Basuki Posisikan Diri Sebagai Staf Jokowi

6
90

Ahok.Org – Selama hampir 12 bulan ini mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Basuki mengaku selalu memosisikan diri sebagai staf. Setiap Jokowi memerintahkannya untuk mengerjakan sesuatu, sebisa mungkin, Wakil Gubernur DKI Jakarta itu langsung mengerjakannya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu lebih suka mengeluarkan ide-ide yang dirasanya merupakan terbaik untuk penyelesaian sebuah masalah. Namun, ia juga mengaku idenya kerap ditolak Jokowi.

“Kalau beliau merasa enggak cocok, ya enggak cocok,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013).

Selain itu, pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengaku tak pernah terlibat konflik yang pelik dengan Jokowi. Insting dan hati Jokowi sebagai pemimpin membuatnya segan untuk bertengkar ataupun menyanggah Jokowi.

Saat media bertanya, hal apa saja yang menjadi perbedaan ia dengan Jokowi, Basuki mengatakan hanya jadwal makan dan jam rapat. Apabila Basuki senang mendiskusikan segala sesuatu dengan rapat selama beberapa jam, Jokowi justru sebaliknya. Ia lebih menyenangi untuk menggelar rapat secara singkat dan ada hasilnya.

Untuk jam makan, Basuki mengaku sering merasa lapar, dan makan sesukanya. Berbeda dengan Jokowi yang kata dia sering menahan rasa laparnya saat melakukan aktivitas blusukan.

Kesan Mendampingi Jokowi Hampir Setahun

Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hampir memasuki usia 12 bulan atau genap satu tahun pada 15 Oktober 2013 mendatang. Bagaimana kesan Basuki selama hampir satu tahun mendampingi Jokowi memimpin Ibu Kota?

“Yang jelas berdua berusaha untuk meringankan pekerjaan pasangannya, dan sama-sama bekerja keras,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013).

Menurutnya, sudah ada pembagian tugas antara dia dan Jokowi untuk mengurus Jakarta. Apabila Jokowi bertugas untuk turun ke lapangan dan melihat segala permasalahan masyarakat di lapangan, Basuki bertugas untuk memperbaiki birokrasi Pemprov DKI dan mengawasi jalannya program unggulan.

Basuki mengatakan, segala tugas yang diberikan Jokowi kepadanya sebaik mungkin akan diselesaikan. Menurut dia, tidak ada kesulitan dalam menjalankan pemerintahan bersama Jokowi. Sebab, keduanya sama-sama berniat untuk bekerja memperbaiki permasalahan yang ada.

“Saya kira kalau dua-duanya niat dan tujuannya sama untuk bekerja, pasti sama-sama bekerja. Tapi, kalau kerja berdua saja, sudah teler setengah mati,” kata Basuki.

Basuki mengaku telah mengenal sosok yang disebut-sebut menjadi calon presiden RI itu sebelum maju mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Sejak pertemuannya itu, Basuki mengaku telah mendapatkan chemistry dengan Jokowi.

Satu prinsip yang terus diingat oleh pria yang akrab disapa Ahok itu adalah, selagi ada pembagian pekerjaan, tak akan mungkin tumbuh konflik. Terlebih lagi, saat itu Jokowi mengatakan, kalau ia mampu menyelesaikan semua permasalahan Jakarta, ia akan selesaikan.

Fakta yang ada di lapangan ternyata Jokowi tidak mampu mengerjakan problem multikompleks Jakarta, begitu pula dengan Basuki. Oleh karena itu, kata Basuki, mereka “menggembleng” pegawai negeri sipil (PNS) DKI untuk mau memajukan Jakarta bersama mereka. [Kompas.com]

Terkait: Ahok: Insting Jokowi Lebih Baik

6 COMMENTS

  1. “Menurutnya, sudah ada pembagian tugas antara dia dan Jokowi untuk mengurus Jakarta. Apabila Jokowi bertugas untuk turun ke lapangan dan melihat segala permasalahan masyarakat di lapangan, Basuki bertugas untuk memperbaiki birokrasi Pemprov DKI dan mengawasi jalannya program unggulan.”

    Benar kan ingatan ane soal pembagian tugas mereka berdua?
    Makanya ane bingung, koq tau2 malah AHok yg kudu ‘brantem’ sama preman2 tenabang, bukannya ini tugasnya Jokowi yg sering ‘blusukan’ ke lapangan? ketemu sama mereka2 dulu dan dibicarakan/nego dgn dialog spt ‘promonya’ dulu, dan baru keluarin AHok (yg standarnya ngurus internal birokrat) kalo gak berhasil nego.
    Lha ini malah kewalik semua… AHok duluan turun ke ‘lapangan’ (yg bukan urusan dia), stlh pasar ‘rame’, baru Jokowi nyusul…
    Nah kacau balau bikin konflik gak perlu jadinya kan?
    Jadi kalo gak akhirnya disuruh Jokowi agar AHok (gantian) ngurus preman2 tenabang yg blon apa2 dah bikin pusing binti ‘bloedrekk’ itu, alasan logis apa yg lebih mungkin?
    Apa alasan “Jokowi me-mentor AHok dgn urusan berat nyata spt ini agar siap jadi DKI-1, agar siap gantiin dia yg (“dipastikan” – menurut ‘bocoran kode2 internal’ yg telah berhasil di-decode oleh “BikiniLeaks”) mau nyapres di 2014″ ini? 🙂

  2. “telah mendapatkan chemistry”…..ha3x kaya infotainment saja, tetapi paling cocok adalah unda-undi, tumbu lan tutupe, trus kelunturan (just making jealousy ae) tapi yang baik nih, en kadang-kadang jadi…… test case (hi3x) penuh lapang dada, latihan tak ada friksi (ha3x)
    en….salut buat ortu mereka berdua yang menjadikan mental & karakternya seperti yang terbawa hingga kini (apa ludiro pethak yah…..gedubraxx)

  3. Pak Ahok itu cuman Wagub. jadi wajar, ia wajib harus ikuti sgala keputusan & kebijakan yang diperintahkan Gubernur, stuju atau tidak setuju sekalipun. Makanya, mencari orang se-kualitas seperti pak Ahok itu tidak mudah. itu sebabnya, lebih baik Pak Ahok yang ditarik jadi Cawapres 2014 supaya lebih bisa diberdayakan untuk pekerjaan2 yang lebih kompleks lagi dan lebih luas scope-nya. sedang Pak Gubernur tetap tinggal sesuai janjinya untuk 5 tahun ke depan 🙂

    Presiden-nya hebat karna ada pak Ahok yang cakap kerja. Gubernur DKI-nya juga hebat hehehee… dobel keuntungan deh 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here