Benahi Jakarta, DKI Adopsi Teknologi Negara Eropa

4
214

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Selasa, 6 Mei 2014, menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ingin belajar dari negara-negara Eropa untuk membenahi semua tata kota nya. Mulai dari mengatasi macet hingga banjir.

Menurut Ahok, sapaan Basuki, salah satu alasan Jakarta ingin berkaca pada negara-negara di Eropa karena dahuluya negara-negara di Eropa pun mengalami hal yang sama seperti di Jakarta. Kata dia, misalnya di Belanda kerap mengalami banjir karena letak negaranya di bawah laut.

Kemudian pada saat jaman revolusi industri juga beberapa negara di Eropa pernah mengalami pencemaran udara yang sangat parah.

“Intinya begini, kami ingin belajar dengan negara-negara eropa. Kalau kita lihat negara-negara eropan kan sungainya bersih semua, udaranya bersih. Mereka juga pernah mengalami masa seperti kita dulu, jorok dimana-mana,” kata Ahok di Balai Kota.

Disampaikan Ahok, salah satu yang akan ditiru oleh negara-negara eropa itu adalah teknologi yang akan digunakannya. Kata dia, jadi saat ini Jakarta jangan sampai menggunakan teknologi yang pernah gagal digunakan negara-negara di Eropa tetapi harus meniru apa yang pernah berhasil di Eropa.

Sehingga dengan meniru apa yang pernah berhasil di Eropa itu, Pemerintah Provinsi bisa lebih menghemat dari segi anggaran maupun dari segi waktu. Karena dengan meniru teknologi yang terbaik di Eropa bisa menjadikan Jakarta setara dengan kota-kota di Eropa.

“Eropa kan butuh waktu belajar dari kesalahan-kesalahan, makannya ada kerja sama seprti ini kita harapkan kesalahan-kesalahan yang lama itu jangan ditempuh lagi. Tapi langsung loncat saja gunakan yang terbaik,” terangnya.

Ahok menambahkan, salah satu langkah kongkrit yang akan ditiru Jakarta dari negara-negara di Eropa adalah tentang teknologi pengolahan air limbah, teknologi pengolahan sampah. Kemudian untuk penangan masalah banjir Jakarta juga akan belajar banyak soal Deep Tunnel dari negara-negara Eropa.

“Misalnya Depp Tunnel, dulu kajiannya ada 14 zona. Kalau teknologi baru kan bisa langsung bikin terowongan. Dulu kan bikin terowongan tunnel  masih mahal. Karena belum ada mesin yang canggih, kalau sekarang sudah ada. Jadi loncat saja,” tutur dia. [roh]

4 COMMENTS

  1. Spanyol sedang mengalami masalah dengan air, sedang Israel berhasil membuat solusi (surplus) walaupun mereka tinggal di daerah gurun. Untuk penghematan air di bidang farming, mereka juga berhasil membuat terobosan dengan sistem pengumpulan embun, menghemat 50% dari sistem irigasi normal. Akhir-akhir ini banyak startup di Israel dibeli karena solusinya bagus.

    • Setuju banget sama saran you @Sam
      Buat Indonesia. Jangan alergi sama yg namanya “Israel”. Bukan ideologi yg kita tiru dari Israel, tapi “teknologi” yg bermanfaat bagi masyarakat.

      Ibarat orang “Jahat” yg layak dijauhi. jng lihat kejahatannya. Kalau ada kebaikan dari si Jahat yg patut disimak, kenapa kita ga ikuti kebaikan itu untuk kebaikan yg lebih baik lagi….

      Manusia sama dihadapan Tuhan. Ambil yang baik untuk kemaslahatan, tinggalkan yang jahat untuk menjauhkan kemunkaran. Ini dasar mahluk Tuhan yang berakal budi baik.

      Sbg umat beragama yg beriman baik. Seharusnya kita ga mudah gamang sama ajaran yg kita imani. Ideologi boleh berbeda, tapi belajar dari ideologi lain ga ada salahnya, bahkan bisa semakin membuka dan menguatkan ideologi ataupun iman seseorang pada ajaran yg dianutnya.

    • Bung Sam… kita tahu benar bahwa orang2 israel itu kepintaran otaknya diatas rata2 manusia alias jenius. Sepatutnya lah kita pakai teknologi yang telah mereka2 Yahudi ciptakan supaya serba hemat dan solusi terjadi. tapi karna sentimen agama, rakyat Indonesia sangat antipati dengan Yahudi. Mereka lebih pro ke palestina dan buka hub diplomatik dengan pemerintah palestina yang belum dapat pengakuan resmi dunia sebagai suatu negara yang berdaulat. kenapa ? karna untuk masuk wilayah palestina, WAJIB masuk wilayah Israel dulu. Palestina juga tidak bisa punya bandara sendiri atau pelabuhan laut sendiri karna lokasinya ada ditengah2 israel. makanya aneh sekali menlu RI kita mau buka hub diplomatik dengan Palestina tapi menolak membuka hub. diplomatik dengan Israel. Kalau bisa ada hub diplomatik dengan Israel, wow… Indonesia akan sangat maju sekali dengan cepat. Untuk urusan diluar agama, kiblat Indonesia musti ke Israel. Kalau kiblat ke arab, Indonesia kembali ke jaman jahiliyah 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here