Rapim, Jokowi Bahas Taman Herbal

3
149

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Jokowi akan cuti untuk kampanye Pilpres 2014 per 1 Juni pekan depan. Senin (26/5/2014) ini, Jokowi memimpin rapat terakhir sebelum cuti bersama wakilnya Basuki T Purnama (Ahok). Materi yang menjadi bahasan rapat adalah membentuk taman herbal.

Jokowi memimpin rapat pimpinan terakhir ini diungkapkan oleh Ahok. “Oh ya ya rapim terakhir,” jawab Ahok saat ditanya wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Rapim terakhir Jokowi sebelum cuti membahas taman herbal atau tanaman obat keluarga (Toga) di kampung-kampung atau lingkungan.

“Konsepnya Pak Gubernur inginnya setiap tanaman di DKI itu ada manfaatnya, baik pohon yang bisa buat kayu, bisa buat buah-buahan. Taman itu kan kalau nggak cuma rumput indahnya kan kalau bisa buat obat bagus. Yang lebih menarik konsepnya, duitnya bukan dari kita tapi dari swasta dan mereka mau menjaga kesinambungannya,” jelas Ahok.

Tanaman obat itu diharapkan bisa berfungsi untuk obat sakit kepala, masuk angin dan segala macam. Bahkan Pemprov DKI bermaksud membeli lahan warga untuk taman herbal ini.

“Tergantung apa yang masyarakat setempat lakukan dari PKK itu Toga berlaku dengan baik. Tapi nggak ada lahan, nanti kita beli lahan. Jadi kan di kampung-kampung kumuh nggak ada lahan, jadi kalau rumah orang yang mau dijual kita robohkan. Jadi selain ada taman, ada wilayah bermain,” tutur Ahok.

Bahkan, menurut Ahok, Jokowi meminta pengadaan lahan untuk taman itu dikebut. Karena ruang terbuka bisa mengatasi konflik sosial di masyarakat.

“Lahan-lahan untuk taman-taman di semua RW buat tempat olahraga. Ini untuk mengatasi konflik sosial salah satunya berantem antar orang itu karena kelebihan energi. Orang di kawasan kumuh nggak ada tempat. Jangankan olahraga nanti, orang meninggal menaruh jenazah saja susah,” tuturnya.

Pemprov DKI berupaya taman atau ruang terbuka ini tidah salah sasaran atau disalahgunakan sebagai parkir mobil atau sepeda motor. Caranya, taman itu harus ada di gang-gang sempit.

“Kalau ada lapangan di tengah-tengah kampung enak. Belinya jangan yang mobil bisa masuk nanti jadi parkiran. Nah jadi yang di gang nggak bisa masuk mobil. Rumah tua di sana kita beli dan bongkar, yang tetangganya jadi pada untunglah punya halaman lega gitu loh. Nah ini juga nanti jadi tempat kumpul masyarakat. Tempat serba guna,” jelas Ahok.

Program taman ini nantinya akan dibuat Pemprov DKI di semua RW di Jakarta. Pemprov DKI sedang menyiapkan anggaran untuk membuat taman, diperkirakan sekitar Rp 3 triliun. Selain soal taman, dibahas pula soal Kartu Jakarta Pintar (KJP). [Detikcom]

3 COMMENTS

  1. Pak Ahok… kalau menurut saya sih, lebih baik kampung2 kumuh yang potensial rawan konflik sosial, baiknya diprioritaskan jadi kampung deret. sehingga akses jalan masuk buat ambulance & damkar mudah dan pembuatan taman bermain untuk wilayah warga disitu ada. untuk itu, mobil2 angkot sebaiknya dihilangkan dari kota jakarta diganti dengan angkutan minibus.

    Saya juga perhatikan, banyak warga gunakan badan jalan untuk taruh tanaman2 pot dengan alasan penghijauan, padahal itu sama dengan mengurangi lebar jalan umum dan mengundang warga lain untuk buka lapak jualan di badan jalan juga. lalu.. para PKL2 keliling mending dihapus saja pak. karna mereka juga tukang ngetem di badan jalan suka2 mereka dan orang berhenti parkir sembarangan untuk belanja atau jajan. taman pun akan berubah fungsi tempat PKL mangkal nantinya. Penegakan hukum-nya yang pemprov DKI tidak mampu, karna polisi tidak mendukung kebijakan pemprov DKI. sia-sia semuanya pak. usaha menjaring angin 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here