“Jangan Adu Domba Saya dengan Wagub”

2
157

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan para pejabat ibu kota untuk tidak mengadu domba antara dirinya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Meski tak sedikit argumen, Basuki yang berbeda dengan Djarot.

“Jangan coba-coba Bapak Ibu mengadu domba saya dengan Wakil Gubernur karena kami sangat dekat,” kata Basuki saat memberi pengarahan kepada pejabat eselon II, Balai Agung, Balaikota, Rabu (31/12/2014).

Basuki mengaku, Djarot selalu melaporkan pejabat mana saja yang selalu datang kepada dirinya. Mantan Wali Kota Blitar itu juga selalu melaporkan apa saja isi pembicaraan antara dirinya dengan sang pejabat. Sehingga, Basuki dapat mengetahui pejabat mana saja yang mencoba mengadu domba dirinya dengan Djarot. Basuki pun mengaku tidak khawatir akan bertambah banyak musuh terkait keputusannya menjadikan staf beberapa pejabat.

Saat Pilkada DKI 2017 mendatang, Basuki juga mengaku tidak khawatir banyak pihak yang tidak mendukungnya menjadi Gubernur DKI. Ia mengklaim hanya fokus mewujudkan Jakarta Baru pada sisa tiga tahun pemerintahannya ini.

“Saya hanya memikirkan setahun demi setahun saja, bisa lewat enggak saya tahun ini. Lewat tahun ini, oke masih hidup, lanjut lagi memerintah di tahun berikutnya,” kata Basuki. [Kompas.com]

Ada Pejabat Top Telepon Saya Minta PNS DKI Dapat Posisi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim dirinya tidak bisa dipengaruhi siapa pun dalam memilih seorang pegawai negeri sipil (PNS) untuk menduduki posisi mana pun, bahkan termasuk oleh pemerintah pusat maupun Presiden Joko “Jokowi” Widodo sekalipun.

“Kurang ajar, ada pejabat top yang menelepon saya, minta PNS yang temannya dia agar dapat posisi. Saya langsung panggil Sekda dan distafkan saja, jangan dicarikan posisi,” kata Basuki geram, saat menyampaikan pengarahan kepada pejabat eselon, di Balai Agung, Balai Kota, Rabu (31/12/2014).

Basuki menegaskan bakal tetap melaksanakan perombakan massal ribuan PNS DKI pada 2 Januari 2015 mendatang. Pejabat mana pun yang kinerjanya tidak memuaskan langsung dijadikan staf. Selain itu, pejabat yang kinerjanya lambat dan terlalu mengulur waktu juga akan dijadikan staf.

“Siapa pun (PNS) mau minta bekingan siapa pun, beking Tuhan pun, enggak ada urusan saya. Tuhan juga enggak mungkin menolong orang seperti itu, pakai dukun juga enggak ada urusan,” kata dia.

Lebih lanjut, Basuki bakal mengevaluasi pejabat paling lambat enam bulan setelah pelantikan. Dalam pengarahan itu, ia juga mengimbau para pejabat DKI untuk rajin mengisi formulir laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

“Saya tahu juga siapa pejabat yang setiap Sabtu Minggu ke luar negeri. Tidak apa-apa yang penting jangan mencuri uang rakyat. Jangan lupa Bapak dan Ibu datang ke pelantikan tanggal 2 Januari pukul 07.30 di Monas,” kata Basuki.

Rencananya, Gubernur Basuki akan melantik sebanyak 6.506 PNS DKI pada 2 Januari 2015 mendatang. Awalnya, sebanyak 8.011 jabatan di DKI dipangkas sebanyak 1.500 jabatan dan lima posisi Deputi Gubernur menjadi 6.506 jabatan.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah, jabatan eselon I-B yang diperebutkan untuk 5 jabatan, kemudian jabatan eselon II-A sebanyak 47 jabatan, eselon II-B sebanyak 48 jabatan, III-A sebanyak 622 jabatan, III-B sebanyak 268 jabatan, IV-A sebanyak 2.961 jabatan, dan eselon IV-B sebanyak 2.560 jabatan. Perombakan struktur organisasi Pemprov DKI ini menurut Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Ada beberapa jabatan yang akan ditambah, seperti Wakil Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Wakil Kepala Dinas Kesehatan, Wakil Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP). Yang dikurangi adalah Wakil Kepala Dinas Pariwisata. Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan dipecah menjadi dua, yaitu Dinas PU Bina Marga dan Dinas PU Tata Air. Tak hanya itu, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) akan dilebur dengan Dinas Tata Ruang menjadi Dinas Penataan Kota. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. Pak, hati” pak. Nanti takut ada yang sengaja memfitnah pns tertentu. Pejabat tertentu sengaja minta bantuan bapak untuk posisi PNS yg tidak disukai, mengingat mereka tauu karakter bapak. maka akhirnya pns tersebut akan di staf kan.

    Kalo bisa, pejabat top itu aja yang di stafkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here