PNS DKI Diajak Perangi Korupsi (HUT RI ke-70)

2
74

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memerangi korupsi. Terlebih, para PNS telah mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD) setara dengan pegawai swasta.

“Kalau orang bertanya pada saya, kenapa negara Indonesia belum maju? Akarnya cuma satu, korupsi. Karena itu pada HUT ke-70 ini saya ajak kita memerangi korupsi, bekerja dengan baik. Karena PNS DKI sudah dibayar di atas rata-rata swasta,” kata Ahok, saat menjadi Inspektur Upacara HUT RI ke-70 tahun di Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/8).

Jika masih ada PNS yang merasa tidak cukup dengan penghasilannya, diminta untuk mundur. Terlebih, PNS saat menjabat telah disumpah untuk menjalankan tugas-tugasnya. Sehingga diharapkan tidak mempermalukan janji yang telah diucapkan.

“Kalau masih merasa tidak cukup kita harus berkata pada diri kita, cukupkan diri kita pada penghasilan. Kalau tidak mau saya persilakan lebih baik jangan jadi PNS, karena sumpah jabatan yang diucapkan dan ini akan merusak generasi akan datang. Karena melihat kemunafikan kita,” ucapnya.

Ditambahkan Ahok, pejuang saat ini tidak diminta untuk mengorbankan nyawa. Tetapi mereka hanya diminta untuk tidak korupsi dalam melayani masyarakat.

“Karena itu saya harap kita bersama-sama menjadi patriot bangsa. Kita tidak diminta untuk mengorbankan nyawa, bahkan tidak berdarah, kita hanya diminta tidak korupsi,” ujarnya. [Beritajakarta]

Basuki: Kalau Kerja Jangan Korupsi

Meminjam istilah Bung Karno, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, perjuangan saat ini lebih sulit daripada menghadapi penjajah. Sebab, saat ini penjajahan dilakukan oleh oknum bangsa sendiri.

“Kita memiliki semuanya SDM dan SDA, kita memiliki semua. Persoalannya sekarang seperti kata Bung Karno lebih susah perjuangan kita, karena kita bukan melawan penjajah tapi melawan oknum bangsa sendiri,” kata Basuki, usai menjadi Inspektur Upacara di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/8).

Saat ini, kata Basuki, bangsa Indonesia terjebak dengan situasi yang rumit. Bangsa Indonesia harus melawan kemunafikan yang menjual nama agama untuk kepentingan pribadi dan golongan.

“Kita hari ini terjebak, melawan kemunafikan menjual agama untuk kepentingan pribadi atau golongan. Korupsi jadi akar ini semua,” ucapnya.

Dalam momen HUT RI ke-70 tahun ini, Basuki mengajak masyarakat untuk memulai babak baru. Selain itu juga mengajak semua kalangan untuk memberantas korupsi. Agar Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

“Kalau dulu kita lawan Belanda itu kelihatan. Ini lawannya sama-sama bangsa sendiri. Di momen ke-70 tahun ini kita bisa memulai babak baru sesuai tema HUT RI, Ayo Kerja. Ya kalau kerja itu jangan korupsi,” tegasnya.

Dia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak takut pada oknum aparat. Karena dengan ketakutan tersebut, membuat aturan hukum yang ada tidak berlaku.

“Hukum dan aturan kita sebetulnya roboh. Tiba-tiba nggak ada hukum, kita takut pada oknum ormas, takut pada oknum aparat jadi kayak nggak ada hukum. Makanya kita harus tegakkan,” tandasnya. [Beritajakarta]

2 COMMENTS

  1. Bener Hok! Gw muak melihat org pinter nyanyi Indonesia Raya, ngibarin bendera, begitu selesai pikirannya kembali ke korupsi. Selama korupsi masih merajalela di Indonesia, nggak usah ngomong merdeka, lah! Munafik!… Nek gw, Hok!…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here