Jokowi Langsung Perintahkan Bangun Jalan Layang atau Terowongan di Bintaro

4
275

Ahok.Org – Seusai meninjau lokasi kecelakaan kereta rel listrik komuter dengan truk tangki di Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung memerintahkan pembangunan jalan layang ataupun terowongan di lokasi tersebut. “Super prioritas, bangun fly over atau underpass,” kata Jokowi seusai meninjau jalur kereta tersebut, Selasa (10/12/2013) sore.

Jokowi mengatakan bahwa kondisi pelintasan rel di lokasi tabrakan itu rawan kecelakaan. Hal itu disebabkan kondisi jalur kereta menikung tajam sekitar 100 meter dari pintu pelintasan tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan siapa pun yang tengah melewati pelintasan sulit untuk mengetahui kereta yang akan lewat di pelintasan sebidang itu. Klakson KRL yang dibunyikan masinis kemungkinan tidak terdengar.

Jokowi memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk langsung melaksanakan pengukuran di pelintasan kereta di lokasi tersebut. Pengukuran itu untuk menentukan apakah di pelintasan tersebut akan dibangun flyover atau underpass.

“Sekarang kan saya lihat lapangan. Besok (Rabu) langsung diukur. Flyover atau underpass tahu dari ngukur itu,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan menyatakan siap melaksanakan proyek dadakan tersebut. Selain mengukur lahan, langkah terdepan yang dilakukan Dinas PU adalah membuka tender untuk kontraktor yang akan mengerjakannya.

“Kita persiapkan bulan ini, target kita April 2013 sudah dapat pemenang tendernya supaya segera dibangun,” ujar Manggas.

Dia mengaku belum menaksir berapa biaya yang akan dianggarkan untuk pembangunan itu. Namun, dirinya memastikan proyek flyover atau underpass itu rampung dua tahun mendatang. Selain di lokasi tersebut, lokasi prioritas untuk pembangunan jalan layang atau terowongan di pelintasan sebidang adalah di Semanan, Tanjung Barat, dan Permata Hijau.[Kompas.com]

Jokowi: Wali Kota, Gubernur, Menteri, Dilarang Terobos Rel

4 COMMENTS

  1. Bagus Pak, tapi pikirkan dengan kondisi keuangan DKI Jakarta, sekalian pak MRT (kalo bisa lebih dari 2 jalur) aja (kalo bisa bawah tanah) plus dengan kecanggihan teknologi agar jika turis luar negeri naik, kita tidak merasa malu

  2. tender lagi… ini yg membuat lama pengerjaan dan banyak melibatkan calo-calo proyek ! Kenapa ga di kumpulin BUMN dan BUMD yg memang bidangnya kontraktor, dikeroyok rame-rame kan cepat kelar !

    Bukan tereak-tereak tender, yg bermunculan malah mafia proyek, dan ga mungkin mengundang minat wakil partai-partai busuk tereak rebutan komisi lagi?!!

  3. Tidak usah tender pak, cuma beberapa Milyard, apalagi super prioritas, koordinasi saja dgn penegak hukum dan pihak yg terkait, kerjakan sendiri aja, paling 6 bulan selesai, itu baru super prioritas, kan Jokohok satu-satunya Gub/wagub yg punya Nyali dan berani menerobos aturan kecuali kitab suci, iya kan? Rakyat tahu kok, jangan ikuti saran Kadis PU pake tender, dia cari aman dan tidak punya nyali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here