Jokowi Undang Warga Waduk Pluit Penolak Relokasi

8
112

Ahok.Org – Gubernur DKI Joko Widodo menegaskan tak ingin ada singgungan dengan warga sisi timur Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menolak direlokasi.

Saat penertiban rumah warga di sisi timur pada Kamis kemarin, Jokowi membenarkan adanya perlawanan. Namun, Jokowi menegaskan, penolakan dilakukan hanya oleh segelintir warga di sekitar Waduk Pluit tersebut.

“Ada tiga orang yang masih bersikeras tidak mau pindah. Sebagian besar mau pindah. Nah, kami tak ingin ada singgungan sekecil apapun,” ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013) pagi.

Dalam waktu dekat, Jokowi mengaku akan mengundang warga yang menolak penertiban ke Balaikota. Jokowi akan menjelaskan sendiri jaminan-jaminan apa yang diperoleh warga jika direlokasi ke sejumlah rumah susun sewa yang disediakan.

“Kami beri tahu dan jelaskan bagaimananya. Toh mereka juga nanti akan ditempatkan di rusun, jadi tidak perlu khawatir,” ujar Jokowi.

Penertiban permukiman kumuh di sisi timur Waduk Pluit, Kamis (22/8/2013), mendapat penolakan warga. Warga menghadang sekitar 700 personel Satpol PP. Mereka menolak pindah dan menuntut rumah susun dan ganti rugi rumah.

Sejumlah ibu-ibu meronta dan meminta petugas menunda pembongkaran. Beberapa lelaki berteriak dan meminta aparat meninggalkan lokasi. Warga akhirnya melunak. Mereka memilih membongkar dan mengangkut sendiri bangunan. Personel Satpol PP membantu mengangkut kasur, perabot, dan barang-barang lainnya.[Kompas.com]

8 COMMENTS

  1. “Warga akhirnya melunak”

    Apa sebabnya mereka akhirnya melunak? Kenapa tak dijelaskan?
    Saya lihat di berita tipi, bukan cuma 3 orang saja yg bersikeras tak mau pindah (dan menuntut macam2) tapi banyak sekali – satu RW minimal kayaknya.
    Ini menggelitik hati saya utk curious even more, apa yg dibicarakan yg tak tertangkap radar tipi shg mereka bersedia pindah (dgn angkat barang mereka sendiri keluar)? shg cuma menyisakan 3 orang KK yg masih super ngeyel…
    Apa cukup bilang misalnya: “Pak Jokowi sendiri yg minta.. (dan bukan pak AHok)” sudah manjur cespleng utk membuat mereka melunak?
    (ini cuma sebuah contoh dari kemungkinan2 skenario yg logis)

    A weird questionable missing link…

  2. Sukses selalu bang jokowi- ahok tp camat tolong diperhatikan ada bangunan liar yg lagi dibangun dijalan inspeksi pluit timur supaya segera dicegah nanti bikin pusing aja pengawasan harus diperhatikan!!!

  3. yup, ditunggu nih penjelasannya kenapa warga akhirnya melunak? apa kepala satpol PP yg bertugas yg pandai bernegosiasi? atau tiba2 pak Jokowi menelepon? atau ada apa..? 🙂

  4. Kenapa ya kalau urusan persuasi – intervensi sosial tatap muka langsung sm masyarakat selalu harus pakde Jokowi yg turun tangan ngapain aja para bawahan atau kadisnya ???? mestinya ini tugas mereka dong,segala sesuatu yg sifatnya penolakan sosial / manusia lagi2 mesti jokowi,okelah pakde jokowi punya kelebihan dlm hal ini tapi mbok ya jgn jokowi terus turun tangan harusnya kadis terkait / walikota yg bisa nanganin ini dari des 2012 smp skrg sepanjang jokowi – ahok menjabat harusnya para walikota,camat,lurah atau kadis udh bisa nyerap ilmu2 kemasyarakatan jokowi,masa2 smp hal2 begini mesti Jokowi terus yg handle atau mungkin para walikota atau kadis merasa terlalu “ningrat” hingga ogah/alergi ndengerin complaint warga yg notabene miskin beda banget ama jokowi yg biasa dengerin keluhan rakyat kecil bahkan makian sekalipun jokowi tetap sabar,atau gini aja deh kalau para dinas atau walikota emoh bersentuhan ama warga2 miskin yg bandel ( harusnya tetep mau dong Jokowi aja mau ) buat tim khusus deh yg nanganin complain atau khusus nanganin model warga2 yg bandel nanti Pak Jokowi sendiri yg khusus men-train intervensi sosial nya ke tim ini spy merek yg turun tangan dan permasalahan cepet selesai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here