Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo secara resmi membuka pertemuan Gubernur dan Walikota Ibu Kota se-Asia Tenggara, di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9). Melalui pertemuan ini, diharapkan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN siap menghadapi pasar bebas kawasan ASEAN.
Dikatakan Jokowi, Indonesia harus siap menghadapi ASEAN Economic Community 2015 baik dari masyrakat, pemerintah maupun infrastruktur. “Akan dibuka ASEAN Economic Community, sehingga kota-kota di Indonesia dan di Asia harus siap. Dan kita harus mempersiapkan itu,” ujar Jokowi, saat membuka acara bertajuk ASEAN Goes Local: Contributing to ASEAN Community 2015, di Hotel JW Marriot, Rabu (18/9).
Dengnan digelarnya pertemuan ini, kata Jokowi, kota-kota di Asia Tenggara bisa saling belajar antara satu dengan lainnya. Terlebih, permasalahan di kota-kota besar kurang lebih sama. Sementara Jakarta, akan fokus untuk memperbaiki infrastruktur dalam menghadapi pasar bebasa ini.
“Kita ini harus bekerja bersama dan harus saling belajar antara satu dengan yang lain. Ini penting sekali sehingga nanti saat dibuka baik yang namanya perdagangan, masyarakat, baik yang namanya pertukaran barang, pekerja, semuanya telah siap,” katanya.
Jakarta pun akan belajar banyak dari negara-negara lainnya seperti sistem transportasi dari Singapura, yang telah berhasil mengembangkan Mass Rapid Transit (MRT). Selain itu, pengaturan waktu lalu lintas juga bisa dicontek untuk diterapkan di ibu kota. Kemudian Jakarta juga bisa meniru smart tunnel yang ada di Kuala Lumpur untuk mengatasai banjir. “Dengan pertemuan seperti ini bisa dipertukarkan mengenai ide-ide dan gagasan yang ada,” ucapnya.
Untuk kerjasama pariwisata, sambungnya, akan dibicarakan lebih lanjut. Seperti mengenai joint promotion serta joint destination package untuk wisata. Namun saat ini, masih dalam tahap pembicaraan antara negara-negara Asia Tenggara. “Kita baru berbicara mengenai informal, untuk pariwisata, pendidikan, serta hal-hal yang konkrit,” tutur mantan Walikota Surakarta ini.
Diakui Jokowi, dengan adanya persaingan ini, Indonesia tidak boleh kalah. Sebab, jika kita kalah bersaing, maka investor tidak akan berinvestasi. “Infrastrutur harus dibenahi, supaya kita tidak kalah dalam kompetisi. Kalau kalah justru investasi akan keluar dari sini pindah ke kota lain,” tandasnya.
Rencananya, pertemuan tersebut akan digelar selama dua hari yakni 18-19 September 2013 dan diikuti oleh negara-negara Asia Tenggara. Sekadar diketahui, kegiatan ini juga merupakan gagasan dari Jokowi, untuk menghadapi pasar bebas pada 2015 mendatang. [BeritaJakarta]
“global village – think globally act locally, AFTA”
waduh, masa’ nunggu lik Jokowi baru keturutan, Keichi Ohmae dah ngingetin bertahun-tahun silam…..
pideoooo…pideooonyaaaa…..
kembali ke masa kegelapan gan kagak ada video dah ^_^
sabar dong aah
Hebatt Pak Jokowi/ Basuki, Asia Tenggara’ Bekerja Sama Ber Tukar2 Pem Belajaran, Untuk diterap kan, perbaikan penyesuaian Kota Negara masing2. Idea yang Brilliant! Kita tunggu2 dengan Harapan yg Possitive.’ Mungkin Dalam 10-15 thn men datang mungkin lebih cepat dari itu, Asia Tenggara, boleh jadi, ‘seperti negara2 Eropah yang menjadi Daya Tarik ParaWisatawan Dan Pemodal Untuk Ber bisness di Jakarta City?
yg memalukan malah wakil partai di DPRD memotong permintaan bus sebanyak 1000 buah hanya diberikan 700 buah, jadi siapa yg mau menghambat ketika kita semua dituntut siap menghadapi ASEAN Economic Community 2015, sedang transportasi umumnya masih gembel begini…!
Anggaran dana pembelian bus yg 300 bh utk jatah anggota DPRD. Selama ini mrk blm kebagian jatah dr APBD. Mk nya dr 1000 bus, yg disetujui hanya 700 bus.