Waduk Pluit Kembali Dikeruk

6
191

Ahok.Org – Setelah sempat terhenti, mulai hari ini Selasa (19/11) pengerukan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara dilanjutkan kembali. Karena setelah dilakukan penghitungan ulang masih ada selisih 1.000 rit lumpur yang belum diangkut oleh PT Bramaputra. Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta memberikan waktu hingga 15 Desember untuk penyelesaian pengerukan.

“Hari ini sudah mulai lagi, kita tengok kalau tidak percaya,” kata Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).

Dikatakan Jokowi, pihaknya telah melakukan penghitungan ulang kubikasi lumpur yang telah diangkut. Pengerjaan sempat terhenti karena adanya proses penghitungan, sebab jika terus bekerja tidak bisa dihitung. “Pekerjaan itu mesti ada kontrak, ada itungan kubikasi lumpur, dan mesti dilakukan kontrol gitu. Kalau terus kerja tidak bisa dihitung,` ujarnya.

Dirinya menampik jika penghentian pengerukan waduk karena Pemprov DKI Jakarta tidak mampu membayar alat berat. Terlebih APBD DKI saat ini mencapai Rp 50,1 triliun. “Duit kita banyak kok tidak bisa bayar bagaimana sih. Tapi kan prosedur aturan itu harus diikuti lihat saja Silpa tahun kemarin saja sampai Rp 9,8 triliun,” katanya.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan mengatakan, setelah dilakukan penghitungan ada selisih. Seharusnya yang dilakukan oleh operator hingga 7.000 ribu rit. Namun setelah dihitung kembali baru dikeruk 6.000 rit saja. “Hari ini fix dilanjutkan kembali. Jadi ada selisih 1.000 rit. Mereka hitung 7.000 rit, tapi kita hitung ulang baru 6.000 rit,” kata Manggas.

Pihaknya tidak memberikan sanksi kepada operator karena sudah berhenti sepihak. Malah memberikan perpanjangan waktu hingga 15 Desember mendatang. “Tidak ada sanksi maupun denda, hanya memberikan perpanjangan waktu saja,” ujarnya.[Beritajakarta]

6 COMMENTS

  1. ini pak Ahok banyak berlaku cincay menyelamatkan muka kontraktor, jadi ga bener kesannya ! 🙁

    pengerukan siapa supervisornya ??? Dan siapa pengawas yg menghitung ketepatan waktu mulai sampai selesai proyek dalam artian tercapainya kedalaman waduk…! Jangan memberi alasan atau berkilah kata-kata yg merugikan kredibilitas pemprov DKI Jakarta sendiri !

  2. semoga pengerukan tdk terhenti akibat lelang yg dapat mengundang warga kemali kewaduk dan politisi busuk mengangkatnya jadi pencitraan buruk pemprop/jokowi.maju trus JB

  3. pak masalah banjir kan sangat berhubungan dengan sampah,..kebetulan saya pernah ikut kunjungan di salah satu pabrik pengolahan sampah di jepang (yokohama) …kalau suatu saat dijakarta ada yang seperti itu kita ga butuh TPA lagi Pak…semuanya dapat didaur ulang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here