“PU Tak Boleh Lagi Telat Ngeruk Sungai dan Bangun Jalan”

5
90

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa geram soal lambannya pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum, khususnya terkait dengan antisipasi banjir. Hari ini Ahok pun mengadakan rapat tertutup dengan kepala dinas dan suku dinas untuk menyamakan persepsi.

“Jadi kita tahun depan harus ngebut. Saya enggak mau dengar PU telat bangun jalur inspeksi, telat bangun sheetpile, telat ngeruk sungai, telat bangun jalan. Ini gak boleh lagi. Jadi sistemnya semua terpadu,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).

Ahok berharap besar pada sistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Menurutnya selama ini pembangunan terkait antisipasi banjir tak bisa maksimal karena terhambat sistem pengadaan yang masih harus lelang. Sementara sistem e-catalog pun tak bisa berjalan lancar karena para suku dinas lamban memasukkan daftar harga satuan barang.

“Selama ini kalau mau masukin ke e-catalog, kamu mesti datangin dulu pabriknya, terus cek asli atau enggak, biaya produksinya berapa. Itu kan lucu. Masa mau masukin handphone ke e-catalog misalnya, harus datang ke Tiongkok, lagiannya emangnya pabriknya mau bukain biaya produksinya berapa. Nah kan jadinya lama, kamu pun nggak cukup orang,” keluh Ahok.

Menurutnya, akan lebih baik jika sistem tersebut dipermudah. Untuk memasukkan harga satuan barang ke dalam sistem katalog elektronik, maka bisa dengan mencocokkan harga di pasaran.

“Lihat di departemen store harganya berapa. Ya sudah patokin saja, harga tertinggi, daripada harus pakai sistem lelang. Kalau patokannya harga tertinggi kan bisa tawar lagi, tapi minimal SKPD bisa langsung beli. Masa gara-gara butuh alat saja pakai lelang berbulan-bulan, kenapa enggak langsung beli aja,” tuturnya.

Ahok menegaskan, dia ingin mulai tahun depan semua pengadaan, baik untuk alat berat, seperti crane, hingga pembangunan jalan dan pemasangan turap sungai harus lewat sistem e-catalog. Hal ini demi percepatan pembangunan. Selain itu pemprov juga tidak akan mentenderkan pengerukan sungai.

“Kenapa harus sewa semua dari swasta? Kenapa enggak mau beli sendiri semua? Kita punya sendiri, kerja sendiri dan rawat sendiri. Semua alat beratnya nanti ditaruh di smart city, sehingga masyarakat bisa awasi alat beratnya kerja atau enggak. Saya juga jadi tahu mereka sudah kerja berapa jam, mesinnya berapa jam, kerjanya berat atau sedang, minyaknya ada berapa waktu malam. semua bisa ditracking,” pungkas Ahok.

Ahok juga meminta izin dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menggunakan alat pengeruk untuk membersihkan sungai utama. “Izinkan kami yang kerjakan, biar bisa tempatkan alat berat, jadi menteri PU bisa fokus ke daerah lain,” jelas suami Veronica Tan itu. [Detikcom]

5 COMMENTS

  1. Hati hati Pak, krn banyak juga yg berkonspirasi yg dengan sengaja memperlambat realisasi program Bpk, spy thn pilkada depan mereka mengekspos kegagalan realisasi Jakarta Baru. Smg percepatan pergantian org org lelet dgn para Professional sesegera mungkin direalisasi.

  2. sekali kali, kunjungi kali sekretaris belakang Citra Lan Mal, menuju pos pol yg di sisi kali dekat waduk Tomang. Ada tiang rambu jalan, sekitar 6 btg sdh masuk di kali, hampir sebulan lebih, tdk diangkat2. Kalo sampai tenggelam, bisa menghambat sampah/arus air dan makin susah diambil. Sekrg masih dipinggir dan terlihat setengah tiangnya.
    Lalu di kali, ada endapan sampah dan tanah, posisi persis di seberang grogol inn, yg ada alat angkut sampah pakai ban berjalan. Mobil traktor sering disana, tetapi tdk di angkat2 endapan tsb.
    Terus lagi menuju Taman Ratu, ada motor pawang geni/pemadam kebakaran, teronggok bagai besi tua di pinggir jalan.

  3. Pak ahok coba iseng jalan ke arah ambasador,di sana banyak gerobak pemulung atau sampah sampai sekarang tidak di angkut, percuma saja di rapihkan dan di besarkan jalan akhirnya buat nongkrong mobil dll jadinya jalan seperti dulu lagi cuma beda wajahnya. dan coba cek jalan ke arah saharjo dekat smp..emmm lupa yang pasti ada jembatan penyebragan, ada kabel yang gak ke urus…..,dan coba iseng jalan dari karamat jati pasar induk dan cek hasil aspalnya ada yang warna puti dan hitam tapi tidak semuanya di perbaiki, hanya beberapa meter saja dan ending jalan selalu bergelombang ( tinggi ke rendah , coba cek jalan raya hankam pondok gede, ditinggiin baru setengah dan pekerjanya sekarang lagi tinggiin jalan di dekat kantor pos yang sering di masukin kontener…dan coba jalan terus kearah krangan…jalannya masih ancur gak di benerin tapi yang di benerin jalan yang sering di pakai jalan kontener….pak ahok trik yang di pakai hanya setengah kerja-kerjakan yang lain dan tukangnya yah itu2 aja…kalau mau serempak perbaikan jalan tukangnya banyak semua pada tempatnya….yang jadi pertanyaan ini memang sudah di rencanakan atau hanya sekedar permainan PU untuk mendapatkan uang lebih dari relasi2nya yang akan mengerjakan proyek tersebut. Bagus hasil kerja satuan kerja pemerintah dari camat dll terlihat dari planingnya dan cara kerja di lapangan…tks, pak ahok butuh orang independent di lapangan sehingga info lebih akurat. Bukan asal SUDAH BERES PAK AKHO…SEMUA RAPIH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here