Ahok.Org – Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang digulirkan pemerintah untuk membantu masyarakat miskin belum sepenuhnya menjangkau mereka.
Seperti yang dialami oleh keluarga Ibu Sehati di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat ketika putrinya (17) hendak operasi/amputasi kakinya karena kanker di Rumah Sakit Dharmais Jakarta.
Pekerjaan suaminya yang buruh bangunan dan ibu Sehati yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji Rp 500.000,-/bulan untuk membayar kontrakan tentu sangat kesulitan untuk biaya pengobatan anaknya. Menurut dokter, kaki putrinya itu harus segera di amputasi, namun biaya Rumah Sakit cukup mahal, yaitu Rp 7 juta.
Ada keringanan biaya operasi menjadi Rp 4 juta setelah ada surat keterangan miskin dari kelurahan setempat. Itupun Ibu Sehati pinjam dari beberapa tetangga terdekat.
Mengenai Jamkesmas, Ibu Sehati sebenarnya sudah mengajukan permohonan, namun Ketua RT (Rukun Tetangga) dan Lurah setempat mengatakan sudah tidak ada program Jamkesmas di wilayahnya. Apakah benar?
Operasi payudara Malinda Dee saja ditanggung Jamkesmas (http://bit.ly/iJDSRO). Bagaimana dengan anggota masyarakat yang tidak mampu yang sebenarnya sangat membutuhkannya? Apakah benar pelayanan Jamkesmas di setiap kelurahan dibatasi?
Pemerintah harus memberikan pelayanan yang memadai dan manusiawi bagi masyarakat kurang mampu untuk memperoleh hak-haknya sebagai warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi bahwa: “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara” (Pasal 34 ayat (1) UUD 1945).
Pemerintah harus menjadi pelayan bagi masyarakat. Bukan untuk dilayani.(Kamillus Elu, SH).
Ini tugas berat para anggota Dewan perwakilan rakyat untuk mengawasi jamkesmas agar benar benar tepat sasaran
putus asa ketika menggunakan jamkesmas, kamar kelas tiga telah terisi penuh,seharian pasien menunggu di IGD tanpa tindakan medis apapun,pada akhirnya kita seperti pengemis,berharap kepada siapa lagi? ujung dari usaha kami adalah kehilangan orang yang kami sayangi, orang tua yang kami sayangi meninggal sehari kemudian.di hati ada amarah dan dendam, orang miskin di biarkan sekarat, meregang nyawa karena sistem yang amburadul.saya dukung konsep asuransi yang anda kemukakan.
jamkesmas bukan produk politik
Permasalahannya masyarakat kurang peduli dengan program-program kesehatan dan sosialisasi dari dinas kesehatan kurang. mudah-mudahan kalau saya selesai kuliah di bidang promosi kesehatan saya akan jalan kan tehnik advokasi ,bina suasana dan gerakan masyarakat (ABG)
sungguh sangat ironis,untuk mendapatkan kartu sehat atau pun namanya yg berhubungan dengan jaminan kesehatan masyarakat sangat sulit. mudah-mudahan bos ahok segera mungkin mengecek seluruh stakeholder sampai tingkatan rt rw bahkan kelurahan dan puskesmas kelurahan untuk melihat sejauh mana mereka bekerja untuk rakyat karena untuk memperoleh jaminan kesehatan mereka sangat dipersulit dan sering diskriminasi padahal itu telah melanggar UUD 1945 dan UU lainnya yg berhubungan dengan kesehatan.saya juga sdh mengirimkan pesan singkat buat bapak wakil gubernur memohon untuk menindaklanjuti permasalahan yang ada.terima kasih