiliki daya juang yang tinggi. Sehingga peru dilatih mulai dari hal-hal yang kecil. “Anak-anak perlu diajarkan biar tidak dimanjakan oleh hidup. Harus prihatin. Agar punya ketahanan menyelesaikan kehidupan yang tinggi,” katanya.

Selain itu, masih dikaji pula pemberlakukan jam malam bagi anak dan remaja. Tapi belum akan diterapkan dalam waktu dekat ini, karena masih dalam tahap pengkajian. “Ya semuanya masih dikaji, intinya kita ingin memberikan kenyamanan bagi warga Jakarta,” tegasnya.[Beritajakarta]

8 COMMENTS

  1. pak JokowiBasuki, sebelum transportasi massal belom siap mungkin hrs dibangun pondasi2 / rencana2 kecil….misalnya meneliti / mengkaji trayek2 transportasi massal yang berada di daerah urban dan kota mengapa?, karena siswa-siswa ini terkadang ingin menaiki bus kota tetapi jarak halte sangat jauh sehingga orang tua atau anak2 harus membawa kendaraan sendiri (ntah menuju halte atau lgs ke sekolah brsama ortu atau anak nya yg bawa mobil sdr)..hal ini yg membuat macet jalanan, coba hitung saja, siswa dari berbagai sekolah seDKI masuk kedalam kota bebarengan dengan orang kerja yg juga memakai kendaraan pirbadi..alangkah ruwetnya ibukota….untuk itu sediakan halte2 bus kecil (urban), medium dan besar (pusat)..dan pangkas jarak trayek bus ( meminimalisir transit..misalnya dari A-B-C-D bisa jadi A-C atau A-D dll..

    yg kedua..biasanya di sekitar sekolah ada parkir liar..disitu siswa terkadang nyolong2 atau sembunyi2 menggunakan mobil.motor dan mrk parkirkan disitu. sehingga saat berjalan ke sekolah seolah2 tanpa mmbawa kendaraan , pihak guru, kemanan sekolah terkadang kecolongan…parkir liar tsbt harus dihapuskan!..biasanya rumah2 warga dijadikan parkir bayangan..jika terbukti tindak keras rumah tsbt.

    ketiga, jika transportasi sudah siap tolong subsidi para siswa untuk menaiki transportasi massal agar mrk segan dan ingin menaiki transportasi massal, tentunya diskon tsbt salah satu pendorong siswa untuk menaiki transportasi massal..mungkin ada ide2 lainnya sbg penunjang..tentunya ini harus ada kerjasama antar sekolah seDKI, polisi, dan orangtua…

  2. anak2 sekarang ini… manja yaa..
    .
    waktu ane esdeh (islam), jalan kaki.
    waktu ane esempeh (protestan), naik bis + jalan kaki, yg laen ada yg pake motor.
    waktu ane esemah (katolik), naik bis + jalan kaki – sementara yg laen banyak yg pake motor dan ‘gerobak’ impor.
    waktu ane quliah S1 (independen, tapi aroma buddhism-nya lebih kuat), baru beli motor krn lebih susah nyari dan lebih mahal ongkos angkot/bis umumnya menuju kesana (3x ganti + jalan kaki), dan yg pake mobil jauh lebih banyak lagi termasuk kelas ‘gerobak’ impor.

    memang sudah waktunya dibereskan kemanjaan ‘artis2 cilik’ ini.. klo cuma utk pameran ‘kenikmatan kepribadian’ ke sosialitanya buat apa..
    “Buruan naek bis sonoh! Ntar ktinggalan lagi..”

  3. fenomena kalo libur anak sekolah, jalanan bisa lebih tdk macet, harus dipelajari, kenapa begitu? 🙂

    kalo mau masyarakat naik bus/angkutan umum, sebaiknya memang sediakan area gedung parkir di pinggiran jkt/daerah2 strategis. Murah, aman, untuk motor, sepeda, mobil juga. Dari sana baru naik angkutan umum…asik jg..

