Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta akhirnya resmi menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014. Pergub tersebut selanjutnya diserahkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama dengan surat keputusan penolakan APBD 2015 dari DPRD DKI.
Pantauan beritajakarta.com, TAPD yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Saefullah berangkat dari Balaikota DKI Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB. Pejabat lainnya yang turut serta yakni Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuti Kusumawati dan Inspektorat DKI Lasro Marbun.
Selain itu, kelima Asisten Sekda juga turut serta dalam rombongan, seperti Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat Fatahillah, Asisten Sekda bidang Pemerintahan Bambang Sugiono, Asisten Sekda bidang Pembangunan Mara Oloan Siregar, Asisten Sekda bidang Perekonomian Franki Mangatas, dan Asisten Sekda bidang Keuangan Andi Baso Mapapoleonro.
Saefullah mengaku akan mengantarkan Pergub APBD tersebut ke Kemendagri. Mereka membawa setidaknya empat tumpuk dokumen.
“Mau ke Kemendagri, antar dokumen ini,” kata Saefullah, sambil membawa setumpuk dokumen, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (23/3).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan surat yang diterimanya dari DPRD DKI Jakarta. Surat tersebut bernomor 207/-071.762, dengan perihal Tidak menyetujui terhadap hasil evaluasi RAPBD tahun anggaran 2015.
Usai Saefullah dan rombongan berangkat ke kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara, Basuki ikut menyusul dengan mobil dinasnya.
“Ini saya juga menyusul ke Kemendagri,” ucap Basuki. [Beritajakarta]
baru kali ini gue lihat PNS KERJA KEREN, BOSNYA HEBAT SOALNYA WKAKAKAK, ANAK BUAH JADI IKUTAN HEBAT
MANTAP nih PNS skrg, kerja keras, dedikasi tinggi, jujur dan kompak, smoga Jakarta tambah maju menjadi JAKARTA BARU, dan smoga PNS yg jujur suatu saat bisa jadi GUBENUR DKI
Kita harus tanpa pamrih,mendukung siapa saja yang super serius berjuang demi Republik Indonesia dimata dunia.
Walaupun kita tidak bisa mendukung dengan tenaga tetapi fikiran kita tahu harus dukung dengan doa.
Agar mereka selalu diberikan kesehatan yang prima dan selalu hati” dalam mengambil keputusan.
Amin.
Pak Gubernur Yth dan Presiden Yth:
Ke1.
Pemprov sepertinya harus hati hati ,jangan terjebak dengan istilah menggunakan PERGUB atau PERDA, terserah mau gunakan apapun ,
apakah itu jampe jampe
atau itu istilahnya disembur oleh Ki joko bodoh
a.yang penting APBD harus menggunakan E Budgeting
b.E katalog
c.POKIR harus disetujui Pemprov DKI secara tertulis
d.Tidak ada unsur Korupsi
e.Harus terbuka pembahasan anggaran /divideokan
f.Supplier harus bonafide dan jelas Kantor maupun usahanya
KARENA MEREKA SEDANG MEMBENTUK OPINI PUBLIK UNTUK MENDISKREDITKAN PEMROV SEPERTINYA
Ke 2.
Masyarakat juga harus disosialisasikan lewat Lurah lurah apa yg sedang terjadi,sehingga terjadi National Building dalam hal pengetahuan dan kecerdasan berbangsa dan bernegara
Ke 3.
Sementara waktu sebaiknya cooling down
dIAMKAN SAJA ,YG PERNTING TUJUAN TERCAPAI
kE 4.
Memang dalam komunikasi etimologi sebaiknya diperhatikan dan hal yg sama ,jangan sering2 diulang ulang
lebih baik action dipercepat ,tiru gaya gaya Militer
Silence tapi job accompplished
hebatt….. lanjutkan pak gubernur, wakil gubernur, sekda dan segenap jajaran dki jakarta.. ayo semangat bangun dki jakarta… (tinta emas selalu terukir di dalam sejarah dki jakara dalam ke pempinan gubernur ahok)..
sebenarnya sih yg minta pergub dari awal ya pak ahok, gak bisa disalahkan juga ke DPRD. diawal pak ahok yg koar2 pergub duluan. dulu gw suka pak ahok sekarang terlalu bnyk bicara yg gak penting, bicaralah yg seperlunya. lama kelamaan gw agak bosan lihatnya. diantara dprd dan ahok gw lebih percaya ahok daripada dprd hnya gak suka koar2nya. dirubahlah cara komunikasi politiknya, mau jadi wapres masa begini terus.
bisa2 nanti anda kalah sama kamil di bandung, padahal andalah yg duluan jadi wagub bersama jokowi.
Bung Emil menulis di twitternya, beliau adalah sahabat baik dari Pak Ahok,dan apa yang dikatakan orang format Ridwan Kamil bisa diandalkan bukan seperti yang dikatakan si Pras, yang dicari hormat tetapi achievementnya tidak tahu yang mana.
Saya kira itu pada awalnya dilemparkan sebagai umpan itu jurus Pak Ahok karena itu ada hubungan dengan angket. Tetapi saya kira Pak Ahok bukan tidak tahu apa mudarat dari pergub atau perda. Kalau menjadi gubernur dan tidak didukung partai dan sekaligus melawan mafia bebuyutan yang bahkan juga ada di jajarannya sendiri, dia bicaranya demikian, tidak boleh dilupakan Pak Ahok juga hanya manusia dan dia juga mengakui kalau dia membuat kesalahan. Satu harus diingat perjuangannya adalah untuk keadilan sosial rakyat JKT dan untuk ini dia memberikan seluruhnya hidupnya dan hidup keluarganya ini serius, ada yang begini, sorry redundan. Ever onward Pak Gub, now or never!
Bu Tuti, Pak Heru, Pak Sekda, Pak Lasro terimakasih banyak you are our heros. I ya betul doko, tolong dong Pak Gub kami selalu dengan Anda berhentilah berpolemik (arguing) dgn dprd itu tidak membawa apa2 lanjutkan fokus kerja.Usahakan yg terbaik dengan bantuan presiden dan wakilnya dan mendagri. Apa si Pras itu sengaja karena tersinggung Anda tidak beretika atau karena itu spt yang dikatakannya menjadi keputusan pdip, ribut tak berkeputusan,satu selesai yang lain datang,stres banget!
Congrats buat PNS Pemprov DKI Jakarta yg berdedikasi dan tidak surut karena ancaman kemunafikan, bekerja untuk rakyat tanpa korupsi…
Semoga 10 thn mendatang, kita bisa menengok ke belakang bahwa peristiwa sekarang merupakan awal yang baru dari pemerintahan yang bersih. Buat pemprov DKI. Tetap semangat…..
Mantap Pak Ahok kita dukung semua usaha Anda untuk keadilan sosial…