BTP: Ada Pihak Sewakan Jalan ke Pedagang

14
163

Ahok.Org – Pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang terus memadati jalan. Salah satunya di lokasi Blok G Pasar Tanah Abang yang tengah dibereskan Pemprov DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengaku melihat adanya mafia di belakang pedagang.

“Para pedagang merasa dapat berjualan di jalan lantaran ada pihak yang meminta bayaran kepada para pedagang agar dapat berjualan di jalan. Mereka merasa sudah bayar pada oknum mafia,” kata Ahok di Balai Kota, DKI Jakarta, Senin 8 Juli 2013.

Ahok berjanji akan terus mendorong PKL masuk ke dalam pasar. Dengan cara itu maka pedagang dengan sendirinya menuntut pada orang-orang yang menerima uang untuk pertanggung jawaban. Dia berharap cara itu dapat mengungkap siapa orang yang memanfaatkan dengan memungut uang para pedagang.

“Makanya kami sengaja dorong, supaya yang bayar menuntut pada oknum yang terima uang. Ini sudah kayak mafia saja jalan DKI disewa sama pedagang, enak saja mereka,” katanya.

Saat ini, Pemprov tengah membenahi lokasi Blok G Pasar Tanah Abang. Tujuannya, agar PKL dapat berjualan di dalam. “Lagi disiapkan di dalam. Di dalam mereka sewa murah buat jualan. Mereka jualan juga lebih aman dan tidak menghalangi seperti jualan di jalan,” katanya.[Vivanews]

14 COMMENTS

  1. Hampir kebanyakan para PKL berasal dari luar Jakarta,yang mana membuat buruk wajah kota Jakarta.Dan mereka tidak pernah perduli akan ketertiban,keindahan,kelestarian kota Jakarta yang mereka pikirkan hanya dapat keuntungan semata2.Dan anehnya mereka yang minta diperhatikan,dimanja dan seolah2 mereka bak pemilik kota Jakarta ini.Mereka akan menuntut,berteriak HAM,mereka berlaku seperti ternistakan saat ditertibkan.Sudah saatnya mereka DITERTIBKAN sesuai PERDA dan katakan CUKUP kepada mereka yang selama ini sudah merusak wajah kota Jakarta!

    • Untuk PKL yang berjualan di jalan ataupun di trotoar memang sudah seharusnya ada peraturan yang tegas. misalnya ada rambu-rambu dilarang berjualan dijalan atau ditrotoar dan apabila berjualan akan dikenakan sanksi. karena bila dibiarkan PKL yang berjualan di jalanan atau trotoar ini tidak akan terselesaikan masalahnya akan mereka akan terus bertambah banyak jumlahnya dan ini perlu ditertibkan. memang selama ini pasti ada mafia yang mengatur ini semua dengan pungutan-pungutan liar dari oknum yg ada dibelakang semua ini.

  2. mafia = perkumpulan rahasia yg bergerak di bidang kejahatan (kriminal). Paling2 hny 10% disetor ke kas Pemda, sisanya masuk ke kantong bos2 itu. Menata PKL TanahAbang adalah salah satu barometer menata Jkt

  3. Mafia didaerah tanah abang sudah sejak lama ada. Padahal pimpinan & anggota DPRD JAKARTA berkantor & tinggal di daerah tsb. Kok mereka diam-diam saja ???
    Ayo mereka yang mengaku Orang Betawi / Jakarta, Kita bantu BPK JOKOWI & BPK AHOK membenahi Betawi/ Jakarta dengan semangat JAKARTA BARU.

  4. Pak Basuki, tolong cek SDN 05 Pondok Kelapa Pagi (Kec. Duren Sawit),penerimaan murid baru kebanyakan dari Bekasi Jawa Barat. Pihak sekolah dan kelurahan memalsukan data KK, agar warga Bekasi bisa diterima. 70% murid SDN 05 Pondok Kelapa berasal dari Bekasi Jabar.

  5. Depan pasar jaya pasar pagi proyek lama,pasar asemka perniagaan lama,dan sekitarnya di beos kota juga di tertibkan juga pak karena menggunakan badan jalan sebagai tempat berjualan, tiap hari macet.

    • Hampir semua tempat dikuasai mafia (mantan preman, FBR, mantan org dprd/pemda n yg msh aktiv di balaikota/dprd, makanya pada diem2 semuanya takut ketahuan, nah TanahAbang inilah ukurannya, kl TA bisa diatur, daerah lainnya pasti bisa diatur. Daerah TA, intinya kota Jkt

      • TA itu sdh akut parahnya dari era Gub.Sutiyoso (10 thn)sampai Foke (5 thn). Mudah-mudahan Gub JOKOHOK berhasil menata TA yg rapi, minimal macetnya tidak separah skrg.

  6. Pa’Ahok punya nyali brantas mafia,gmn dgn bawahannya apa punya nyali yg sama?jgn2oknum bwhnnya jg bisa ada yg main disitu gmn mau laksanain perintah atasan klo tangannya sendiri kotor terima pungli?mirip kyk penghargaan adipura sehari doang bersih bsknya pd kotor lagi yg dikawatirkan instruksi atasan cuma dilaksanain temporer atau akting doang biar atasan puas nanti pura2nggk tau klo pklnya dagang di jalan lagi sekalinya tau berdalih “susah ditertibkan” pdhl dia sendiri terima upeti jgn sampai realita ini terjadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here