Ahok: Mari Kita Selesaikan Kemunafikan Negeri Ini!

5
358
Basuki Tjahaja Purnama menghadiri penyerahan anugerah Bung Hatta Anticorruption Award

Ahok – Gusar jika bicara korupsi, nada bicaranya pun meninggi. Begitulah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Didaulat untuk memberi paparan tentang korupsi, Ahok membeberkan soal dana-dana operasional yang diterimanya sebagai pejabat negara di ibu kota.

Di depan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan tokoh anti korupsi, Ahok memulai ceritanya dalam acara ‘Bung Hatta Anti Corruption Award’ tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang tak pernah absen dia laporkan ke KPK.

“Saya sengaja bicara dengan KPK, apa kemunafikan kita habiskan sekarang juga? Kita selesaikan gaji, gaya hidup, uang saya berapa, semua saya buka. Dia (KPK) punya aliran dana saya sejak 1999, karena saya laporkan,” kata Ahok dalam acara yang digelar di Financial Hall Gedung Graha Niaga, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.

Hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo yang dianugerahi Bung Hatta Anti Corruption Award tahun ini. Ahok mendapat penghargaan serupa pada tahun 2013.

“Pejabat memang harus melakukan apa yang harus dilakukan, tidak ada yang perlu dihargai. Tapi saya mendukung acara ini, karena dalam masyarakat ada stigma tidak ada pejabat atau politisi yang jujur. Semua pejabat pasti korup,” ucap Ahok soal acara yang dihadirinya itu.

Mulailah Ahok berbicara soal caranya sebagai Gubernur DKI mendefinisikan ‘anti korupsi’. Selain rajin melaporkan LHKPN dan berdiskusi dengan pimpinan KPK, Ahok juga berani blak-blakan soal dana operasional yang diterima.

“Dia (KPK) tanya, kamu bayar makan dari mana? Operasional, kebetulan DKI Ok. Saya bisa beli batik ini uang operasional, beli sepatu uang operasional. Tentu tak pakai sepatu yang berbeda dengan yang biasa saya pakai,” papar Ahok yang mengenakan batik warna merah hati itu.

Begitu juga untuk kegiatan-kegiatan sosial. Misalnya yang belakangan gemar dilakukan Ahok adalah menghadiri pernikahan warga DKI Jakarta tiap Sabtu-Minggu. Ahok biasa mengirimkan karangan bunga dan amplop untuk mempelai. Satu amplop kata Ahok berisi Rp 2 juta.

Dana operasional juga untuk keperluan staf dan pengawal, uang makannya dan lain-lain. Ahok mengatakan, semua uang operasional itu dia taruh di rekening Bank DKI agar terlacak transaksi keuangannya, meski sebetulnya tak ada keharusan untuk itu.

“Saya orang yang taruh uang operasional dalam rekening bank, sehingga semua transaksi dibaca. Anda tidak bisa tarik dari Bank DKI lebih dari Rp 2,5 juta, sehingga bisa diikuti semua uang lari ke mana,” beber Ahok.

Mantan anggota komisi II DPR memastikan tak ada se-sen pun operasionalnya yang tak bisa dipertanggungjawabkan. Selain bisa dibuktikan lewat transaksi perbankan, juga Ahok berani pembuktian harta terbalik. Sisa dana operasional pun seluruhnya dikembalikan.

Meski, Ahok secara terbuka juga menyebut bahwa gaji yang diterimanya (tanpa operasional), tak memungkinkannya memiliki tabungan. Ahok menyebut gaji itu sudah cukup untuk kehidupan yang tak bermewah-mewahan.

“Sekarang tabungan saya hampir enggak ada uang. Saya bayar anak sekolah, habis. Saya bilang kalau negeri ini mau bebas korupsi mari duduk bersama (bersikap sama-sama jujur-red),” ujarnya.

Ahok yang kerap mempublikasikan pengeluaran dari gajinya di situs ahok.org itu juga bercerita soal pertanyaan orang, setelah selesai dari jabatan gubernur dan sekiranya tak lagi duduk di posisi sama, akan seperti apa kehidupannya?

“Kalau saya berhenti gimana, saya akan melamar kerja kalau nasib saya kurang (diterima) kerja. Sama seperti selesai bupati (Belitung Timur), saya kerja di perusahaan tambang,” jawabnya.

“Kalau saya berhenti gubernur, saya harus kerja sama swasta. Karena perusahaan saya enggak sempat saya urus, ini PR kami. Enggak tahu 2016, 2017, 2018,” lanjut tokoh anti korupsi 2007 versi TMI, Kadin dan KemenPAN-RB itu.

“Saya bayangkan kalau seluruh pejabat DKI ditanya seperti itu (paparkan harta kekayaan), saya kira enggak bisa jawab dari mana biaya hidupnya dengan gaji begitu kecil,” pungkas Ahok yang juga diganjar 10 tokoh yang mengubah Indonesia versi Tempo itu. [Detik.com]

5 COMMENTS

  1. mari kita selesaikan kemunafikan ini,sudah terlalu lama berlangsung kemunafikan di negri ini.orde lama,orde baru,orde reformasi masih banyak pejabat yg korupsi.biar tahun 2 ini kita beri kepercayaan pada ahok.biar di selesaikan kemunafikan negri ini.lebih tinggi lagi menjadi RI 1.kami mendukung dan mendoakan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here