Ahok.Org – Tim Sukses (Timses) pasangan Jokowi-Ahok terus merapatkan barisan menyusun strategi pemenangan di Pilkada DKI 2012. Tak hanya itu, upaya menangkis setiap serangan kampanye hitam juga terus dijadikan agenda pembahasan timses.
Seiring menyusun langkah jitu menuju pesta demokrasi lokal di Jakarta yang akan diselenggarakan pada 11 Juli mendatang, pasangan tersebut akan terus menjalankan kegiatan tatap muka dengan masyarakat ibu kota.
Ketua Timses Jokowi-Ahok, Boy Sadikin menegaskan, pasangan yang diusung koalisi PDIP, Gerindra dan parpol non kursi DPRD itu terus menerus melakukan pertemuan dengan warga. Hal itu dilakukan agar masyarakat pemilih bisa mengenal kedua figur tersebut. “Pak Jokowi turun ke tengah masyarakat, sehingga dapat diketahui kondisi yang diperlukan Jakarta,” ujar Boy, Jumat (6/4) kemarin.
Dengan cara menyambangi masyarakat ibu kota, kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI itu, langkah Jokowi-Ahok diyakini akan mulus hingga jadwal pemilihan yang ditetapkan KPU DKI Jakarta. Apalagi, sambung Boy, konsep yang diusung pasangan tersebut akan mengedepankan rasa keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bila selama ini terdapat warga termarginalkan akibat kebijakan, ke depan akan mengalami perubahan. “Jokowi memprioritaskan penegakan hukum bagi seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Terkait dengan adanya anggapan bila Jokowi memimpin ibu kota maka akan mengancam perpasaran moderen seperti mal, hal itu tidak dibenarkan. Sebab Jakarta membutuhkan penataan yang proporsional. “Semua harus sesuai peruntukannya. Kalau suatu kawasan diperbolehkan untuk mal, maka silakan membangun di sana. Begitupun dengan penataan yang layak bagi pedagang kaki lima (PKL),” beber Boy.
Perlu penataan Jakarta yang proporsional tentunya tidak terlepas dari seluruh aspek perekonomian yang menjadi penopang masyarakat ibu kota. Sehingga perlu dilaksanakan kebijakan rencana tata ruang wilayah (RTRW) DKI secara konsisten. “Kalau tidak konsisten, maka sama saja membuat Jakarta menuju kehancuran,” tukas Boy.[Indopos]