BTP Undang Swasta untuk Bersihkan Monumen Bersejarah di Jakarta

3
169

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundang pihak swasta yang ingin membersihkan monumen bersejarah yang ada di Jakarta. Mengikuti jejak perusahaan teknologi pembersih asal Jerman, Kaercher yang membersihkan Monumen Nasional (Monas) selama dua pekan.

“Silakan saja. Yang penting gratis. Pemprov tidak mau mengeluarkan uang untuk membersihkan monumen tersebut,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (20/5).

Tawaran tersebut terbuka untuk umum. Dia tidak mau lagi mendengar protes dari kalangan swasta yang mengatakan tidak pernah ditawari untuk melakukan kegiatan pembersihan monumen bersejarah. Kemudian berteriak-teriak ketika ada perusahaan swasta yang melakukan kegiatan memandikan monumen bersejarah.

“Bagi swasta yang lain jangan ribut lagi. Jangan karena orang sudah bersihkan monumen, baru bilang mau,” tuturnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga pernah menawarkan untuk membersihkan monumen bersejarah lainnya yang ada di Jakarta, selain Monas. Tetapi saat tawaran tersebut diberikan, kalangan yang protes malah terdiam.

“Dulu kan saya pernah tawarkan masih banyak tempat yang belum dibersihkan. Eh semuanya pada diam. Begitu sudah kita berikan ke Kaercher, baru ribut lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Arie Budhiman merencanakan pembersihan tugu Monas akan dilakukan secara berkala, paling tidak setiap 10 tahun sekali.

“Membersihkan Monas itu perlu metode khusus dan dilakukan oleh profesional. Kira-kira jangka waktu 10 tahun sekali dibersihkan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, Disparbud membuka kesempatan bagi semua pihak yang ingin membantu dalam pembersihan Monas melalui program corporate social responsibility (CSR), baik perusahaan asal Indonesia ataupun asing.

Tapi pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu perusahaan yang mengajukan membantu membersihkan Monas. Sebab Monas termasuk dalam cagar budaya, sehingga dalam pembersihannya harus hati-hati jangan sampai merusak.

“Kita terbuka kepada semua pihak yang akan membantu, kita berikan dukungan. Lalu kita akan lakukan kajian untuk melihat metode apa digunakan, tepat atau tidak. Karena kita ingin teknologi yang tidak merusak, ada faktor kesulitan pembersihan yang tidak bisa dilakukan sembarang orang,” ungkapnya. [Beritasatu.com]

3 COMMENTS

  1. mana ya? persatuan panjat tebing, perusahaan dan orang2 yg dulu nya rame2 berkomentar miring, bilang sanggup bersihkan juga, anak bangsa harus diberi kesempatan! Ini pak Ahok sdh terbuka lebar kesempatan, ayo sikaaaat!

    Bagi bangsa tercinta! orang luar saja mau gratis mengerjakan, tentu mrk bangga, di portfolio mereka ada MONAS di Jakarta_Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here