Ahok.org – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang diusung bersama Joko Widodo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) optimistis isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang beredar luas jelang putaran kedua Pemilu Kada Ibukota tidak akan mempengaruhi pemilih.
Ahok, panggilan Basuki juga mengatakan, Partai Demokrat yang mengusung pasangan pesaingnya, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) sepertinya tidak akan melontarkan isu tersebut.
“Saya sudah berpengalaman di Bangka Belitung, masyarakat tidak akan kena isu SARA. Masyarakat Jakarta lebih cerdas,” kata Ahok saat ditemui seusai menghadiri buka puasa bersama dan tausiah di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (27/7).
Ia juga yakin kampanye negatif di media sosial tidak akan dilakukan oleh pesaingnya. “Saya pikir pasangan Foke-Nara yang ingin lebih ke strategi masuk sosialisasi lewat media. Saya pikir biasalah,” kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan isu SARA sudah ‘jadul’. “Isu SARA sudah jadul. Dan saya yakin Foke-Nara, serta (partai) Demokrat dan SBY yang nasionalis, tidak berharap adanya isu SARA,” kata Ahok.
Mengenai strategi pasangan Jokowi-Ahok untuk meraup suara golongan putih (golput), Ahok tidak memaparkan secara detail. “Strategi khusus golput macam-macam. Kami berharap agar masyarakat yang tadinya tidak bisa berharap, mempunyai gubernur baru. Mereka menjadi berharap dengan adanya kami dapat menggunakan hak pilih,” kata Ahok.
Pria yang mengundurkan diri sebagai anggota DPR beberapa bulan lalu juga mengatakan, program-program pembangunan untuk Jakarta sebenarnya sudah bagus. “Hanya transparansi saja yang belum,” tukasnya.
Mengenai target 80 persen suara untuk memenangi Pemilu Kada Ibukota, Ahok menjawab dengan diplomatis. “Kami hanya butuh 50 persen plus satu,” kata Ahok.
Ia mengatakan, pilihan bagi warga Jakarta sekarang tinggal dua. “Ingin Jakarta yang baru atau Jakarta yang lama,” tukasnya.[MI/don]
