Ahok: Kami Tidak Akan Bagi-bagikan Sembako

2
94

Ahok.Org – Calon wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI-P dan Gerindra, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, bersikukuh tidak akan membagikan sembako kepada calon pemilih selama masa kampanye.

Hal tersebut ditegaskannya saat ditanya tanggapannya terhadap keluhan warga Meruya Ilir, Kembangan, Jakarta Barat yang kecewa karena Ahok tidak membawa bantuan sembako atau uang saat menemuinya, Rabu (6/6/2012) kemarin. Ahok dalam kesempatan itu justru membagikan koran yang diterbitkan tim pemenangannya berisi profil dan visi misinya bersama calon gubernur Joko Widodo atau Jokowi serta kartu nama.

“Kami tidak sanggup beli beras sebanyak itu. Kalau mau membagi beras, membagi beras berapa?” ujar Ahok saat ditemui di Meruya Ilir Blok D1/B9, Kembangan Jakarta Barat, Rabu (6/6/2012) sore.

Ahok menambahkan, dirinya dan Joko Widodo menawarkan konsep kampanye yang berbeda daripada berkampanye yang mengeluarkan biaya ratusan miliar rupiah.

“Bagi kami, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pelayan. Pemimpin yang melayani. Caranya ya masyarakat dikasih nomor handphone kami agar selalu dapat berkomunikasi dan memberikan PIN bagi pengguna Blackberry,” tandasnya.[Kompas]

2 COMMENTS

  1. Hm… Saya mendukung pak Joko dan Ko Ahok untuk menjadi gubenur dan wakil gubenur, hanya saja, apakah bisa cara dalam berkampanye seperti itu???? Ini kota materialistis, jangan samakan dengan warga orang-orang daerah…. Intinya sih satu, nomer hp atau pin bb yang dikasih, bisa kasih kepercayaan?? Bisa dimakan??? Seperti ko ahok ngomong di suatu acara di berita satu bahwa “tidak ada makan siang yang gratis” Saya berpikir mengubah cara pikir atau mindset orang jakarta yang lulusan SMA itu susah, dan mayoritas orang jakarta, lulusan SMA dah berhenti dan tidak ada uang untuk melanjutkan pendidikan…. Saya pikir pendidikan itu tidak terlalu penting, melainkan cara pikir dan kerja keras itu yang penting…. Saya ambil contoh kuli-kuli yang ada di pasar atau di pelabuhan, kenapa selamanya jadi kuli, karena mereka tidak bisa memikirkan perkerjaan yang lain selain kuli…. Mereka bilang gk ada modal, kenapa perantau dari daerah lain bisa dengan modal dengkul dan pendidikan rendah…. Pendidikan perlu, tapi paling penting atau di prioritaskan lah mengubah cara pikir orang jakarta untuk mencari nafkah…. Terimakasih….

  2. Kalau selama kampanye di6 wilayah yang kurang lebih pemilihnya 6,9 juta, maka kalau dibagi beras 10 kg, @ Rp.7000,- = 70.000,- tambah amplop isi Rp.30.000,- maka total Rp.100.000,- per keluarga. Jadi bantuan sosial untuk 6 wilayah dibutuhkan dana 6,9 juta dikalikan Rp.100.000,- = Rp.690 Milyard. Jatah segini banyak barangkali hanya berumur satu bulan, dananya dari kantong pribadi.Cagub mana yg bisa mampu? Kalau ada yg mampupun, bantuan sosial itu hanya berusia sesaat. Tapi kalau nanti cagub terpilih bisa memberikan keadilan sosial dan bukan bantuan sosial, maka usia keadilan sosial bisa berumur lima tahun, bahkan bisa lebih dari 5 thn, yg bisa berupa jaminan pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana dan yg lain2. Lha uangnya dari mana? Ya dari APBDlah yg bisa didistribusikan secara merata dan transparant.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here