Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak bisa melarang orang yang ingin mengadu nasib di ibu kota setelah lebaran nanti.
Seakan menjadi sebuah tradisi, Jakarta harus selalu waspada setelah lebaran karena akan banyak orang dari kampung datang ke ibu kota atau urbanisasi karena diajak orang-orang yang sudah tinggal di Jakarta saat pulang kampung.
“Kita bukan melarang, mana bisa melarang kota segitu besar emang mau bikin tembok kayak zaman kerajaan?” ucap pria yang akrab disapa Ahok di Lapang IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015).
Dikatakan dia paling penting bagaimana kos-kosan yang di pinggir-pinggir sungai dan murah-murah harus dibongkar. Tempat-tempat tersebut disinyalir menjadi kantong yang menampung orang-orang tidak jelas keberadaannya di Jakarta.
Selain itu, dikatakan Ahok pihaknya pun harus mengantisipasi orang-orang yang tinggal di emperan toko karena tidak punya tempat tinggal di Jakarta.
“Terus kalau dia tinggal di emperan toko, kita harus bawa dia ke panti melakukan perjanjian. Itu saja syaratnya,” ucapnya.
Ahok akan terus menata ibu kota agar bisa tertib hunian. Ia terus mendorong orang yang tinggal di rumah susun harus beralamat sesuai Rusun tempat ia tinggal.
“Kita lagi usahakan semua penduduk tinggal di lokasi, alamatnya sesuai dengan tempat tinggal,” ucapnya. [Tribunnews.com]
