Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut berpendapat soal reaksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai marah dalam kasus ‘Papa Minta Saham’ yang melibatkan Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Mantan wakil Jokowi di DKI ini menyebutkan, sikap Presiden adalah hal wajar mengingat namanya dicatut oleh Setya dalam pembicaraan mengenai PT Freeport.
“Wajar dong (marah), namanya dicatut minta saham. Jujur saja, saya tiga tahun dengan Pak Jokowi di sini, Jakarta godaannya lebih banyak daripada jadi Presiden. Kalau kita bilang mau uang, beliau mau terima tidak deal dari pengusaha properti? Bertemu saja tidak mau,” ujar Basuki di Balai Kota, Selasa (8/112).
Basuki juga menjamin, Jokowi tidak akan mungkin meminta saham atau meminta uang seperti yang disebutkan Setya Novanto dalam percakapan soal PT Freeport itu. Hal tersebut dikarenakan, untuk menemui tamu dalam kaitan seperti itu pun Jokowi kerap tidak mau.
Kendati demikian, Basuki menilai jika sikap Jokowi semalam saat diwawancarai awak media di Istana Merdeka, belum berlebihan dan masih tahap wajar. Ia pun mengaku bingung karena media justru mem-blow-up bahwa Jokowi marah besar.
“Kalau menurut saya belum marah. Saya bingung kenapa media, sampai koran Inggris pun tulis furious. Saya kira itu bukannya marah yang sampai, ya beliau marah, saya tahu marah, tapi media jangan tulis seolah marahnya itu (besar), tapi pasti marah lah,” tambahnya.
Dalam percakapan antara Setya Novanto dengan Direktur Utama PT Freeport, Maroef Sjamsoedin dan pengusaha Riza Chalid, nama Jokowi disebut-sebut meminta saham oleh Setya. Bahkan, Setya juga menyebut Jokowi Presiden Koppig yang merupakan bahasa Belanda, yang berarti keras kepala.
Menanggapinya, Basuki pun hanya tersenyum.
“Kalau untuk kepentingan rakyat, APBD gitu, ya keras kepala. Kalau dia putuskan keras kepala, termasuk misalnya soal ganti orang. Waktu saya bilang Pak ganti Pak, dia tidak akan ganti. Tapi Pak Jokowi itu lebih keras pendirian ya. Keras kepala itu hanya gaya bahasa,” pungkasnya. [SP.Beritasatu.com]
Ijin PakGub (1)pemberian sistim informasi rusunawa dari kominfo ini baik sekali harus diapresiasi sekali, terimakasihnya yang banyak Pak, selamat Pak.Mudah2an seterusnya dibuatkan! Kinerja yang baik tidak seperti dengan dprd.
(2)Itu Puskesmas di Koja mendapat penghargaan internasional,selamat Pak dan Ibu dokter Lisbet
(3)Itu bagaimana dengan undangan hari korupsi internasional di Bandung jadi diundang atau tidak, prejudice itu tidak baik,tetapi sepertinya menjadi sakit sendiri sejak jadi pejabat di pemprov dki ini PakGubnya. Hati2 PakGub kelemahanmu dilihat dimana-mana dan musuhmu banyak, mereka siap mengkriminilisasi! Muh makin banyak. Be aware. Kompak bersiap!
(4)Mengape video di berita jakarta freezing lagi!
Tolong dong PakGub yang bersangkutan diperintahkan untuk membereskan.
Banyak terimakasih dari para pemirsa.
Pak Ahok saya mau saran supaya pak ahok tetap fokus bekerja jangan teralihkan oleh isu SUMBER WARAS, kalo benar pasti akan dilindungi Tuhan Yang Maha Esa, Hidup hanya Sekali Hajar semua Koruptor.