Kenapa Kemendagri yang Tak Mau Ungkap Soal 'Dana Siluman' di APBD?

8
368

Ahok.Org – Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut sebanyak 80 persen anggaran APBD diperuntukkan bagi belanja pegawai, sementara kurang dari 20 persen untuk pembangunan infrastruktur. Menanggapi itu Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) langsung menggeleng kepala.

“Mana ada 80 persen, justru semua honor coba bandingkan dengan yang lain. Tim pengendalian teknis kami buang honornya, honor pengadaan kami buang dan honor-honor lain dibuang. Jadi di mana alasannya?” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (24/2/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga merasa heran dengan Kemendagri yang tidak mau mengungkap hasil temuan BPKP selama 2 tahun silam tentang ‘dana siluman’ yang kerap muncul di APBD.

“Makanya kita lihat saja. Dulu lebih besar dia ngumpetin honorer. Ini kan cari-cari alasan saja kalau besar ya kita akan potong. Makanya saya pikir sekarang mau diproses ga temuan BPKP dua kali kenapa Mendagri nggak ngomong,” lanjutnya.

“Ini bukan saya yang ngomong loh tapi BPKP soal anggaran siluman sebelum e-budgeting. Kenapa nggak mau ngomong,” tegas Ahok.

Suami Veronica Tan tersebut meminta agar Kemendagri mengirim surat resmi untuk diskusi secara langsung. Sehingga, pihaknya bisa menjelaskan dengan detail mengenai APBD DKI 2015 yang kerap dijadikan sebagai masalah.

“Sudah deh bikin surat resmi ke kita biar bisa berdebat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tjahjo mempertanyakan banyaknya jalanan daerah yang rusak tidak diperbaiki. Politisi PDIP itu menyebut alasannya dikarenakan dana dari APBD untuk infrastruktur kurang dari 20 persen saja.

“Ini yang jadi problem, karena jalan itu ada jalan nasional, jalan provinsi, jalan Kab/Kota, jalan kecamatan, jalan desa. Problemnya 80 persen APBD ini untuk belanja pegawai, kurang dari 20 persen untuk pembangunan,” jelas Mendagri Tjahjo Kumolo di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (23/2) lalu.

Bila dahulu akan mudah dana dari pusat digelontorkan untuk melakukan perbaikan, tapi kini sulit malah bisa terkena pidana korupsi. Karenanya pemerintah akan menyiapkan dana khusus. [Detikcom]

8 COMMENTS

  1. menurut hemat saya dan di negeri inipun sudah ada presedennya, pejabat pemerintah pusat, baik eksekutif or yudikatif, kepala-2 lembaga negara, termasuk didalamnya presiden, sebaiknya non partisan sejak dilantik/menyumpah!! karena dia adalah sepenuhnya milik negara n bangsa, no reserve.
    .
    tanpa mengecilkan, or bahkan menihilkan peran partai, misalnya dia berasal/diinkubasi dari parpol. bahkan parpol tadi patut diapresiasi atas kelahiran pimpinan nasional dari haribaannya.
    .
    seperti halnya seorang ibu(/bapak), melahirkan/membesarkan anak kandung/angkat, membekalinya dng ilmu komplit terutama budi pekerti, kalau satu saat anak tersebut menjadi pimpinan nasional, apakah ini “mengangkat” or “merendahkan” harkat martabat sang ibu/bapak ??? perlukah sang ibu/bapak “bersaing” dng anak, agar tidak dikatakan bodoh ??? atau bersikap tut wuri handayani ??? ini semua adalah pilihan bebas yang diberikan Sang Khalik, sekaligus menentukan bobot kita masing-masing. beware !!
    .
    menteri, juga saat dilantik n menyumpah setia ke ri, walau masih anggota parpol, harus jelas, loyalitasnya kemana ?? ke parpol yg pemilunya dibawah 50 %, atau ke presiden yang dibantu, yg pasti minimal mengantongi 50% + 1 ?!?! atau pilih jadi wni ela-elo (bingung, kagak paham mana utara mana selatan) ?!?!
    .
    salam,

  2. wakakaka apakah ini pertanda udah mulai tercium kebusukan kemendagri yang mungkin kongkalikong dengan oknum DPRD? Hahahaha….. Lanjut pak ahokkkk soa tulus saya menyertai bapak selalu. Semoga bapak selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya rasa sih sudah jelas busuknya DPRD dan Kemendagri. Ada dana siluman dari DPRD eh kemendagri gak mau ngungkap! Jelas toh kemendagri juga makan duit haram! Azab buat kalian!!!!!

  3. Di buat terang benderang aja pa, biar seluruh rakyat indonesia tau dan belajar…dan di ikuti oleh seluruh kepala daerah di indonesia…it’s time for indonesia to move forward to became a great country

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here