Ahok: Koruptor Ganggu Sendi Kehidupan

2
220

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan bahwa Rumah Pancasila yang digagas Bung Karno dan Bung Hatta tidak akan bisa diwujudkan, jika korupsi masih menjadi masalah di negara ini. Bahkan, negara ini akan bisa hancur meski tanpa korupsi, jika Bhinneka Tunggal Ika dikesampingkan.

“Kita yakin, akar masalah negara ini korupsi. Jika ada korupsi, Rumah Pancasila tidak akan berdiri. Koruptor-koruptor mengganggu sendi-sendi kehidupan kita,” kata Ahok, di gedung Graha Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 November 2015.

Di sana, Ahok mendukung acara penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015. “Kenapa saya dukung acara seperti ini. Karena ada stigma masyarakat, bahwa tidak ada pejabat jujur, semuanya malas, kotor. Seperti itu pandangan masyarakat,” ungkap Ahok.

Ahok menambahkan, idealnya pejabat semestinya tak perlu diapresiasi atau diberikan penghargaan atas kinerjanya. Alasannya, tugas pejabat melakukan hal yang sudah wajib dilakukan demi masyarakat. “Sebetulnya apa yang dilakukan para pejabat itu tak ada yang perlu dihargai,” terangnya. [Viva.co.id]

Yoyok, Peraih Bung Hatta Award 2015 Grogi Bertemu Ahok

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo meraih penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015.

Yoyok sempat bercanda gurau saat menyampaikan pidato di atas panggung saat acara penganugerahaan BHACA 2015.

Pada acara ini, Yoyok sempat bertatap muka dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Saat memberikan kata sambutan, tepatnya setelah meraih penghargaan BHACA 2015, Yoyok mengatakan senang dapat bertemu dengan Ahok. Tapi Yoyok sempat bingung memanggil Ahok dengan sebutan apa.

“Saya seperti mimpi bertemu dengan beliau. Tapi saya manggilnya, Mas Ahok atau Pak Ahok? Rasanya tangan ini masih dingin saat bersalaman dengan Mas Ahok,” ucap Yoyok saat di atas panggung disambut gelak tawa tetamu yang hadir Financial Hall – Graha Niaga Jl. Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).

Bahkan dirinya sempat berniat menayangkan video di kedua layar yang terpajang di dua sisi di atas panggung. Kata Yoyok, dirinya ingin membandingkan videonya dengan video Ahok marah.

“Kalau lihat pas saya marah-marah tado mirip dengan Mas Ahok. Boleh nanti ditayangkan di layar sebelah kanan marah-marah saya, dan di sebelah kiri marah-marah Mas Ahok,” canda Yoyok.

Yoyok menjabat sebagai Bupati Batang sejak 2012. Beberapa terobosan telah dibuatnya, di antaranya mengadakan festival anggaran agar seluruh perencanan anggaran dipamerkan kepada masyarakat secara transparan.

Yoyok juga menggandeng Transparency Internatonal Indonesia, ICW, dan KPK guna mendorong terciptanya pemeriintah yang bersih.

Pada tahun ini, yang meraih BHACA 2015, yaitu Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani. Ahok datang sebagai peraih BHACA 2013.

BHACA merupakan ajang penghargaan untuk pribadi-pribadi yang berusaha menumbuh-kembangkan tata kelola pemeriintahan yang baik, bersih, dan bertanggungjawab. Selain itu juga, pribadi yang menjadi inspirator bagi terbangunnya upaya pemberantasan korupsi. [Tribunnews.com]

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here