“Petugas Kebersihan 9.000, Jakarta kok Masih Kotor”

14
374

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mendata ulang jumlah petugas kebersihan di ibu kota. Berdasarkan laporan dari Dinas Kebersihan DKI, total petugas mencapai 8.000-9.000 orang. Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menyangsikan jumlah tersebut. Pasalnya, di beberapa sudut kota masih terlihat kotor dan ada tumpukan sampah.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, harus ada pengecekan ulang terhadap jumlah petugas kebersihan. Jangan sampai nanti ada yang mengaku-aku sebagai petugas kebersihan, mengingat honor yang dibayarkan jumlahnya cukup besar yakni sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta.

“Soalnya perlu dicek juga, itu honorer betulan apa enggak. Karena sama saja seperti CPNS, nah ini tiba-tiba ngaku orang kebersihan. Kalau jumlahnya 8.000 sampai 9.000 benar nggak apa-apa. Tapi kalau sudah kumpul harus tahu kerjanya. Gila petugas 8.000 sampai 9.000, tapi Jakarta nggak bersih kan lucu,” kata Basuki, Kamis (8/5).

Dirinya meminta kepada Dinas Kebersihan untuk telili dalam mengecek jumlah petugas kesersihan. Kalau perlu, lanjut Basuki, setiap petugas jelas ditempatkan untuk membersihkan lokasi tertentu. Sehingga mudah untuk mengontrolnya. “Ya misalnya Basuki nanti dia tanggung jawab di jalan mana,” ucapnya.

Selain itu, jumlah pegawai juga berkaitan dengan pembayaran honor. Karena mulai saat ini pembayaran melalui Bank DKI. Masing-masing petugas akan dilengkapi dengan kartu ATM. “Jadi yang Januari dan Februari itu ditalangi perusahaan. Karena waktu itu Pemprov APBD-nya telat. Kalau bulan sekarang sudah enggak tunai,” ujarnya.

Kendati demikian, memang belum semua petugas dibayarkan honornya, seperti yang ada di Jakarta Utara. Karena pembayaran dilakukan secara bertahap sejalan dengan pengecekan yang dilakukan. “Daerah Jakarta Utara itu memang belum selesai, makanya kita harus tahu. Apa susahnya daftar di bank. Orang bank DKI itu senang kok dapat nasabah. Ya tunggu saja bulan ini. Minimal bulan depan pasti sudah pakai ATM,” katanya. [Beritajakarta]

14 COMMENTS

  1. Bagus sekali itu sistem pengamanannya dan kontrolnya pak. setiap orang jakarta harusnya diwajibkan punya bank account untuk menerima gaji-nya. jadi ada bukti hitam putih untuk cek dan ricek. kecuali ada main dengan petugas bank bagian dalam 🙂 siip pak.

  2. Yg rekrut tenaga dari Dinas Kebersihan, yg ngecek dan mengawasi mestinya Kelurahan/Kecamatan, klo masih kotor kan pengawasnya yg mesti digantung…

  3. pak, mintakan data nya, identitas + foto diri, jumlah 8000-9000 itu kecil untuk system komputer. Dengan mudah bisa dilacak, dipilah. sesuai yg kita mau.
    Nanti bisa dilihat, domisili nya dimana, daerah ini ada brp? mengapa daerah B banyak sekali?
    Secara random bisa di cek, didatangi, fiktif tidak?
    Rakyat bisa cek, petugas kebersihan di wilayah nya, yg biasa datang, bener gak muka nya yg ada di data komputer.
    Di belakang seragam nya, bisa ditulis nomor identitas buat search di komputer.
    Nah rakyat pun bisa beri penilaian, jika diperlukan.

  4. Memang betul pak, petugasnya banyak tapi jakarta tetap kotor. Contohnya saja di wilayah kelurahan kami (contoh skala kecil), punya bak sampah yang dikendarai dengan motor tapi jarang sekali dipakai untuk keliling wilayah. Apabila ada warga/wilayah yang membutuhkan, RT atau warga tersebut harus bersedia mengeluarkan dana untuk petugas yang membawa bak sampah tersebut.
    Memang sungguh ironis di jakarta ini, sekalipun fasilitas sudah tersedia tapi kurang maksimal dalam penggunaannya.

