Basuki Jamin RS Swasta Tak Rugi Layani KJS

3
41

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta rumah sakit swasta bekerja sama dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melayani warga pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS). Basuki menjamin klaim pembayaran untuk RS swasta sedikit lebih tinggi daripada rumah sakit umum daerah.

“Kita minta RS swasta jangan teriak-teriak dulu. Kamu jalankan dulu saja, nanti kan kelihatan cost-nya berapa,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (13/3/2013).

Apabila RS swasta mengalami kerugian akibat penerapan KJS itu, maka Basuki berjanji Pemprov DKI akan melakukan audit. Audit ini diperlukan untuk mengetahui secara transparan pembayaran maupun pajak-pajak yang dikenakan di rumah sakit tersebut.

Saat ini Pemprov DKI Jakarta bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tengah menghitung perbandingan jumlah klaim yang dibayarkan Pemprov DKI kepada RS swasta maupun RSUD. PT Askes juga akan membuat standar anggaran KJS untuk RS swasta yang mau bekerja sama melayani pasien kelas III dan menyediakan ruang rawat kelas III. Rencananya, penambahan dana untuk RS swasta tersebut sekitar 20 hingga 30 persen lebih besar dari standar untuk RSUD.

“Caranya tetap menggunakan harga standar yang sama. Kita bisa hitung rata-rata total biaya pokok biaya rumah sakit untuk kelas III berapa. Nah, kita akan tambahkan supaya adil. Tetapi, kita juga minta supaya RS swasta jangan cari untung di kelas kita,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Pembayaran klaim itu akan menggunakan anggaran KJS yang telah dianggarkan dalam APBD DKI 2013 sebesar Rp 1,2 triliun dan pembayaran untuk rumah sakit swasta sedikit lebih besar dari RSUD. Selain itu, ia juga menjanjikan bahwa mulai tahun ini Pemprov DKI akan menerapkan sistem tagihan online antara rumah sakit dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dengan sistem online itu, setiap ada pasien KJS yang dilayani rumah sakit, maka tagihannya langsung terkirim ke Unit Pelaksana Teknis Jaminan Kesehatan Daerah (UPT Jamkesda) Dinas Kesehatan DKI. Pembayaran tagihan dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Hal ini juga dilaksanakan berdasarkan sistem aplikasi online yang ada di RSCM. Pelatihan aplikasi tagihan online akan dilakukan pada bulan ini dan diharapkan pada April mendatang sistem online sudah dapat dipasang di setiap rumah sakit.[Kompas.com]

Terkait:

3 COMMENTS

  1. Siip mantap Pak…Usul saja Pak, apakah bisa disetiap RS yang bekerja sama dengan pihak pemprov dalam menerima pasien KJS, bisa ngak diwajibkan atau diberikan “kotak” untuk pasien menuliskan : saran, kritik atau keluhan baik dalam hal pelayanan RS ybs, dokter, perawat, admin, dsb…(kunci kotak mohon dipegang pihak pemprov) maklum inikan “rakyat kecil” kadang takut dan sungkanan..dengan kotak ini sekurang-kurangnya mereka leluasa untuk mengeluarkan unek2 atau apa sajalah, sehingga dapat jadi masukan buat pemprov dalam menilai bukan hanya kesungguhan dari pelayanan RS atas pasien KJS, kelemahan2 program, dsb…sehingga kedepannya kelemahan2 dan kekurangan2 pelaksanaan program KJS dapat segera diatasi…Salam…Go…JB

  2. Pak Ahok yth,
    Kami pasien cangkok ginjal yang membutuhkan obat anti rejection yang cukup mahal. Selama ini menggunakan mekanisme SKTM dgn kontribusi, mengajukan acc obat ke Dinkes Jakarta. Lalu dokumen yang telah di acc tersebut dibawa ke RS, pasien melakukan kontribusi lalu ke apotik RS mengambil obat. RS akan mengajukan klaim ke Dinkes terhadap biaya netto yang terjadi.
    Sekarang dengan KJS, Dinkes menyerahkan acc ke RS. Lalu RS melakukan analisa diagnosa, dan akhirnya acc obat tidak disetujui. Alasan harga obat mahal (8 juta-an per bulan). Bagaimana ini? Seharusnya KJS adalah membuat masyarakat Jakarta menjadi SEHAT. Tetapi dengan pergantian sistem ke KJS ini mengapa acc obat anti rejection ditolak oleh RS?
    Obat anti rejection diperlukan oleh pasien paska cangkok ginjal untuk membuat ginjal yang dicangkok tidak ditolak oleh sistem imun tubuh. Jika obat anti rejection tidak dikonsumsi, maka pasien akan mengalami ginjal ditolak oleh sistem imun tubuh dan akhirnya pasien harus kembali Cuci Darah (Haemodialisa)
    Mohon tanggapan dan pencerahan dari Bapak. Kami sangat memerlukannya Terimakasih. Gbu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here