  4. sbenernya ada alternatif lain selain bus sekolah harusnya ada layanan kendaraan rental kusus antar jemput anak sekolah.tapi terkadang jg ada masalah anak yg byk les diluar sekolah.sehingga pulang sore naek angkot sendirian sama aja cari mati apalagi yg ce.blon lagi jmn skrg masi ada tawuran/preman.
    utk yg suka ngebut harusnya kita niru dari luar negeri sperti ini.
    http://trafficcalming.org/
    byk contoh cara memperlambat org ngebut tapi jgn kaya skrg byk polisi tidur yg merusak mobil dan bikin macet.harusnya polisi tidur dijalan yg macet dibongkar dan sosialisasi aturannya ke warga skitar.dan polisi tidur tajam di jalan alternatif/tikus dikurangi agar mengurangi macet.juga lubang disekitarnya agar mudah dilalui mobil.

  5. Masalahnya adalah, apakah angkutan umum saat ini sudah memberikan rasa keamanan dan kenyamanan kepada para penumpangnya? seberapa besar jaminan pemda terhadap angkutan umum perkotaan yang ada? Sudah banyak sekali kasus pemerasan atau penganiayaan anak sekolah di bus2 khususnya untuk anak sekolah laki2 (tidak pernah disorot, krn polisi tdk pernah mau menerima laporan jenis ini), lalu sudah banyak pula terjadi peristiwa pelecehan seksual bahkan sampai perkosaan dan pembunuhan bagi siswi2 di angkutan umum (contoh kasus mahasiswi binus Livia, yg diperkosa dan dibunuh di kemanggisan, atau anak smp yg dirampok & dibunuh saat turun di daerah pluit). Belum lagi para sopir kendaraan umum (angkot, mikrolet, kopaja, metromini, dkk) yang ugal2an dan mengakibatkan kecelakaan & kematian bagi para penumpangnya. Melihat berbagai tindakan2 kriminal tsb, orangtua mana yg tdk merasa khawatir membiarkan anak2nya terancam keselamatannya di angkutan & jalanan ibukota? Maka menjadi wajar kalau sebagian besar orangtua memilih mengantar jemput anaknya, atau membelikan kendaraan utk anaknya, yg akhirnya menambah keruwetan dan kemacetan lalu lintas ibukota yang tercinta ini. Oleh karena itu pemda DKI selain menambah jumlah armada, juga hrs segera memperbaiki sistem keamanan dan keselamatan transportasi umum, sehingga penduduk mau beralih kepada angkutan umum.

    Salam,
    Helmi.

  6. Anak sekarang rata2 sok gengsi semua..Ada bus gratis malah pilih yang berbayar..Malu dikatain temen muke gratisan..Heran…Padahal kan dengan adanya bus sekolah bisa menghemat uang jajan…Kegedean kemaluannya siiih….wkkwkwk…
    Terkadang ada juga siswa yang takut untuk naik bus sekolah karena takut tawuran…Mungkin bisa ditambahkan keamanan pak agar hati anak2 yang menumpang bus sekolah tsb nyaman…
    Salam JAKARTA BARU

  7. Bus sekolah kalau diluar jam berangkat dan pulang sekolah dikemanakan ? saya rasa harus dipikirkan agar lebih efisien. Nggak banyak nganggur juga busnya. apakah pelajar diberikan kartu khusus untuk naik kopaja dan busway dengan murah atau cara lain.
    Sayang sekali kalau bus sekolah kurang efektif, sehari cuma jalan 2x

  8. Kenyamanan didalam bus harus tetep dijaga pak. Kadang perjalanan jauh dan macet di Jakarta memungkinkan kita tiduran istirahat, tapi supir yang ugal2an dan pengamen yg berisik membuat males naik transportasi umum, kecuali saya , mau nggak mau, emang gak punya mobil pak. Pak Ahok, kami bangga menitipkan Jakarta ke pada kalian berdua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here