  5. Pak JB

    jangan dipaksakan pejebat pejabat yg tidak berkompeten untuk memegang tugas ,percuma Pak
    “banyak yg cara berpikir otaknya sudah tidak jelas”

    Langsung action saja:

    1.
    Soal kebersihan diserahkan ke kacamatan dan walikota

    2.
    Dinas kebersihan dihilangkan

    3.
    Semua yang ada di dinas dibagi ke divisi macam termasuk ke Pulau seribu

    4.
    Langsung beli mobil penyapu sampah

    5.
    Minta bantuan TNI

    6.
    Minta Bantuan Polri
    untuk melakukan penyeidikan
    Laporannya yg diberikan dari dinas kebersihan

    siapa saja yg terlibat
    oknum DPR
    Oknum Pejabat Pemrov
    Kontraktor ,minta bantuan Ditjen pajak

    7.
    Harus mengambil tindakan Radikal

    8.
    Minta swasta bantu csr

    9.
    Pemuka masyarakat
    minta menggalang warga membersihkan dan diberikan Upah

    lebih mudah mengeceknya

    pemrov bantu dana

    Good Luck

  6. Pak Jb

    Pasang cctv di tempat penampungan sampah

    petugas kebersihan diberikan HP

    alat alat dipasang GPS

    Kalau lihat gelagatnya sepertinya bau baunya

    “Banyak otak maling tak bermoral”

    Tks

  7. Pak Jb

    semua hobnorer dihapus

    itu permainannya bisa dahsyat sekali

    atau harus ada Tanda tangan No KTp
    isi form sapunya dimana ?

    Saksi nya

    kalau perlu absensi dengan finger print di kelurahan tempat mereka bekerja

  8. Contoh kasus :
    Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur 13330, RW.08 – 09, ada 2 org petugas pengambil sampah, namanya Bang Maman sama Usman. Dah lama banget mereka mengabdi sbg petugas kebersihan RW. Setau saya ke-2 orang itu dapat penghasilan dari uang iuran kebersihan warga yang dipungut tiap bulannya. Tambahan lain kalo menjelang Lebaran, warga kasih THR serelanya yg dikoordinir oleh RT dan RW….
    Nah…pertanyaannya : Dua orang Pahlawan Kebersihan ini setau saya ga masuk dari deretan 9.000 orang tadi. Seharusnya, mereka yg seperti ini yg layak dalam jajaran 9.000 orang itu.
    Mohon ditindaklanjuti Pak Ahok kesejahteraan dari Pemprov DKI bagi orang-2 seperti Bang Maman dan Usman di Kelurahan-2 lainnya.
    Terima Kasih.

  9. gampang itu ngecek daftar petugasnya siluman atau engga…mintain ktp dan surat penugasannya saat buka account bank buat bayar honornya…setelah itu cek ke lapangan secara acak bener atau engga ada orangnya…

  10. pak Ahok ,petugas kebersihannya mesti ada data sidik jarinya . ada supervisor per area . kemudian ada yang bagian kontrol . area nya di buat jelas pak ,kalau perlu pakai peta untuk tiap kelurahan,jalan apa saja ,masukin ke web sehingga masyarakat juga bisa ikut ngecek pak . makasih

  11. Pak Jb

    kalau 9.000 orang dibagi 265 keluarahan maka 1 keluarahan 34 orang.

    Emangnya bersihkan sampah di jalannya sambil Gerak jalan dan ditendang pakai Kaki.

    Saran
    data tersebut diminta dan serahkan ke POLDA minta diselidiki ,nanti banyak yang kena tersangkut masalah.

    bersihkan semua ini masalah mental
    kalau mental Bobrok Jangankan Gubernur ,Orang Tuanya juga sulit beresinnya.

    Bersikan semua

    Buat Batalion SKUNCORO

  12. ya wajar aja lah jakarta masih kotor, orang penduduknya lebih dari 9000. Dan yang paling penting adalah penduduk jakarta sangat sedikit yang peduli dengan kebersihan lingkungan

  13. Knp begitu banyak nya petugas kebersihan di jakarta sampai 8rb-9rb orang ?
    karena banyak petugas petugas siluman & keluarga atau sodara mereka yang ga tau asal usul nya itu di masukan oleh pihak pihak kantor atau pengawas,, Para siluman, sodara sodara mereka & keluarga nya itu hasil kerja nya 0 atau makan gaji buta, knp saya bilang 0 ?
    ada yang bekerja duduk duduk saja tidak melakukan aktifitas layaknya pekerja seperti bos gila, ada yang di rmh bagaikan pengangguran dpt gaji, yang lbh parah nya lagi itu adalah siluman, karena atm buat gaji itu di pegang oleh mereka2 (orang yang ga tau malu/makan uang negara), contoh nya : pengawas/orang kantor bawa orang/sodaranya untuk masuk di kebersihan tp orang nya itu tdk ada sama sekali, data2 tsb itu di palsukan semua (siluman).
    Saya sendiri bekerja di kebersihan (PHL) sudah hampir 2 tahun, bapak saya (Dulu PNS Supir Kebersihan) pensiunan di kebersihan & saya tinggal di asrama kebersihan jakarta utara,,
    jadi saya tau semua seluk beluk kotor nya orang kantor di kebersihan. terima kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here